Postingan

Menampilkan postingan dengan label SDA di kampanye Gerindra

Hot Topic

Koalisi PPP dan Gerindra Runyam. Prabowo belum aman

Gambar
Koalisi PPP dan Gerindra yang buyar. Image: tribunnews.com Gara-gara tidak ada partai meraih suara di atas 20 persen pada pileg 2014, semua partai terpaksa harus rela koalisi dengan partai lain, dan terjadilah berbagai kisah lucu dan membuat rakyat bingung dan sedih .  Ucapan Gus Dur bahwa para anggota DPR seperti anak TK, maka ungkapan Gus Dur memang telah banyak terbukti, misalnya anggota DPR sering tertidur di ruang rapat, teriak-teriak ketika interupsi di kala sidang, juga membolos karena alasan tidak penting, dan kini makin nyata terlihat dari gaya para parpol dalam membentuk koalisi, khususnya pada kelompok poros tengah. Dimulai dari "kekeliruan" Surya Dharma Ali (SDA) dengan menghadiri kampanye Partai Gerindra, bahkan berpidato di kampanye tersebut bersama Prabowo. Buntutnya tidak enak dilihat karena banyak pimpinan dan elit partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak berkenan dengan langkah "pribadi" SDA tersebut, yaitu "mengkoalisi

Suryadharma Ali ketua Partai Persatuan Pembangunan diberi sanksi

Gambar
Berbeda dengan partai lain sibuk mencari pasangan koalisi setelah usai pencoblosan pada pileg 9 April 2014, eh Partai Persatuan Pembangunan alias PPP malah kisruh. Apakah partai berlambang Kabah ini masih sexy untuk ditaksir sebagai pasangan koalisi untuk Pilpres 2014? Suryadharma Ali dan Prabowo pada kampanye Gerindra. Image: m.okezone.com Gara-gara hadir dan berpidato pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Suryadharma Ali alias SDA, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan akan diberi sanksi, atas usul sekitar 27 DPW partai. Mereka berkumpul  di Hotel Lor In Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 13 April 2014.  Kehadiran Suryadharma Ali pada kampanye akbar partai Gerindra di Gelora Bung Karno dianggap tidak etis oleh para pengurus dan petinggi PPP , bahkan kehadiran sang ketua umum dianggap telah melecehkan Partai Persatuan Pembangunan yang merupakan partai lama, dan telah eksis sejak jaman orde baru. Menjadi pertanyaan bagi para wakil ketua dan para pengurus wilaya

Indonesia Keren