Baliho Effect: Puan Maharani VS Airlangga Hartato
Berbagai media di Indonesia, baik koran, media online maupun warganet sempat dihebohkan dengan banyaknya Baliho bertajuk "Kepak Sayap Kebhinekaan" yang dihiasi foto Puan Maharani di berbagai kota, khususnya di Pulau Jawa. Airlangga Hartato, Menko Perekonomian, yang juga Ketua Umum Partai Golkar juga memajang banyak Baliho. Lembaga survey terkenal, Indikator Politik Indonesia telah melakukan survey terkait Baliho tersebut dari 30 Juli 2021 sampai 4 Agustus 2021.
Survei tersebut melibatkan 1.220 orang responden. Survei dibuat dengan toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Menurut situs berita CNNIndonesia.com (26/8/2021) terungkap bahwa berdasarkan survey yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ternyata elektabilitas Puan Maharani sebagai Capres 2024 menurun walaupun Baliho Puan Maharani yang kini Ketua DPR RI sudah dipajang di berbagai daerah dan viral di media sosial.
Lebih lanjut CNNIndonesia.com mengutip penjelasan Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekuti Indikator Politik Indonesia, "Mbak Puan trennya turun, ini juga menarik. Padahal, survei dilakukan setelah polemik baliho dan spanduk dipasang di mana-mana,"
Disebutkan pula bahwa elektabilitas politisi PDI Perjuangan itu berada di angka 0,4 persen, turun dari elektabilitas pada bulan April sebesar 1,1 persen.
Melalui pemaparan secara daring tersebut Burhanuddin menjelaskan pula bahwa di saat yang sama, popularitas Puan mengalami peningkatan tipis. Pada April, tingkat keterkenalan Puan sebesar 50 persen. Saat ini, popularitas Puan mencapai 60 persen.
Ternyata Baliho tersebut tidak memberi dampak positif untuk Puan Maharani yang juga pernah menjabat sebagai Menteri pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Meskipun demikian Burhanuddin mengatakan bahwa Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ternyata semakin populer, namun tingkat kesukaan masyarakat justru menurun.
Menurut Burhanuddin, "Ini jadi masukan Mbak Puan untuk lebih penetratif lagi atau mungkin harus pakai pesan yang lebih baik lagi,"
Lebih lanjut terungkap bahwa terjadi perbedaan menarik antara Baliho Puan Maharani dengan Airlangga Hartato. Dilaporkan bahwa berdasarkan survei tersebut ternyata Dari elektabilitas Airlangga meningkat dari 0,2 persen menjadi 1,1 persen. Menariknya lagi, popularitas Airlangga juga terdongkrak dengan berbagai baliho promosi capres 2024. Tingkat keterkenalan Airlangga naik dari 25 persen ke 33 persen dalam empat bulan terakhir.
Kemudian Burhanuddin menjelaskan bahwa, "Kalau saya simpulkan, efek spanduk ini tidak uniform, tidak seragam. Untuk kasus Airlangga ada efek positif buat Airlangga,"
Apakah Partai Golkar akan melanjutkan program Baliho untuk Ketua Umumnya tersebut? Bagaimana dengan PDI Perjuangan apakah akan melakukan evaluasi atau akan melakukan cara yang dianggap lebih jitu dalam mengangkat popularitas dan elektabilitas Puan Maharani.
Sementara itu dukungan untuk Ganjar Pranowo semakin banyak untuk maju sebagai Capres 2024. Berbagai komunitas telah bermunculan di berbagai daerah, bahkan para diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri juga telah membentuk komunitas dukung Ganjar Pranowo sebagai kandidat di Pilpres 2024 sebagai penerus Presiden Jokowi.
Bagaimana dengan kanditat lain?
Komentar