Postingan

Menampilkan postingan dengan label PDIP

Hot Topic

Ganjar Pranowo Berpeluang Jadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Menurut LSI Ini Syaratnya

Gambar
  Di antara beberapa tokoh yang sedang ramai diperbincangkan sebagai Capres 2024, elektabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi daripada Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Puan Maharani maupun Ridwan Kamil, AHY atau Sandiaga Uno. Sempat terjadi kehebohan ketika Ganjar tidak diundang pada acara PDI Perjuangan yang dihadiri oleh Puan Maharani.   Munculnya ucapan Bambang Pacul tentang Ganjar Pranowo yang dianggap ambisius untuk nyapres. Begitu pula pidato Puan Maharani tentang pemimpin seharusnya ada di lapangan bukan di medsos. Meskipun tidak menyebut nama Ganjar, namun pengamat politik maupun warganet menganggap ucapan Puan adalah ditujukan terhadap Gubernur Jawa Tengah yang sedang menjalankan periode keduanya.  Ketika Ganjar Pranowo bertemu Megawati Sukarno Puteri (beritasatu.com) Menurut situs berita wartaekonomi.com (16/6/2024) h ubungan Ganjar dengan sejumlah elite PDI Perjuangan, terutama yang merupakan pendukung Puan Maharani, makin ruwet. Beberapa kader partai berlogo Banteng sudah

Ganjar Pranowo tak diundang saat acara Puan Maharani di Semarang. Ada apa?

Gambar
  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat acara di Semarang, yang dihadiri Puan Maharani, Ketua DPP PDIP yang juga menjabat Ketua DPR RI, namun Ganjar Pranowo, kader PDIP yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dua perieode ini tidak diundang. Ganjar Pranowo atau akrab disapa dengan sebutan Mas Ganjar ini diketahui sedang ada di Jakarta dan dijumpai wartawan sedang gowes di sebuah jalan layang.  Bukan hanya tidak diundang namun Ganjar yang memiliki banyak fans di kalangan generasi milenial ini disebut sudah kelewatan oleh Bambang Wuryanto, Ketua PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah.  Ganjar Pranowo bersama Puan Maharani pada sebuah acara pada 2017 (semarang.bisnis.com) Menurut laporan detik.com (23/5/2021) Bambang Wuryanto mengatakan bahwa, "Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan sok pintar).  Terkait komentarnya tersebut, Bambang lebih kemudian

Spekulasi pengganti Setya Novanto sebagai ketua DPR atau kocok ulang?

Gambar
Setelah Setya Novanto mengundurkan diri setelah sebagian besar dari para hakim MKD hanya menjatuhkan sanksi sedang, maka proses selanjutnya dari peristiwa bersejarah pada tanggal 16 Desember 2015 ini di parlemen adalah menjadi pertanyaan besar, siapa yang akan menggantikan Setnov sebagai ketua DPR. Apakah akan ada kocok ulang? Jika ada kocok ulang, maka Undang-undang MD 3 harus direvisi terlebih dahulu.  Tanpa perubahan UU MD 3 maka sulit bagi Fraksi PDI Perjuangan untuk menempatkan anggotanya sebagai calon pengganti Setya Novanto. Kita masih ingat setelah PDI Perjuangan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan legislatif pada 2014, ternyata PDI P gagal untuk menjadi ketua DPR, melainkan gerakan dari Koalisi Merah Putih berhasil menghadang kemenangan PDI Perjuangan dengan mengubah UU MD 3, sehingga Setya Novanto dari Golkar dan teman-temannya dari Koalisi Merah Putih seperti Fahri Hamzah dan Fadli Zon sukses menjadi wakil ketua mendampingi Setnov, dan ada wakil dari Partai Demokrat yang

Partai Golkar versi ARB tolak Perppu Pilkada. Apa kabar SBY?

Gambar
ARB tolak Perppu Pilkada SBY.  Image: m.kaskus.co.id Selain kehebohan rekaman suara Nurdin Halid, Munas Golkar di Bali juga dikejutkan dengan sikap ARB terhadap Perppu tentang Pemilihan Kepala Daerah. Yang terkejut bukan hanya pengamat, melainkan Partai Demokrat, dimana SBY sang ketua umum Demokrat di akhir masa jabatannya sebagai presiden telah mengeluarkan Perpu tersebut setelah sebelumnya fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk-out ketika sidang paripurna untuk membahas Undang-Undang Pilkada. SBY akrab bersama ARB.  Image: jakartaobserber.com Kini, Partai Demokrat “ditelikung” oleh Partai Golkar versi ARB alias Ical atau Aburizal Bakrie – pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali, sang “ketua umum” telah menyatakan untuk menolak  Peraturan Presiden Pengganti Undang-undang (Perpu) nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang merupakan produk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di akhir masa jabatannya. Padahal Partai Golkar bersama Partai Ge

Mimpi Amien Rais hidupkan poros tengah, mau menjegal siapa?

Gambar
Amien Rais "sang tokoh reformasi". Image: seasite.niu.edu Pemilu lestilatif 2014 sudah tahap rekapitulasi suara di KPU dengan segala dinamika, dugaan kecurangan, politik uang, koalisi yang belum selesai untuk menentukan siapa yang akan jadi pendamping capres dari masing-masing partai koalisi. Sementara itu ada impian untuk menghidupkan poros tengah seperti terjadi pada pemilu 1999. Ketika itu PDI Perjuangan meraih kemenangan dengan suara 30 persen, dan rakyat sudah gembira akan memiliki Megawati Sukarno Putri sebagai presiden, namun Amien Rais sang "tokoh" reformasi yang "merasa" pantas menjadi presiden (mungkin karena merasa berhasil menggulingkan Presiden Suharto), kok partainya kalah. Lalu, dengan memanfaatkan celah yang ada, dia menggalang terbentuknya poros tengah - akhir kata Amien Rais "berhasil" menggagalkan kemenangan PDI Perjuangan sang pemenang pemilu, dan sukses menjadikan Gus Dur sebagai presiden, padahal dalam hatinya, Amien Rai

Indonesia Keren