Postingan

Menampilkan postingan dengan label rekam jejak capres

Hot Topic

Ganjar Pranowo: Analisis Rekam Jejak & Dampaknya Sebagai Bakal Capres 2024

Gambar
  Apakah Ganjar Pranowo akan tampil sebagai salah satu capres 2024? Selain mencermati calon lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau lainnya, penting disimak rekam jejak Ganjar Pranowo, mantan anggota DPR R I, dan Gubernur Jawa Tengah ini. Ganjar Pranowo pernah jadi saksi pada sidang kasus KTP elektronik atau e KTP. Apakah ini akan menjadi pengaruh negatif pada karir politiknya? Terutama jika PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres pada Pilpres 2024 mendatang. Terkait kasus KTP Elektronik di Kementerian Dalam Negeri yang terjadi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY tersebut, Novel Baswedan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi pernah mengatakan bahwa tidak ada alat bukti yang membuktikan keterlibatan Ganjar. Pada kasus korupsi besar yang terjadi pada era Presiden SBY itu, diduga terjadi penyelewengan anggaran hingga mencapai triliunan rupiah terkait proyek pengadaan e-KTP. Novel Baswedan tidak pernah menyatakan secara eksplisit bahwa Ga

Analisa Rekam Jejak Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan | Siapa Kandidat Terkuat di Pemilihan Presiden 2024?

Gambar
Bahwa untuk mengetahui hasil dari pemilihan presiden yang akan datang,banyak faktor yang dapat memengaruhi seperti kampanye, opini publik, isu-isu yang berkembang, elektabilitas, tim sukses, dan banyak lagi. Pemilihan presiden yang dilakukan secara langsung adalah proses demokratis dan setiap calon memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan pemilihan, tergantung pada dukungan dari masyarakat dan kualitas kampanye mereka.  Oleh sebab itu, kita harus menunggu sampai jadwal pemilihan untuk melihat siapa yang akan menjadi kandidat presiden dan bagaimana kualitas kampanye mereka, sebelum membuat perkiraan tentang siapa yang akan menang.  Dalam hal ini penting juga mencermati bagaimana proses pencalonan dan siapa yang akan dicalonkan secara resmi oleh partai politik, yang dalam kasus 2024, dipastikan partai politik akan melakukan koalisi, termasuk PDI Perjuangan, yang sebenarnya bisa ikut Pilpres tanpa harus koalisi.  Selain popularitas dan elektabilitas serta program kampanye, rekam je

Pilih caleg anti korupsi dan berani memperkuat KPK

Gambar
Pawai Peserta Pemilu jelang kampanye pileg 2014. Image: makassar.tribunnews.com Selama kampanye pemilu legislatif 2014 rakyat Indonesia telah disuguhi tontonan kampanye dengan berbagai jargon, slogan dan janji-janji kampanye oleh para caleg dan calon DPD. Hampir semua caleg menyuarakan janji untuk membangun Indonesia sejahtera, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan tidak banyak yang berjanji untuk anti korupsi, apalagi menyatakan dukungan pada KPK.  Rasanya mustahil ciptakan Indonesia kuat, Indonesia jaya, apalagi masyarakat yang sejahtera jika caleg tidak berani berkomitmen untuk mendukung gerakan anti korupsi, dan dengan tegas mendukung KPK supaya bertambah kuat sehingga KPK maksimal bisa mencegah korupsi, bahkan lebih mampu untuk membuat para koruptor jera, tidak lagi cengar-cengir ketika tertangkap dan dijadikan tersangka kasus korupsi.  Save KPK. Dukung KPK. Image: kaskus.co.id Caleg 2014 yang berlaga pada pemilu legislatif lebih banyak yang hanya menampilkan dangdu

Tips lihat Rekam jejak Caleg dan Capres Pemilu 2014

Gambar
Joko Wi Capres 2014. Image: pemilihan.info Faktor figur capres 2014 ternyata sangat menentukan pilihan masyarakat untuk memilih partai pada pemilu 2014, karena kalau jika rakyat Indonesia menginginkan seorang capres yang diinginkannya bisa jadi capres resmi pada 2014, maka mereka harus memilih partai yang menjagokan sang capres, misalnya jika rakyat ingin Joko W i benar-benar diinginkan jadi RI 1 atau presiden RI periode 2014 - 2019, maka harus memilih PDI Perjuangan sebagai partai yang telah memberi mandat kepada Joko Wi sebagai Capres 2014.  Angel Lelga caleg dan Rhoma Irama capres, siapa menang? Image: kapanlagi.com Begitu pula jika rakyat ingin Wiranto sebagai presiden, tentu harus memilih partai HANURA. Beigitu pula jika rakyat tidak menginginkan ARB atau Ical sebagai capres, maka masyarakat tidak akan memilih Partai Golkar.   Apakah semua calon pemilih mengetahui hal ini?  Kini Undang-undang Pemilu telah mensyaratkan bahwa siapa partai yang berhasil memenangka

Indonesia Keren