Postingan

Menampilkan postingan dengan label anggota DPR

Hot Topic

Tantangan dan Peluang Jokowi sebagai presiden ke 7

Gambar
Jokowi dan Jusuf Kalla siap memimpin Indonesia. Image: palembang.tribunnews.com Para relawan Jokowi JK, partai pendukung, relawan dan pemilih Jokowi JK, dan mayoritas masyarakat sudah bisa bernafas lega karena KPU menolak seluruh gugatan Prabowo Hatta yang ditujukan kepada KPU di Mahkamah Konstitusi.  Kini telah ada kepastian hukum untuk pemerintahan Jokowi JK, namun masih ada beberapa kegiatan politik yang harus dilakukan, khususnya oleh Jokowi, yaitu apakah proses mundurnya Jokowi sebagai gubernur DKI akan mulus di sidang DPRD Jakarta? Begitu pula pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden akan berjalan lancar di DPR/MPR? Harus diakui, masih ada pihak-pihak yang belum "legowo" atau rela jika Jokowi menjadi presiden RI ke 7. Sampai artikel ini ditulis, ancaman pihak Prabowo untuk membuat gugatan atau tuntutan ke Mahkamah Agung dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memang belum dilaksanakan. Entah bukti apa yang akan diajukan oleh Prabowo

Aceng Fikri, Oneng, Anang dan celebrity di panggung politik

Gambar
Aceng Fikri memang bukan artis, namun mantan Bupati Garut yang pernah menghebohkan dunia entertainment karena telah menikahi gadis di bawah umur, dan menceraikannya hanya dengan SMS setelah empat hari menikah - dan, tidak lama lagi anda akan menjumpai dia di Gedung MPR/DPR Senayan.  Aceng Fikiri kini anggota DPD RI. Image: konkzmedia.blogspot.com  Aceng Fikri yang pernah punya wakil artis, Dicky Chandra ini telah lolos dengan suara besar sebagai anggota DPD mewakili Jawa Barat. Luar biasa ya?  Rupanya masyarakat Garut sangat cinta kepada Aceng Fikri meskipun telah dituduh telah melanggar Undang-Undang Perkawinan karena telah menikahi  Fany Octora, gadis  di bawah umur, dan menceraikannya dengan cara sangat dramatis. Yang terkejut bukan hanya publik di Indonesia, kasus Aceng ini juga sempat menghebohkan media luar negeri. Caleg artis. Image: pemilihan.info Indonesia bisa dibilang sangat kaya dengan caleg dan anggota DPR yang berasal dari profesi penyanyi, bintang film, art

Kenapa BJ Habibie tidak kenal Raja Dangdut Rhoma Irama

Gambar
BJ Habibie di acara Mata Najwa . Image: youtube.com Barangkali ada di antara anda yang melewatkan acara talk show Mata Najwa , episode 5 Februari 2014. Najwa menampilkan Presiden RI ke 3, BJ Habibie, dan pasti banyak penonton terkejut ketika menonton acara Metro TV ini.  Ketika itu, dalam episode " Habibie Spesial ", Najwa memperlihatkan foto-foto calon presiden seperti ARB, Prabowo Subianto, Wiranto, dan tentu saja yang digadang-gadang jutaan orang, Joko Wi . Habibie m engenal dengan baik nama-nama mereka dan Habibie memberikan kriteria, capres 2014 sebaiknya berusia di antara 40 - 60 tahun. Namun, BJ Habibie, mengatakan tak mengenali calon presiden dan penyanyi dangdut, Profesor Rhoma Irama. Kenapa ya? Ketika Najwa menunjukkan foto Rhoma Irama kepada Habibie . Image: kaskus.co.id Padahal sebagian elemen PKB telah mencalonkan sang Raja Dangdut Rhoma Irama sebagai Capres, meskipun ada Jusuf Kalla yang berpengalaman sebagai wakil presiden dan pernah kalah ketika

Heboh Mahkamah Konstitusi menjelang Pemilu 2014

Gambar
AM dengan seragam tahan KPK. Image: berita.plasa.msn.com Mahkamah Konstitusi, yang konon merupakan lembaga peradilan tertinggi terhormat dan termodern di Asia Tenggara kena getah pahit setelah ketuanya yang bernama Akil Mochtar tertangkap tangan oleh KPK karena dugaan kasus suap. Jika sengketa pemilu dan pilkada diputuskan dengan suap, alangkah ternodanya demokrasi di Indonesia. Money talk. Ada uang, maka bisa sukses menjadi bupati, walikota, bupati, gubernur, bahkan kalau ada sengketa pada pemilihan umum presiden. Lalu, rakyat dipimpin oleh pemimpin yang telah menyuap, maka bisa dipastikan sang pemimpin pun akan mudah untuk disuap setelah nanti berkuasa.

Tahun politik menjelang Pemilu 2014

Gambar
Pemilu 2014. Image: solopos.com 2013 dinobatkan sebagai tahun politik Indonesia negara demokrasi baru terbesar nomor 3 Amerika Serikat dan India, terhitung sejak reformasi (?)  tahun 1998 akibat demonstrasi mahasiswa yang menumbangkan rezim orde baru yang selama 32 tahun dipimpin oleh Soeharto. Setelah itu Indonesia mulai berdemokrasi, dan mulailah dibuka kebebasan pers dan berpendapat. Namun kita tahu, dedengkot rezim lama sangat banyak yang duduk sebagai menteri, anggota DPR/MPR, dan tentu saja para birokrat. Berbagai persoalan yang menyangkut hak asasi manusia, hukum dan masalah ekonomi yang merupakan peninggalan orde baru sulit untuk diselesaikan. Bahkan kita mengalami masa korupsi yang lebih dahsyat dan menyebar bagai virus bukan saja di kalangan eksekutif, melainkan pula di kalangan anggota DPR yang terhormat.

RA Kartini di pusaran politik sosial dan hukum

Gambar
RA Kartini bagai dua sisi mata uang.  Setiap tanggal 21 April para wanita Indonesia merayakan Hari Kartini dengan berbagai acara seremonial, seminar, workshop dan kegiatan politik. Wanita Indonesia bangga memiliki RA Kartini yang dipuja sebagai tokoh emansipasi untuk memperjuangkan kesamaan hak di bidang pendidikan dan kesetaraan gender. Apakah perayaan Hari Kartini masih relevan?  Indonesia juga bangga karena pernah memiliki Megawati Soekarno Putri sebagai presiden wanita pertama di Indonesia. Amerika Serikat yang terkenal karena kebebasan politik dan budaya sampai saat ini belum pernah memiliki presiden wanita, bahkan belum pernah memiliki wakil presiden wanita. Amerika ternyata masih dikuasai laki-laki di bidang politik meskipun ada wakil perempuan di senat dan kongres, tapi belum ada presiden wanita di negeri Paman Sam itu. Mungkinkah Hillary Clinton bisa menggantikan Barack Obama? 

Indonesia Keren