Postingan

Menampilkan postingan dengan label demokrasi

Hot Topic

Parlemen ASEAN Prihatin Pada Pemilu Indonesia. Apa Alasannya?

Gambar
  Pemilihan Umum Serentak 2024 yang terjadi pada 14 Februari 2024, yang bertepatan dengan Hari Valentine ini mendapat sorotan internasional, termasuk dari Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (APHR).   Melihat apa yang terjadi  pada Pemilu di Indonesia menimbulkan Parlemen ASEAN, yang dinyatakan sebagai keprihatinan serius dan menimbulkan risiko besar bagi masa depan hak asasi manusia dan demokrasi. Charles Santiago Wakil Ketua APHR, yang juga antan anggota parlemen Malaysia menyatakan bahwa “Kami sangat terganggu dengan laporan penyalahgunaan kekuasaan yang meluas, termasuk campur tangan terhadap Mahkamah Konstitusi serta penggunaan bantuan sosial untuk tujuan politik, yang secara serius telah merusak integritas pemungutan suara,”  Suasana sebuah TPS di Pulau Bali pada Pemilu Serentak 2024 (Image: rri.go.id) Menurut metrotvnews.com (22/2/2024) dilaporkan bahwa para akademisi dan aktivis menyuarakan keprihatinan mereka antara lain terhadap independensi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan

Mencari Pemimpin Komunitas Atau Paguyuban Yang Sesuai Kondisi Masa Kini VS "Budaya Post Power Syndrome"

Gambar
 Pada era digital ini, banyak pemimpin komunitas mengaku terbuka pada inovasi dan kreativitas atau tepatnya pada ide-ide baru, sebenarnya lebih banyak yang hanya diucapkan di mulut saja. Mengaku tak apa-apa kalau dikritik, namun prakteknya bisa berbeda.  Ada banyak komunitas yang bermunculan belakangan ini, misalnya berdasarkan hobby yang sama, latar belakang adat istiadat yang sama atau perpaduan budaya yang berbeda-beda, komunitas seni, olahraga dan sebagainya.  Banyak pula komunitas yang terbentuk dan bertebaran di lingkungan warga komplek atau perumahan. Mereka punya aktivitas beraneka ragam seperti kegiatan seni, ekonomi kerakyatan, klub dansa, senam, olahraga permainan seperti sepak bola, futsal, bulutangkis, bersepeda dan sebagainya.  Indahnya keakraban sebuah komunitas di pedesaan (Image: inikata.co.id) Pada awalnya komunitas ini berkembang karena ada kepedulian dan kebutuhan yang sama agar terwujud keakraban yang tujuannya agar mereka punya aktivitas bersama, sehingga tidak ha

Tirai Oligarki: Pengaruhnya pada sendi ekonomi dan sosial politik

Gambar
 Sering kita mendengar istilah oligarki. Apa dan siapa oligarki itu, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemerintahan di suatu negara? Topik ini sangat menarik untuk ditelusuri lebih mendalam karena obrolan tentang oligarki ini sering muncul di media dan percakapan warganet maupun WA group, terutama menjelang pemilihan umum, khususnya pemilihan presiden.  Oligarki adalah suatu bentuk pemerintahan atau sistem politik di mana kekuasaan terpusat dalam tangan sejumlah kecil individu atau kelompok kecil yang memiliki kekayaan, kekuatan, atau akses yang luar biasa terhadap sumber daya ekonomi dan politik.  Istilah ini berasal dari bahasa Yunani "oligoi" yang berarti "sedikit" dan "arkho" yang berarti "memerintah". Dengan demikian, oligarki dapat diartikan sebagai penguasaan kekuasaan oleh segelintir orang atau kelompok elit. I stilah oligarki sudah dikenal sejak jaman Yunani Kuno & jauh sebelum itu oligarki sudah mengakar di setiap jaman (Image: ber

Gaya Jokowi JK dan Prabowo Hatta pada debat Capres 2014

Gambar
Penampilan Jokowi JK pada debat capres 2014 . Image: solopos.com Apakah anda juga menonton debat capres 2014 yang pertama? Siapakah pemenang pada debat antara Jokowi JK versus Prabowo Hatta pada 9 Juni 2014 di Balai Sarbini Jakarta? Masyarakat Indonesia, baik calon pemilih maupun yang belum berhak memilih – karena belum cukup umur atau karena dilarang undang-undang – pasti punya tanggapan beraneka ragam pada penampilan Jokowi JK dan Prabowo Hatta pada debat capres 9 Juni 2014 yang disiarkan banyak stasiun televise . Dengan Zainal Arifin Mochtar, moderator yang berpenampilan baik, debat tersebut telah berjalan dengan lancar, meskipun banyak yel-yel dan tepuk tangan yang harus diatur oleh sang moderator.   Gaya Prabowo Hatta. Image: tribunnews.com Debat perdana dengan tema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum tersebut sempat membuat para pemirsa televisi terkejut ketika Jusuf Kalla melemparkan pertanyaan ke kubu Prabowo-Hatta tentang komit

Pemilu Legislatif 2014 di Tiongkok dan kisah Teddy Bear, dan video Maladewa

Gambar
Video Maladewa, ARB, Teddy Bear dan Zalianty bersaudara. Image: sayangi.com Warga Negara Indonesia di Tiongkok, pada Minggu pagi, 30 Maret mulai mendatangani kantor perwakilan RI di beberapa wilayah di negara itu untuk menyalurkan aspirasi politiknya pada Pemilu Legislatif 2014, dan warga Indonesia di Timur Tengah juga akan lebih awal mencoblos daripada di Indonesia. WNI di Timur Tengah akan mencoblos pada tanggal 4 April 2014.  Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah WNI di luar negeri juga punya perhatian untuk mengenal rekam jejak para calon legislator yang diharapkan ikut untuk memperjuangkan nasib WNI di luar negeri, khususnya para TKI atau pekerja Indonesia di manca negara, apalagi begitu banyak berita buruk tentang perlakuan buruk atau kejam dari para majikan di Arab Saudi, Malaysia dan negara lainnya. Para pahlawan devisa itu masih belum semua bernasib baik, sehingga para anggota DPR terpilih diharapkan bisa berjuang lebih keras untuk perbaikan nasib mereka. Gaya Rh

Joko Wi Effect pada ekonomi dan emosi partai pesaing

Gambar
Joko Wi Effect? (image dari BBM).  Omong-omong, apakah anda sudah menerima foto di sebelah ini dari teman-teman BBM (Black Berry Messenger) anda di group atau secara personal? Inilah salah satu Joko Wi Effect. Kita bisa menafsirkan banyak hal dari foto olah digital ini, dan menarik untuk dijadikan bahan analisa politik dan psikologi sosial, dan tentu saja selingan atau humor di tengah kemacetan jalan. Anda pasti sudah tahu melejitnya IHSG dan menguatnya Rupiah ketika Ketua Umum PDI Perjuangan mengumumkan pencalonan Joko Wi sebagai capres 2014. Ternyata pengumuman itu telah menjadi Joko Wi Effect, dan bisa anda baca pula bagaimana efeknya pada sebuah artikel di Kompas hari ini, Senin 17 Maret 2014. Media juga memberikan ulasan tentang efek pencalonan Joko Wi ini dari berbagai sudut, termasuk komentar para pengamat dan tokoh politik maupun para pemimpin partai politik. Imbas pencapresan Joko Wi pada pemilu 2014 ini bergema riuh pada kampanye hari pertama. ARB yang aslinya punya n

Kenapa BJ Habibie tidak kenal Raja Dangdut Rhoma Irama

Gambar
BJ Habibie di acara Mata Najwa . Image: youtube.com Barangkali ada di antara anda yang melewatkan acara talk show Mata Najwa , episode 5 Februari 2014. Najwa menampilkan Presiden RI ke 3, BJ Habibie, dan pasti banyak penonton terkejut ketika menonton acara Metro TV ini.  Ketika itu, dalam episode " Habibie Spesial ", Najwa memperlihatkan foto-foto calon presiden seperti ARB, Prabowo Subianto, Wiranto, dan tentu saja yang digadang-gadang jutaan orang, Joko Wi . Habibie m engenal dengan baik nama-nama mereka dan Habibie memberikan kriteria, capres 2014 sebaiknya berusia di antara 40 - 60 tahun. Namun, BJ Habibie, mengatakan tak mengenali calon presiden dan penyanyi dangdut, Profesor Rhoma Irama. Kenapa ya? Ketika Najwa menunjukkan foto Rhoma Irama kepada Habibie . Image: kaskus.co.id Padahal sebagian elemen PKB telah mencalonkan sang Raja Dangdut Rhoma Irama sebagai Capres, meskipun ada Jusuf Kalla yang berpengalaman sebagai wakil presiden dan pernah kalah ketika

Tahun politik menjelang Pemilu 2014

Gambar
Pemilu 2014. Image: solopos.com 2013 dinobatkan sebagai tahun politik Indonesia negara demokrasi baru terbesar nomor 3 Amerika Serikat dan India, terhitung sejak reformasi (?)  tahun 1998 akibat demonstrasi mahasiswa yang menumbangkan rezim orde baru yang selama 32 tahun dipimpin oleh Soeharto. Setelah itu Indonesia mulai berdemokrasi, dan mulailah dibuka kebebasan pers dan berpendapat. Namun kita tahu, dedengkot rezim lama sangat banyak yang duduk sebagai menteri, anggota DPR/MPR, dan tentu saja para birokrat. Berbagai persoalan yang menyangkut hak asasi manusia, hukum dan masalah ekonomi yang merupakan peninggalan orde baru sulit untuk diselesaikan. Bahkan kita mengalami masa korupsi yang lebih dahsyat dan menyebar bagai virus bukan saja di kalangan eksekutif, melainkan pula di kalangan anggota DPR yang terhormat.

Belajar Democracy atau Democrazy?

Gambar
Pemilu di USA sudah selesai, Obama jadi terpilih jadi presiden, saingannya John Mc Cain mengucapkan selamat dan siap mendukung Obama. Ketika SBY terpilih sebagai Presiden RI, Megawati Soekarnoputri diam saja, dan tidak hadir pada pelantikan SBY. Di Pilkada sama saja, jarang ada lawan politik yg rela mengakui kemenangan lawan. Kenapa ya? Katanya bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah dan berjiwa besar. Dengan begitu banyaknya partai bertarung di 2009, democracy di Indonesia menjadi semakin semarak atau menakutkan? Kapan ya Pemilu di Indonesia bisa menjadi pesta democracy dalam arti sebenarnya sehingga tidak menakutkan? Andaikata Pemilu atau Pilkada bisa menjadi pesta rakyat yang menghibur, tanpa perkelahian, tanpa darah, malah menjadi hal menarik, sehingga wisatawan asing juga ingin melihatnya secara langsung seperti Pilkada di Bali dan Pemilu di Amerika. Mari kita berdoa semoga pada Pemilu 2009, Indonesia jadi lebih baik, begitu pula Pemilu 2014 bisa menjadi lebih baik dengan

Antara Jablay Underground dan Golput

Gambar
Harus diakui, walau banyak pihak atau pengamat belum puas dengan demokrasi di Indonesia , ternyata kebebasan berserikat atau berorganisasi lumayan nyaman di negeri kita. Buktinya partai begitu banyak, 44 partai nimbrung mengadu nasib di Pemilu 2009. Siapa yang menang, kita lihat saja nanti. Berbagai komunitas juga bermunculan, mungkin bermula dari arisan atau akibat rajin nongkrong di café-café dan tempat dugem lainnya. Ada komunitas penggemar makan-makan enak alias wisata kuliner, bike to work , club sepeda motor yang pernah heboh karena tanpa dosa melakukan inisiasi prekrutan yang kejam, dan komunitas seperti club fotografi, futsal, dan sebagainya, bahkan ada gerakan jablay underground (lihat foto). Kira-kira club Jablay ini anggotanya siapa saja ya? Sedih buanget deh kalau ada sekelompok orang yang jablay. Apakah bila mereka bertemu mereka akan saling membelai? He he he

Indonesia Keren