Postingan

Menampilkan postingan dengan label koalisi poros tengah

Hot Topic

Kriteria Capres 2014 menurut BJ Habibie

Gambar
BJ Habibie, presiden RI ke 3. Image: http://shelf3d.com/ Breaking news : Partai Persatuan Pembangunan sudah "mulai" islah, atau saling memaafkan, namun masih belum pasti untuk secara resmi untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra, untuk mendukung Praboso Subianto sebagai capres RI pada pilpres 9 Juli 2014. Bisa dianggap masih galau.   Dengan berita ini diharapkan PPP segera solid kembali, sehingga bisa berkoalisi dengan partai lain. Informasi ini menjadi menarik dan mengigatkan tentang kriteria capres yang diharapkan pantas untuk memimpin Indonesia dari 2014 sampai 2019.  Jika anda pernah menonton "Mata Najwa" pada sebuah acara Habibie special , pada 5 Februari 2014, BJ Habibie kepada Najwa mengaku tidak kenal kepada Rhoma Irama, yang konon seorang profesor musik, atau tepatnya raja dangdut, maka semua penonton di studio Metro TV merasa heran, begitu pula penonton di luar studio, kok ada orang tidak mengenal Rhoma Irama, yang juga digadang-gadang PKB untuk ja

Koalisi PPP dan Gerindra Runyam. Prabowo belum aman

Gambar
Koalisi PPP dan Gerindra yang buyar. Image: tribunnews.com Gara-gara tidak ada partai meraih suara di atas 20 persen pada pileg 2014, semua partai terpaksa harus rela koalisi dengan partai lain, dan terjadilah berbagai kisah lucu dan membuat rakyat bingung dan sedih .  Ucapan Gus Dur bahwa para anggota DPR seperti anak TK, maka ungkapan Gus Dur memang telah banyak terbukti, misalnya anggota DPR sering tertidur di ruang rapat, teriak-teriak ketika interupsi di kala sidang, juga membolos karena alasan tidak penting, dan kini makin nyata terlihat dari gaya para parpol dalam membentuk koalisi, khususnya pada kelompok poros tengah. Dimulai dari "kekeliruan" Surya Dharma Ali (SDA) dengan menghadiri kampanye Partai Gerindra, bahkan berpidato di kampanye tersebut bersama Prabowo. Buntutnya tidak enak dilihat karena banyak pimpinan dan elit partai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tidak berkenan dengan langkah "pribadi" SDA tersebut, yaitu "mengkoalisi

Mimpi Amien Rais hidupkan poros tengah, mau menjegal siapa?

Gambar
Amien Rais "sang tokoh reformasi". Image: seasite.niu.edu Pemilu lestilatif 2014 sudah tahap rekapitulasi suara di KPU dengan segala dinamika, dugaan kecurangan, politik uang, koalisi yang belum selesai untuk menentukan siapa yang akan jadi pendamping capres dari masing-masing partai koalisi. Sementara itu ada impian untuk menghidupkan poros tengah seperti terjadi pada pemilu 1999. Ketika itu PDI Perjuangan meraih kemenangan dengan suara 30 persen, dan rakyat sudah gembira akan memiliki Megawati Sukarno Putri sebagai presiden, namun Amien Rais sang "tokoh" reformasi yang "merasa" pantas menjadi presiden (mungkin karena merasa berhasil menggulingkan Presiden Suharto), kok partainya kalah. Lalu, dengan memanfaatkan celah yang ada, dia menggalang terbentuknya poros tengah - akhir kata Amien Rais "berhasil" menggagalkan kemenangan PDI Perjuangan sang pemenang pemilu, dan sukses menjadikan Gus Dur sebagai presiden, padahal dalam hatinya, Amien Rai

Indonesia Keren