Postingan

Menampilkan postingan dengan label PPP

Hot Topic

Kata Ketum PPP: Elektabilitas Lulung rendah, maka tidak mumpuni untuk jadi cagub DKI

Gambar
Sepertinya impian Abraham Lunggana alias H Lulung, wakil ketua DPRD DKI dan merupakan kader PPP untuk menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI pada 2017 akan kandas. Ketua Partai Persatuan Pembangunan yang baru,  Romahurmuziy alias Romy, tak melihat Lulung cukup mumpuni untuk berlaga pada Pilgub nanti. Menurut Romy, elektabilitas Lulung tak memadai. Lulung memang sudah mengambil formulir di PDI P yang memang membuka pendaftaran calon gubernur.  Jika PPP batal mencalonkan Lulung, maka "pertandingan" Ahok vs Lulung tidak akan terjadi. Padahal Lulung sangat percaya diri untuk "head to head" melawan Ahok. Sebagaimana dikutip dari megapolitan.kompas.com, Lulung mengatakan bahwa  "Bicara survei independen, sombongnya orang Betawi nih, hari ini (elektabilitas) Lulung sudah melewati tiga kali lipat (elektabilitas)  Ahok  (Gubernur DKI Jakarta  Basuki Tjahaja Purnama ),"  Abaraham Lunggana alias Lulung. Image: infokuberita.com Romy juga mengatakan bahwa Lulun

Suryadharma Ali ketua Partai Persatuan Pembangunan diberi sanksi

Gambar
Berbeda dengan partai lain sibuk mencari pasangan koalisi setelah usai pencoblosan pada pileg 9 April 2014, eh Partai Persatuan Pembangunan alias PPP malah kisruh. Apakah partai berlambang Kabah ini masih sexy untuk ditaksir sebagai pasangan koalisi untuk Pilpres 2014? Suryadharma Ali dan Prabowo pada kampanye Gerindra. Image: m.okezone.com Gara-gara hadir dan berpidato pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Suryadharma Ali alias SDA, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan akan diberi sanksi, atas usul sekitar 27 DPW partai. Mereka berkumpul  di Hotel Lor In Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 13 April 2014.  Kehadiran Suryadharma Ali pada kampanye akbar partai Gerindra di Gelora Bung Karno dianggap tidak etis oleh para pengurus dan petinggi PPP , bahkan kehadiran sang ketua umum dianggap telah melecehkan Partai Persatuan Pembangunan yang merupakan partai lama, dan telah eksis sejak jaman orde baru. Menjadi pertanyaan bagi para wakil ketua dan para pengurus wilaya

Indonesia Keren