Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puan Maharani

Hot Topic

Laksmana Yudo Margono Panglima TNI | Arah Baru Indonesia Sebagai Negara Maritim?

Gambar
  Dengan ketok palu dari Puan Maharani, Ketua DPR RI, Laksmana Yudo Margono, sah sebagai Panglima TNI, menggantikan Jenderal TNI AD Andika Perkasa. Yudo Margono adalah anggota TNI dari Matra Laut. Apakah ini merupakan tanda bahwa Presiden Joko Widodo akan semakin memantapkan Indonesia sebagai negara maritim? Tidak mudah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, meskipun Indonesia adalah negara kepulauan. Banyak hal yang harus dipersiapkan agar tujuan tersebut tercapai. Sebagaimana diketahui, potensi sumber daya alam di lautan Nusantara tidak ada bandingannya.  Laksamana TNI Yudo Margono paling kanan bersama Ketua DPR RI dan pejabat tinggi TNI & POLRI di KRI ALUGORO (Image: suara.com) Banyak kekayaan laut Indonesia yang mempunyai daya saing tinggi, misalnya perikanan dan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan arus laut untuk menjadi pembangkit tenaga listrik. Lautan di negeri jambrut katulistiwa ini punya potensi sangat besar, yang mampu membuat bangsa Indonesia lebih

"You better watch out" kata Airlangga Setelah Anies Baswedan dideklarasikan NasDem Bakal Capres 2024

Gambar
  Dinamika politik Indonesia semakin meriah pasca Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan menjelang akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk nyapres pada 2024. Ketika ditanya wartawan di tangga Istana soal deklarasi Partai NasDem, Airlangga Hartarto punya respon unik dengan mengatakan, "You better watch out," Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyatakan bahwa deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 oleh Surya Paloh adalah pilihan Partai Nasdem. Airlangga sambil tersenyum mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB memiliki jadwal berbeda untuk membuat keputusan politik, misalnya deklarasi Capres. Baliho masih menjadi andalan Puan Maharani, AHY, Airlangga Hartarto & Cak Imin di era digital untuk promosi politik (rm.id) Sebagaimana diketahui KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (P3), yang kini punya Ketua Umum baru.  Sementara itu situs berita merdeka.com pada laporann

Baliho Effect: Puan Maharani VS Airlangga Hartato

Gambar
  Berbagai media di Indonesia, baik koran, media online maupun warganet sempat dihebohkan dengan banyaknya Baliho bertajuk "Kepak Sayap Kebhinekaan" yang dihiasi foto Puan Maharani di berbagai kota, khususnya di Pulau Jawa. Airlangga Hartato, Menko Perekonomian, yang juga Ketua Umum Partai Golkar juga memajang banyak Baliho. Lembaga survey terkenal, Indikator Politik Indonesia telah melakukan survey terkait Baliho tersebut dari 30 Juli 2021 sampai 4 Agustus 2021.   Survei tersebut melibatkan 1.220 orang responden. Survei dibuat dengan toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut situs berita CNNIndonesia.com (26/8/2021) terungkap bahwa berdasarkan survey yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ternyata elektabilitas Puan Maharani sebagai Capres 2024 menurun walaupun Baliho Puan Maharani yang kini Ketua DPR RI sudah dipajang di berbagai daerah dan viral di media sosial.  Baliho Puan Maharani (tribunnews.com) Lebih lanjut CNNIndonesi

Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Berubah Posisi. Dengan Partai Apa?

Gambar
  Kabar mengejutkan muncul yang patut dicermati oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun merupakan kabar gembira untuk kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) beserta para pendukungnya.  Hal ini terjadi setelah Voxpol Center dari 22 Juni - 1 Juli 2021 melakukan survey yang diikuti 1.200 responder. Hasilnya mengejutkan karena posisi puncak yang selama ini dinikmati PDI Perjuangan digeser oleh Partai Gerindra.   Ketika melakukan survey Voxpol Center menggunakan metode stratified random sampling dengan margin of error kurang dari 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Digesernya elektabilitas PDIP yang dimpimpin oleh Megawati Sukarno Putri ini oleh Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto tentu perlu dicermati oleh pengurus atau elite PDIP sebelum Pemilu Serentak 2024.  Ketua Umum PDI Perjuangan bersama Presiden Jokowi pada kampanye Pilpres 2019 di Solo, Jawa Tengah (foto.bisnis.com) Survey Voxpol yang bertajuk apabila pemilu legislatif (pileg) dilakukan har

Terkuak Faktor & Alasan Warga Sebelum Memilih Capres. Apa Yang Akan Dilakukan Relawan?

Gambar
  Blantika politik di Indonesia sebagai negara yang telah beberapa kali menyelanggarakan pemilihan presiden secara langsung, yang dimulai pada Pilpres 2004 memang sangat dinamis. Ada beberapa faktor yang dijadikan acuan oleh partai politik sebagai syarat kandidat presiden, kemudian menyusul bagaimana kriteria calon wakil presiden yang akan mendampingi sang capres dalam pemilihan umum.   Posisi patahana tidak selalu menjadi ukuran untuk meraih kemenangan, begitu pula kinerja bukan hal dominan ketika calon pemilih dalam menentukan siapa yang akan dicoblos di bilik suara. Hal ini pernah terjadi pada Pilpres 2004 ketika Megawati Sukarno Putri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.   Figur atau personality sang kandidat dengan segala kelebihan dan kekurangan yang melekat pada tokoh yang dianggap pantas menjadi calon masih merupakan hal penting sebagai acuan awal.   Personality yang melekat pada sang tokoh sangat diperhatikan oleh masyarakat. Perasaan di hati warga sebelum

Siapa Cawapres Ganjar Pranowo Yang Terkuat & Yang Sulit Diwujudkan Pada Pilpres 2024?

Gambar
  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memang belum memberi sinyal resmi tentang Capres 2024. Meskipun demikian ada banyak wacana yang muncul seperti duet Prabowo - Puan, Puan - Anies Baswedan dan kombinasi lainnya seperti Ganjar - Ahok, Ganjar - Sandi, dan sebagainya. Yang menarik adalah munculnya banyak relawan dan komunitas yang dideklarasikan untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai kandidat Presiden RI pada Pilpres 2021.  Menarik untuk mencermati siapa yang paling ideal sebagai pendamping Ganjar Pranowo untuk berlaga pada Pemilu Serentak 2024 mendatang. Kalau memang serius untuk mencalonkan diri, Ganjar tidak cukup hanya mengandalkan pendukung loyal yang semakin menjamur, bahkan dukungan di media sosial dalam berbagai group WhatsUp, Facebook, Twitter maupun Instagram.  Elektabilitas Ganjar Pranowo yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey memang masih lumayan tinggi. Para loyalist Ganjar juga harus realistis bahwa blantika politik di Indonesia sangat dinamis, begitu pula e

Ganjar Pranowo Berpeluang Jadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Menurut LSI Ini Syaratnya

Gambar
  Di antara beberapa tokoh yang sedang ramai diperbincangkan sebagai Capres 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi daripada Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Puan Maharani maupun Ridwan Kamil, AHY atau Sandiaga Uno. Sempat terjadi kehebohan ketika Ganjar tidak diundang pada acara PDI Perjuangan yang dihadiri oleh Puan Maharani.   Munculnya ucapan Bambang Pacul tentang Ganjar Pranowo yang dianggap ambisius untuk nyapres. Begitu pula pidato Puan Maharani tentang pemimpin seharusnya ada di lapangan bukan di medsos. Meskipun tidak menyebut nama Ganjar, namun pengamat politik maupun warganet menganggap ucapan Puan adalah ditujukan terhadap Gubernur Jawa Tengah yang sedang menjalankan periode keduanya.  Ketika Ganjar Pranowo bertemu Megawati Sukarno Puteri (beritasatu.com) Menurut situs berita wartaekonomi.com (16/6/2024) h ubungan Ganjar dengan sejumlah elite PDI Perjuangan, terutama yang merupakan pendukung Puan Maharani, makin ruwet. Beberapa kader partai berlogo Banteng sudah

Peluang Ganjar Pranowo Sebagai Capres di Pilpres 2024. Begini Respon Mas Ganjar

Gambar
Boleh saja menyebut bahwa demokrasi di Amerika Serikat di kampungnya Joe Biden dengan demokrasi di Indonesia. Ada benarnya bahwa presiden di kedua negara ini dipilih melalui sebuah pemilihan umum yang terbuka dengan aturan uniknya masing-masing, baik sesuai tradisi maupun peraturan dan perundang-undangan serta konstitusi yang berlaku di masing-masing negara.  Yang menarik adalah orang Amerika Serikat yang merasa mampu dan punya potensi biasanya berani untuk mencalonkan dirinya sebagai Capres, yang nantinya memang tetap harus mendapat dukungan dari partai, apakah Demokrat atau Partai Republik. Di negeri asal film-film Hollywood ini, calon independen juga dimungkinkan untuk maju sebagai Capres.  Di antara para politisi atau pejabat penting di Indonesia seperti Gubernur atau menteri pasti ada yang punya potensi dan ambisi untuk masuk dalam bursa pemilihan presiden. Namun sampai saat ini nama-nama yang sering disebut oleh publik maupun berbagai lembaga survey, ternyata belum ada yang "

Menelisik Presentase Elektabilitas Tokoh Politik: Siapa Yang Paling Diminati Warga Sebagai Capres 2024?

Gambar
  Pemilu untuk memilih Presiden RI sebagai penerus Ir. H. Joko Widodo sebenarnya masih lama, namun upaya mencari kandidat Capres 2024 yang tepat sudah heboh belakangan ini, dan sebenarnya sudah lama diperbincangkan, bahkan hanya beberapa bulan setelah Jokowi dan Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Sementara itu Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim pada rapat Tim Kerja Bersama persiapan Pemilu-Pilkada 2024 telah menyepakati jadwal pelaksanaan Pemilu hingga Pilkada 2024. Bawhwa waktu pencoblosan pileg dan pilpres berlangsung 28 Februari 2024. Sementara waktu pencoblosan Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November 2024. Namun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan jadwal pencoblosan pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada 28 Februari 2024 belum resmi. Warga sedang mengamati para presiden dan wakil presiden RI dari masa ke masa (beritasatu.com)   Terlepas dari jadwal Pemilu Serentak tersebut ternyata suda

Ganjar Pranowo tak diundang saat acara Puan Maharani di Semarang. Ada apa?

Gambar
  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat acara di Semarang, yang dihadiri Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang juga menjabat Ketua DPR RI, namun Ganjar Pranowo, kader PDIP yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua perieode ini tidak diundang. Ganjar Pranowo atau akrab disapa dengan sebutan Mas Ganjar ini diketahui sedang ada di Jakarta dan dijumpai wartawan sedang gowes di sebuah jalan layang.  Bukan hanya tidak diundang namun Ganjar yang memiliki banyak fans di kalangan generasi milenial ini disebut sudah kelewatan oleh Bambang Wuryanto, Ketua PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.  Ganjar Pranowo bersama Puan Maharani pada sebuah acara pada 2017 (semarang.bisnis.com) Menurut laporan detik.com (23/5/2021) Bambang Wuryanto mengatakan bahwa, "Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan sok pintar).  Terkait komentarnya tersebut, Bambang lebih kemudian

Puan Maharani belum tepat jadi cawapres, tunggu 5 tahun lagi. Sabarlah

Gambar
Puan Maharani bersabarlah. Image: tribunnews.com Tanggal 20 Mei 2014, ketika perayaan Kebangkitan Nasional Joko Wi akan umumkan calon wapres untuk bertarung dengan pasangan capres lainnya pada pilpres 2014. Ada wacana di internal PDI Perjuangan alternatif cawapres adalah Puan Maharani selain Jusuf Kala, Abraham Samad dan Mahfud MD. Jika benar Puan Maharani, puteri dari sang ketua umum PDI P, Megawati Sukarno Putri, akan dipastikan menjadi cawapres untuk Joko Wi, maka akan menjadi berita yang kurang elok. Meskipun PKB atau Partai Nasdem tidak keberatan, tentu kurang kondusif bagi Joko Wi dan PDI P itu sendiri. Puan akan jadi titik lemah pencapresan Joko Wi. Dalam hal ini, Puan harus bersabar dan konsentrasi saja mengurus partai dan menjadi anggota DPR yang lebih lugas daripada sebelumnya. Puan magang di kabinet saja. Image: solopos.com Barangkali masyarakat pemilih akan lebih menerima jika Puan Maharani didapuk menjadi anggota kabinet, sebagai menteri dalam pemerintahan Joko W

Indonesia Keren