Postingan

Menampilkan postingan dengan label Andika Perkasa

Hot Topic

Partai NasDem Deklarasikan Anies Baswedan atau Siapa?

Gambar
 Ramai beredar di media sosial surat undangan dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang ditandatangani Surya Paloh, Ketua Umum dan Johnny G Plate, Sekjem Partai Nasdem dengan perihal: INSTRUKSI. Undangan itu sifatnya PENTING DAN MENDESAK .  Ternyata di media online juga bertebaran berita tentang Deklarasi Capres 2024 oleh Partai NasDem, yang akan dilangsungkan hari ini, Senin 3 Oktober 2022. Acara penting tersebut digelar di DPP Partai NasDem, tepatnya di Ball Room yang megah di Nasdem Tower, Jakarta.  Setelah Partai Nasdem menyebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai tokoh yang banyak disukai oleh kader Partai NasDem, dimana Anies Baswedan yang akan berakhir masa jabatannya pada 16 Oktober 2022 sebagai Gubernur DKI Jakarta - Anies meraih suara tertinggi di kalangan Partai Nasdem.  Siapa yang akan dideklarasikan oleh Partai NasDem? (politik.rmol.id) Apakah karena posisi suara "elektabilitas" di internal Partai NasDem, Anies Baswed

Terkuak Faktor & Alasan Warga Sebelum Memilih Capres. Apa Yang Akan Dilakukan Relawan?

Gambar
  Blantika politik di Indonesia sebagai negara yang telah beberapa kali menyelanggarakan pemilihan presiden secara langsung, yang dimulai pada Pilpres 2004 memang sangat dinamis. Ada beberapa faktor yang dijadikan acuan oleh partai politik sebagai syarat kandidat presiden, kemudian menyusul bagaimana kriteria calon wakil presiden yang akan mendampingi sang capres dalam pemilihan umum.   Posisi patahana tidak selalu menjadi ukuran untuk meraih kemenangan, begitu pula kinerja bukan hal dominan ketika calon pemilih dalam menentukan siapa yang akan dicoblos di bilik suara. Hal ini pernah terjadi pada Pilpres 2004 ketika Megawati Sukarno Putri dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.   Figur atau personality sang kandidat dengan segala kelebihan dan kekurangan yang melekat pada tokoh yang dianggap pantas menjadi calon masih merupakan hal penting sebagai acuan awal.   Personality yang melekat pada sang tokoh sangat diperhatikan oleh masyarakat. Perasaan di hati warga sebelum

Muncul 3 Nama Calon Panglima TNI. Presiden Jokowi Akan Pilih Siapa?

Gambar
Marsekal Hadi Tjahjanto Panglima TNI akan memasuki masa pensiun pada 1 Desember 2021. Sampai saat ini Jenderal TNI AD Andika Perkasa yang sedang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) merupakan nama yang paling terkenal di antara dua nama lainnya sebagai calon kuat Panglima TNI mendatang. D ua kepala staf TNI lainnya yang berpeluang untuk menduduki posisi karir paling tinggi di TNI adalah Kepala Staff Angkatan Laut Laksmana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.  Dalam catatan sejarah ABRI atau TNI di Indonesia, jabatan Panglima TNI didominasi oleh Angkatan Darat. Marsekal Hadi Tjahjanto adalah berasal dari Angkatan Udara. Apakah Presiden Joko Widodo akan memberikan posisi Panglima TNI kepada Laksmana Yudo Margono dari TNI AL? Menurut laporan merdeka.com (21/6/2021) yang mengutip sebuah sumber di Istana Negara menyebutkan bahwa tongkat komando Panglima TNI untuk Jenderal Andika Perkasa tinggal menunggu waktu. Sumber tersebut mengatakan bahwa

Siapa Tokoh Militer Yang Bakal Masuk Bursa Pilpres 2024?

Gambar
  Belakangan ini sudah banyak bermuculan pasangan Calon Presiden yang digadang-gadang akan berlaga di Pemilu Serentak 2024. Ada pasangan Prabowo - Puan, Ganjar - Sandi, Ganjar - Ahok, Puan - Anies, juga Ganjar - Erick. Semua punya potensi sebagai kandidat untuk meneruskan legacy Presiden Jokowi, meskipun sudah ada relawan yang ingin menampilkan Jokowi - Prabowo atau Jokpro 2024.  Sebagaimana diketahui ada pula gerakan Jokowi 3 Periode atau Jokowi 3 Kali. Yang menarik adalah gerakan baru yang muncul dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Komunitas yang sudah meluas di NTT ini dikenal sebagai  Komite Penyelenggara Referendum Konstitusi NTT. Mereka berniat mengusulkan referendum tentang masa jabatan Presiden.  Setelah reformasi 1998 yang ditandai dengan lengsernya Presiden Suharto, belum pernah ada presiden atau wakil presiden dari kalangan militer. Jenderal Wiranto pernah menjadi Cawapres pada Pilpres 2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai Capres, dan kalah dengan suara 12,41 persen.  Pemi

Indonesia Keren