Indah Hebat Lucu Prihatin dan Aneka Kisahnya. Unique, funny, and inspiration from Indonesia.
Informasi Menarik
Hot Topic
Terkuak Faktor & Alasan Warga Sebelum Memilih Capres. Apa Yang Akan Dilakukan Relawan?
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Blantika politik di
Indonesia sebagai negara yang telah beberapa kali menyelanggarakan pemilihan presiden
secara langsung, yang dimulai pada Pilpres 2004 memang sangat dinamis. Ada
beberapa faktor yang dijadikan acuan oleh partai politik sebagai syarat kandidat
presiden, kemudian menyusul bagaimana kriteria calon wakil presiden yang akan
mendampingi sang capres dalam pemilihan umum.
Posisi patahana tidak selalu
menjadi ukuran untuk meraih kemenangan, begitu pula kinerja bukan hal dominan ketika
calon pemilih dalam menentukan siapa yang akan dicoblos di bilik suara. Hal ini
pernah terjadi pada Pilpres 2004 ketika Megawati Sukarno Putri dikalahkan oleh
Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Figur atau personality
sang kandidat dengan segala kelebihan dan kekurangan yang melekat pada tokoh
yang dianggap pantas menjadi calon masih merupakan hal penting sebagai acuan
awal.
Personality yang melekat
pada sang tokoh sangat diperhatikan oleh masyarakat. Perasaan di hati warga
sebelum menentukan pilihan ternyata mempengaruhi sikap poitik mereka. Hal ini
terungkap dari survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia (PPI) pada 23 –
Mei 2021.
Menurut laporan situs
berita nasional.tempo.co (5/6/2021) survei tersebut diikuti 1.200 responden.
Survei tersebut dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling dari
6.000 nomor ponsel yang sudah dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada
dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.
Sementara itu hasil Sigi
dari PPI juga menunjukan motif memilih calon presiden pun menunjukkan bahwa
faktor faktor emosional dan psikologis masih mendominasi penentu pilihan (36,3
persen). Dua motif paling tinggi dari model psikologis ini adalah calon
pemimpin nampak tegas dan disiplin, serta dekat dengan rakyat.
First Lady Iriana Jokowi mendampingi Presiden Joko Widodo memasuki pesawat kepresidenan. Siapakah pemenang Pilpres 2024 yang akan terbang dengan pesawat ini sampai 2029? (viva.co.id)
Direktur Eksekutif Parameter
Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan bahwa, "Fakta ini menunjukkan
bahwa membangun citra dan kedekatan emosional dengan pemilih masih jauh lebih
penting bagi pemilih di Indonesia dibandingkan menyajikan program yang bagus
dan memanfaatkan sentimen kelompok,"
Bahwa faktor rasionalitas
memiliki pengaruh 10,5 persen. Paling banyak, responden melihat calon pemimpin
dari kinerjanya yang bagus. Sedangkan faktor sosiologis sebagai motif utama
memilih, hanya 3,2 persen.
Hingga saat ini
tokoh-tokoh yang kerap muncul dengan elektabilitas tinggi antara lain Prabowo
Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Tokoh lain seperti Airlangga
Hartato, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY maupun Sandiaga Uno belum
berhasil mendekati elektabilitas atau popularitas yang diraih oleh Ganjar Pranowo,
Prabowo dan Anies.
Apakah kinerja para tokoh
yang sedang menjabat sebagai kepala daerah seperti Ridwan Kamil, Anies Baswedan
maupun Ganjar Pranowo akan diperhatikan oleh masyarakat pada saat pemerintah
sedang menjalankan PPKM Darurat Mikro di Jawa dan Bali, sebagaimana telah
diumumkan oleh Presiden Jokowi?
Mungkinkah masyarakat akan
lebih rasional, bukan hanya mempertimbangkan dari segi emosi dan psikologis
dalam menentukan pilihan sebagai Capres yang dianggap paling pas sebagai
penerus Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang?
Atau faktor emosi dan psikologis
akan tetap menjadi dasar dalam menentukan pilihan? Barangkali para relawan atau komunitas yang serius ingin mencalonkan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Moeldoko, AHY, Puan Maharani atau tokoh lain seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil dan tokoh lain, maka kelompok fans ini harus bekerja keras untuk mempromosikan idola mereka.
Menarik pula opini warga pada tayangan berikut ini tentang capres dan cawapres yang paling pas pada Pilpres 2024 mendatang. Mungkin ada tokoh yang anda kenal.
Apakah anda sependapat atau sudah punya kandidat lain?
Ibadah puasa dalam agama Islam, khususnya puasa di bulan Ramadhan, memiliki sejarah yang sangat penting bagi umat Muslim. Dalam kalender Islam bulan Ramadhan jatuh pada bulan kesembilan. Pada bulan suci inilah umat Muslim di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga terbenam matahari selama satu bulan penuh. Bahwa sejarah dari ibadah puasa pada bulan Ramadhan bermula pada tahun ke-9 H (Hijriyah) atau 610 Masehi, ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya dari Allah melalui malaikat Jibril di gua Hira. Wahyu tersebut diawali dengan perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk membaca. Sesudah itu, wahyu-wahyu terus diturunkan hingga menjadikan Kitab Suci Al-Quran, yang merupakan kitab suci Umat Islam di seluruh dunia. Masjid Istiqlal di Jakarta, yang didirikan oleh Presiden Sukarno (Photo: goriau.com) Melaksanakan ibadah Puasa di bulan Ramadhan diwajibkan pada tahun ke-2 H, yakini setelah umat Muslim hijrah dari Makkah ke Madinah. Pada saat itu, puasa Ramadhan ditetapkan sebagai penggan
HM Darmizal MS secara mengejutkan meluncukan program Umroh Milenial yang diselenggarakan oleh ICMI Travel, sebuah agen perjalan umroh profesional yang telah mendapat sertifikasi internasional. Hal itu diungkap Darmizal, Komisaris Utama ICMI Travel pada saat peluncuran dan pelatihan untuk para mitra ICMI Travel yang diselenggarakan bersama Bank Mandiri dan YesDok di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Februari 2023. HM. Darmizal MS, Komisaris Utama ICMI Travel ketika menjelaskan program Umroh Milenial di acara pelatihan ICMI Travel dengan para mitra di OASIS AMIR Hotel, Jakarta Pusat (Image: NIC) Yang menarik dari program umroh ICMI Travel adalah karena telah bekerja sama dengan YesDok, sebuah perusahaan yang memiliki aplikasi konsultasi kesehatan interaktif dengan penggunanya, termasuk para jemaah umroh yang menggunakan jasa ICMI Travel. Dengan menggunakan aplikasi YesDok, para jemaah umroh yang berangkat bersama ICMI Travel bisa melakukan video call ketika berada di tanah su
Muncul wacana tentang Pilkada DKI Jakarta yang akan diselenggarakan pada bulan November 2024, kecuali UU Tentang DKI Jakarta, yang dibuat agar Gubernur Jakarta tanpa perlu Pilkada, melainkan ditunjuk langsung oleh Presiden. Namun, karena RUU tersebut belum disahkan, maka besar kemungkinan DKI Jakarta juga akan menyelenggarakan pemilihan gubernur seperti provinsi lainnya, juga kabupaten/kota lainnya. Telah muncul nama Ridwan Kamil mantan gubernur Jawa Barat, yang sempat diisukan bakal mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres pada Pilpres 2024 untuk menghadapi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Ridwan Kamil bahkan sudah memajang baliho terkait "pencalonannya" sebagai gubernur pada Pilkada Jakarta 2024. Selain Ridwan Kamil, muncul pula nama Ahmad Sahroni, kader penting dari Partai NasDem, sampai saat ini adalah anggota DPR RI, dan pernah aktif dalam penyelenggaraan balap motor listrik Formula E ketika Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam panggung politik In
Dari Panggung Kecil Menuju Puncak Kemenangan: Kisah Shin Tae Yong, Maestro Sepakbola Indonesia Sempat diragukan bahkan dikritik pengamat sepakbola Indonesia maupun para penggemar olahraga yang menjadi hiburan rakyat di seluruh dunia ini, Shin Tae Yong berhasil mengangkatkan semangat dan prestasi sepakbola di Indonesia. Pada laga Asian Cup 2024 di Qatar, timnas U 23 Indonesia berhasil menuju semifinal setelah mengalahkan Korea Selatan, timnas asal kampung halaman Shin Tae Yong. Shin Tae Yong, nama yang kini melambung tinggi dalam jagat sepakbola Indonesia, adalah contoh hidup tentang bagaimana dedikasi, kegigihan, dan bakat bisa membawa seseorang dari tanah kelahiran mereka ke panggung global sepakbola. Mari kita telusuri perjalanan menariknya, dari lahir hingga menjadi salah satu pelatih paling berpengaruh di Indonesia. Shin Tae Yong adalah pelatih profesional yang tegas dalam menjalankan tugasnya (Image: bola.net) Shin Tae Yong lahir pada tanggal 11 April 1970 di Chuncheon, Ko
Ridwan Kamil sudah pasang baliho OTW Jakarta. Begitu pula Ahmah Sahroni, kader partai NasDem yang sudah lama ngebet jadi calon Gubernur DKI Jakarta, bahkan pernah pasang baliho untuk jadi calon presiden. Lalu, siapa yang akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan pada pemilihan gubernur Jakarta pada November 2024? Jika Golkar calonkan Ridwan Kamil dan Partai NasDem mencalonkan Ahmad Sahroni, juragan kaya Tanjung Priok ini, kemudian PDI Perjuangan juga mengajukan calonnya, maka seperti Pilkada 2017, kontestasi untuk memperebutkan tahta DKI 1 bakal seru. Yang penting tanpa politik bernuansa SARA ketika terjadi pertarungan antara Ahok Djarot, Anies Sandi dan AHY dengan Sylviana Murni. Nuansa SARA yang sangat kental pada Pilkada DKI Jakarta 2017 yang lalu sempat membelah hati warga Jakarta yang majemuk tidak boleh terulang lagi. Warga Jakarta seharusnya pasti sudah lebih dewasa, sehingga akan fokus pada janji kampanye yang realistis dan masuk akal untuk bisa diwujudkan, bukan dengan memainkan e
Anies Baswedan, sosok yang telah mencuri perhatian publik dalam perjalanan politiknya, tengah menjadi sorotan menjelang pemilihan umum presiden 2024. Dengan rekam jejaknya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Gubernur DKI Jakarta, banyak yang tertarik untuk mengevaluasi kinerja dan pengaruhnya dalam memimpin sektor pendidikan dan tata kelola ibu kota. Selain ada peluang ada pula hambatan yang dihadapi Anies Baswedan, kontroversi yang melingkupi kasus Formula E, dan bagaimana hal-hal ini dapat mempengaruhi Anies, apalagi setelah dideklarasikan oleh Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem sebagai bakal Capres NasDem, yang diperkuat dengan dibentuknya Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan PKS, meskipun belum jelas sampai saat ini bagaimana koalisi ini terkait masalah pencalonan pendamping Anies Baswedan sebagai bakal cawapres. Anies Baswedan, mantan Mendikbud & eks Gubernur DKI Jakarta (Image: politik.rmol.id) Berdasarkan beberapa kritik yang telah diungkapkan terh
Pasangan Capres Prabowo Gibran pada saat kampanye dan debat Capres dan Cawapres memberikan janji kepada calon pemilih pada Pilpres 2024 dengan program makan siang gratis, juga susu gratis untuk anak-anak sekolah. Terlepas dari tujuan dari dampak langsungnya terhadap anak-anak sekolah, maka menarik pula untuk menyimak dari beberapa aspek lainnya. Dari aspek-aspek yang dijelaskan di bawah ini, maka akan timbul dampak positif maupun negatif yang diakibatkan oleh program Prabowo Gibran tersebut. Prabowo Subianto & Gibran Rakabuming Raka (Image: cnnindonesia.com) Program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah merupakan gagasan yang menarik dengan potensi dampak positif dan negatif di berbagai aspek. Berikut analisisnya: Dampak Positif: Dari aspek e konomi adalah sebagai berikut: Meningkatkan daya beli keluarga miskin dengan mengurangi pengeluaran untuk makan siang anak. Menciptakan lapangan kerja di sektor penyediaan makanan dan logistik. Meningkatkan pendapatan peta
Debat Cawapres 2024: Bisakah Pengaruhi Pilihan Pemilih? Mampukah Gibran, Mahfud MD atau Cak Imin menaikkan elektabilitas pasangannya atau diri mereka sendiri melalui debat hari Jumat, 22 Desember 2023, yang bertepatan dengan Hari Ibu ini? Debat antar calon wakil presiden (cawapres) 2024 yang digelar pada Jumat, 22 Desember 2023, menjadi salah satu momentum penting dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Debat ini menjadi ajang bagi tiga cawapres, yaitu Gibran Rakabuming Raka yang merupakan cawapres dari Prabowo Subianto; Mahfud MD, pasangan dari Ganjar Pranowo, dan Cak Imin pasangan Anies Baswedan. Debat yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta berlangsung selama dua jam dan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas tema ekonomi, sedangkan sesi kedua membahas tema pembangunan berkelanjutan. Dalam sesi pertama, ketiga cawapres membahas berbagai isu ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, ketimpangan, dan UMKM. Gibran mengemukakan bahwa pertumbuhan ekon
Komentar