Indonesiana / All About Indonesia

 Solidaritas terhadap warga Palestina, terutama yang terdampak perang Hamas VS Israel di Gaja bergema di beberapa negara, selain Indonesia. Semangat untuk mendukung Palestina merdeka bukan hanya digelar dalam bentuk demo di jalan dan cuitan di media sosial, juga inisiasi menarik donasi. Menanggapi hal itu, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan & Kebudayaan (Menko PMK) meminta masyarakat agar tidak bersikap berlebihan ketika melakukan aksi solidaritas terhadap warga Palestina. Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip CNNIndonesia.com (24/5/2021), Muhadjir Effendy yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional sebagai pengganti Anies Baswedan ini dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa, "Saya mohon masyarakat menyikapi secara proporsional, tidak berlebih-lebihan. Mengingat kita sendiri juga sedang dalam suasana prihatin yaitu bagaimana kita berupaya keras untuk menangani wabah Covid-19 dengan segala dampaknya,"  Muhadjir Effendy Menteri

Setelah perundingan gencatan senjata yang melibatkan Joe Biden, Presiden AS dengan Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi dan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Mesir memegang peranan penting dalam diplomasi tingkat tinggi ini, sehingga Hamas akhirnya bersepakat untuk gencatan senjata dengan Israel. Paska gencatan senjata ini, Joe Biden berjanji untuk membangun kembali Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai faksi Hamas yang dipimpin oleh Ismail Haniyeh. Menurut laporan CNNIndonesia.com (22/5/2021) Joe Biden yang sukses mengalahkan Donald Trump pada Pilpres AS yang lalu, Presiden AS yang sudah lansia namun masih energik ini menjanjikan bantuan berupa rekonstruksi Gaza maupun bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang terkena dampak perang yang berlangsung 11 hari tersebut. Suasana di Gaza, Palestina yang terkena dampak perang (beritasatu.com) Lebih lanjut Joe Biden menjelaskan pula bahwa pemerintah Amerika Serikat akan melaksanakan janjinya tersebut melalui kerja sama denga

  Sudah banyak kepala negara termasuk Presiden RI, Joko Widodo yang meminta Israel agar menghentikan serangannya ke wilayah Palestina. Permintaan Presiden Jokowi tersebut sudah ditegaskan, bahkan sebelum pemimpin Hamas mengirim surat kepada Presiden yang kini menjabat untuk periode kedua. Perang di segala jaman memang tidak mudah untuk dihentikan. Pihak-pihak yang bertikai selalu ada alasan untuk meneruskan perang, meskipun sudah ada banyak korban berjatuhan.  Menonton perang yang terjadi di dunia nyata tentu berbeda dengan menyaksikan film perang di layar lebar di bioskop atau televisi dengan resolusi 4K dengan surround sound system, yang mampu memberikan suasana nyata untuk mata dan telinga pentontonnya. Namun, apa yang pernah kita saksikan di film, khususnya tentang persenjataan yang digunakan adalah dihasilkan dari pengembangan teknologi yang diteliti bertahun-tahun lamanya. Di antara senjata canggih yang pernah dibuat dan digunakan dalam perang nyata, ternyata ada yang pernah munc

Kalau mengingat sejarah Timur Tengah, perang antara Palestina atau salah satu faksinya melawan Israel bukanlah berita baru. Setiap tahun selalu ada insiden kecil dan besar. Komentar dari negara lain, baik yang mengutuk dan merasa prihatin serta berharap segera terjadi perdamaian juga kerap bermunculan.  Klaim maupun propaganda dari pihak Israel dan Palestina juga silih berganti muncul di media arus utama, apalagi setelah munculnya era media sosial, sehingga kedua belah pihak sudah punya akun di Twitter atau facebook untuk mengabarkan sisi lain dari perang tersebut. Mereka berusaha memanfaatkan perasaan dan emosi para pembacanya agar percaya.  Apakah Hizbullah juga ikut dalam perang Israel VS Hamas atau Palestina? (kupang.tribunnews.com) Tujuannya tentu untuk mendapat dukungan dunia dan warganya di dalam negeri. Berebut simpati sudah pasti dilakukan, dan ini jamak dalam perang, bahkan sejak jaman dahulu sebelum ada teknologi informasi. Hoax juga dilakukan semua pihak yang terlibat peran

  Kawasan Timur Tengah saat ini sedang memanas setelah serangan udara Israel menewaskan 32 warga Palestina di Gaza, dan tercatat tiga orang warga Israel yang tewas dalam perang tersebut. Dikabarkan bahwa ini merupakan serangan paling berat antara Hamas dan Israel sejak perang 2014 di Gaza. Dari peristiwa ini terungkap bahwa perang bukan hanya membutuhkan semangat dan senjata canggih, melainkan juga teknologi perang yang terus berkembang. Sampai saat ini pihak Hamas dilaporkan telah meluncurkan lebih dari 1000 roket dari wilayah Gaza ke Israel. Menurut laporan situs berita online CNNIndonesia.com (12/5/2021) sebagian besar roket yang ditembakkan pihak Hamas tidak sempat mencapai target karena dicegat dan dihalau oleh Israel yang meiliki sistem pertahanan paling canggih saat ini, yaitu Iron Dome. Suasana perang antara Israel VS Hamas (faksi Palestina) adalah bukti nyata perang teknologi telah terjadi dalam arti sesungguhnya (cirebon.pikiran-rakyat.com) Di era perang modern, teknologi