Postingan

Menampilkan postingan dengan label ARB

Hot Topic

Setelah putusan MKD, apakah Novanto masih pantas diangkat sebagai Ketua Fraksi di DPR?

Gambar
MKD akan mengeluarkan keputusan pada 16 Januari 2016 bahwa Setya Novanto terbukti telah melakukan pelanggaran etika. Setelah putusan MKD nanti, apakah Novanto masih pantas diangkat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar? Ini sebuah pertanyaan tentang esensi dari etika seorang pejabat publik yang sangat heboh di Indonesia.  Barangkali banyak orang yang tidak tahu, ketika MKD atau Mahkamah Kehormatan Dewan DPR menutup sidang kasus dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu Setya Novanto, ternyata MKD tidak memberikan sanksi apa pun kepada Novanto. Seolah-olah, MKD sudah puas dengan pengunduran diri Setya Novanto sebagai ketua DPR, maka kasus rekaman yang terkenal dengan sebutan #papamintasaham sudah dianggap selesai.   Setya Novanto ditunjuk Ical sang Ketua Golkar gantikan Ade Komarudin sebagai ketua Fraksi Partai Golkar. Photo: cnnindonesia.com Namun, Junimart Girsang, Wakil Ketua MKD memastikan, MKD akan memberikan sanksi terhadap Setnov. Sebagaimana diberiktakan oleh news.det

Spekulasi pengganti Setya Novanto sebagai ketua DPR atau kocok ulang?

Gambar
Setelah Setya Novanto mengundurkan diri setelah sebagian besar dari para hakim MKD hanya menjatuhkan sanksi sedang, maka proses selanjutnya dari peristiwa bersejarah pada tanggal 16 Desember 2015 ini di parlemen adalah menjadi pertanyaan besar, siapa yang akan menggantikan Setnov sebagai ketua DPR. Apakah akan ada kocok ulang? Jika ada kocok ulang, maka Undang-undang MD 3 harus direvisi terlebih dahulu.  Tanpa perubahan UU MD 3 maka sulit bagi Fraksi PDI Perjuangan untuk menempatkan anggotanya sebagai calon pengganti Setya Novanto. Kita masih ingat setelah PDI Perjuangan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan legislatif pada 2014, ternyata PDI P gagal untuk menjadi ketua DPR, melainkan gerakan dari Koalisi Merah Putih berhasil menghadang kemenangan PDI Perjuangan dengan mengubah UU MD 3, sehingga Setya Novanto dari Golkar dan teman-temannya dari Koalisi Merah Putih seperti Fahri Hamzah dan Fadli Zon sukses menjadi wakil ketua mendampingi Setnov, dan ada wakil dari Partai Demokrat yang

Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR RI

Gambar
Breaking news: Setya Novanto akhirnya mengundurkan diri sebagai Ketua DPR RI periode 2014 - 2019. Rakyat Indonesia malam ini, 16 Desember 2015 bisa sedikit lega setelah lebih dari satu minggu    tersandera oleh hiruk pikuk sidang MKD tentang rekaman #papamintasaham. Setelah ini barangkali akan terjadi perebutan kursi Ketua DPR untuk menggantikan Setya Novanto, apakah tetap menjadi hak fraksi Partai Golkar atau akan dikocok ulang sehingga Partai PDIP sebagai pemenang pemilihan umum legislative 2014 punya kesempatan untuk menduduki kursi Ketua DPR yang seharusnya merupakan PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 2014 lalu. Setya Novanto akhirnya mundur. Image: nasional.tempo.co Belum ada komentar dari Fahri Hamzah, Fadli Zon, Prabowo Subianto dan ARB alias Ical atau Aburizal Bakrie tentang penguduran diri Setnov sebagai ketua DPR. Patut diduga mereka sudah mengetahui proses pengunduran diri ini, setelah mayoritas hakim MKD memberikan sanksi sedang atas pelanggaran etika Setya Novan

Presiden Jokowi perintahkan Lapindo untuk bayar ganti rugi korban lumpur Lapindo

Gambar
Aburizal Bakrie terpilih lagi sebagai ketua Umum Partai Golkar. Image: foto.kompas.com Sehari setelah Aburizal Bakrie atau ARB alias Ical terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar secara “aklamasi” pada Munas IX di Bali, Ical diminta untuk membayar ganti korban lumpur Lapindo yang telah menantikan hampir 9 tahun.  Korban lumpur Lapindo. Image: politik.kompasiana.com Melalui Seskab Andi Widjajanto,  Presiden Jokowi memerintahkan agar Lapindo membayar ganti rugi Rp781 miliar kepada warga yang menjadi korban lumpur. Menurut Andi Widjajanto, Lapindo mempunyai kewajiban Rp 781 miliar kepada para korban lumpur di sekitar Sidoarjo itu. Seskab juga menambahkan, Lapindo juga punya utang Rp 500 miliar untuk dibayar ke pengusaha yang terkena dampak bencana tersebut, jadi masih ada utangnya sekitar Rp 1,4 triliun, dan itu belum dibayar kepada yang berhak.  Luapan lumpur Lapindo di wilayah Porong itu mengakibatkan ribuan orang mengungsi dan kerugian ekonomi mencapai sekitar Rp 47,9

Transkrip asli rekaman suara Nurdin Halid menunjukkan Golkar tolak Pilkada Langsung

Gambar
Nurdin Halid.  Image: politikerja.blogspot.com Apakah nasib demokrasi langsung di Indonesia kini benar-benar terancam? Ternyata Golkar menolak Perpu Pilkada, dan ngotot untuk pemilihan para gubernur, bupati dan walikota untuk dilakukan oleh DPRD. Bagaimana nasib pembahasan dan revisi UU MD3? Rakyat sepertinya semakin tidak dihargai suara dan aspirasinya.  Di tengah riuhnya Musyawarah Partai Golkar ke-IX yang berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua Bali, beredar rekaman suara yang diduga Ketua Panitia Munas Golkar Nurdin Halid, dan rekaman tersebut telah diakui kebenarannya oleh Nurdin Halid, yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu. Banyak pengamat politik dan kalangan internal Golkar yang menyatakan bahwa Munas ini sangat dipaksakan, yang sebelumnya diputuskan untuk dilaksanakan pada awal tahun 2015.  Nurdin Halid bersama ARB.  Image: tribunnews.com Jika diperhatikan transkrip rekaman suara tersebut di bawah  ini, maka semakin meyakinkan bahwa Partai Golkar yang gagal menca

Partai Demokrat gagal netral, tidak siap oposisi

Gambar
SBY diapit Prabowo dan Hatta. Image: tempo.co Akhirnya Partai Demokrat membatalkan niatnya netral, dan dukung Prabowo pada Pilpres 2014. Kenapa Partai Demokrat (PD) tidak berani beroposisi? Apakah PD juga lebih senang pada kekuasaan?  Berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berani mengambil sikap tegas untuk oposisi pada dua kali pemerintahan SBY, akhirnya "pertahanan netral" Partai Demokrat runtuh, dan memihak Capres nomor urut 1, Prabowo - Hatta. Partai Demokrat bergabung dengan kubu Prabowo menjelang pencoblosan 9 Juli 2014 - menyusul koalisi lainnya Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) yang mendukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014. A hmad Dhani,  Heinrich Luitpold Himmler, Queen. Image:   uniqpost.com Kita masih ingat, setelah pemaparan visi misi pasangan Prabowo-Hatta, Demokrat tetap menyatakan netral, tetap

Golkar gabung dengan Prabowo, ARB pun gagal jadi capres 2014

Gambar
Prabowo dan ARB tampil mewah dengan kuda mahal. Image: tribunnews.com JK dan Jokowi tampil sederhana. Image:   jokowidiary.blogspot.com Yang jelas partai Golkar tidak lagi jomblo setelah berkoalisi dengan tim Prabowo yang sebelumnya telah mendapat dukungan susah payah dari Partai Persatuan Pembangunan, PAN, dan PKS. ARB alias Ical gagal jadi capres 2014, bahkan tidak bisa jadi cawapres. Prabowo menghiburnya dengan jabatan penting di pemerintahan jika Prabowo berhasil memenangkan pilpres 2014. Apakah ARB rela hanya menjadi seorang menteri saja? Jika ARB punya harga diri, tentu Ical atau ARB tidak akan mau mengisi jabatan menteri. Lebih pas kalau ARB kembali menekuni bisnis dan memenuhi janjinya pada korban lumpur Lapindo. Masuknya Golkar dalam koalisi dengan Prabowo sangat penting untuk menyelamatkan peluang Golkar untuk tetap bisa menjadi bagian dari pemerintahan, karena Golkar memang belum siap menjadi oposisi karena menjadi bagian dari kabinet merupakan "tradisi&quo

Pemilu 2014 dikejutkan video Maldive Island: Ical dan Aziz Syamsuddin liburan bersama dua artis

Gambar
Aziz Syamsuddin (paling kiri) dan ARB (paling kanan) bersama artis terbang ke Maladewa. Image: forum.kompas.com/nasional Jika hari pertama kampanye publik Indonesia dikejutkan dengan berita tentang diajaknya anak-anak ikut kampanye, misalnya dikatakan PKS paling banyak menyertakan anak-anak pada kampanye mereka. Dan baru saja penonton televisi dan penggemar Internet Indonesia dikejutkan dengan video berdurasi 3.22 detik, yaitu tentang liburan Ketua Umum Golkar  Aburizal Bakrie ke Maladewa.   Video Maladewa itu merekam aktivitas Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical bersama dengan Wakil Ketua Komisi III, Azis Syamsuddin, dan dua perempuan saudara kandung yang merupakan aktris Indonesia, Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty.Pada video itu mereka tampak gembira dalam pesawat pribadi dalam perjalanan menuju Pulau Maladewa atau Maldives Island. Foto ini telah beredar di berbagai jejaring media sosial. Kepulauan Maladewa memang dikenal indah dan menjadi tu

Joko Wi Effect pada ekonomi dan emosi partai pesaing

Gambar
Joko Wi Effect? (image dari BBM).  Omong-omong, apakah anda sudah menerima foto di sebelah ini dari teman-teman BBM (Black Berry Messenger) anda di group atau secara personal? Inilah salah satu Joko Wi Effect. Kita bisa menafsirkan banyak hal dari foto olah digital ini, dan menarik untuk dijadikan bahan analisa politik dan psikologi sosial, dan tentu saja selingan atau humor di tengah kemacetan jalan. Anda pasti sudah tahu melejitnya IHSG dan menguatnya Rupiah ketika Ketua Umum PDI Perjuangan mengumumkan pencalonan Joko Wi sebagai capres 2014. Ternyata pengumuman itu telah menjadi Joko Wi Effect, dan bisa anda baca pula bagaimana efeknya pada sebuah artikel di Kompas hari ini, Senin 17 Maret 2014. Media juga memberikan ulasan tentang efek pencalonan Joko Wi ini dari berbagai sudut, termasuk komentar para pengamat dan tokoh politik maupun para pemimpin partai politik. Imbas pencapresan Joko Wi pada pemilu 2014 ini bergema riuh pada kampanye hari pertama. ARB yang aslinya punya n

Joko Wi calon presiden RI 2014

Gambar
Joko Wi capres RI 2014 . Image: politik.kompasiana.com Apakah anda terkejut? Barangkali anda tidak terkejut, akhirnya Ketua Umum PDIP, Presiden RI ke 5, Megawati Sukarno Putri , akhirnya mengeluarkan perintah harian yang sangat penting: Joko Wi adalah calon presiden RI pada pemilihan umum 2014 .  Berkat breaking news Joko Wi sebagai capres, Indeks saham IHSG juga meroket menjadi 3 persen, padahal sebelumnya sempat terpuruk. Rupiah pun menguat 100 poin, dollar US pun keok. Semoga ini menjadi modal untuk perbaikan ekonomi Indonesia. Para penggemar dan pendukung Joko Wi pasti sangat bahagia dengan kejutan dan keputusan Megawati yang legowo untuk menjadi King Maker, dan mencalonkan Joko Wi sebagai capres RI, tinggal menunggu  siapa yang akan jadi calon wakil presiden, pendamping Joko Wi. Apakah Megawati atau Puan Maharani, atau dari partai lain, tentu tidak mungkin Ahok. Ahok akan jadi pengganti Joko Wi sebagai gubernur DKI, jika Joko Wi menang, dan itu sesuai dengan Undang-undan

Kenapa BJ Habibie tidak kenal Raja Dangdut Rhoma Irama

Gambar
BJ Habibie di acara Mata Najwa . Image: youtube.com Barangkali ada di antara anda yang melewatkan acara talk show Mata Najwa , episode 5 Februari 2014. Najwa menampilkan Presiden RI ke 3, BJ Habibie, dan pasti banyak penonton terkejut ketika menonton acara Metro TV ini.  Ketika itu, dalam episode " Habibie Spesial ", Najwa memperlihatkan foto-foto calon presiden seperti ARB, Prabowo Subianto, Wiranto, dan tentu saja yang digadang-gadang jutaan orang, Joko Wi . Habibie m engenal dengan baik nama-nama mereka dan Habibie memberikan kriteria, capres 2014 sebaiknya berusia di antara 40 - 60 tahun. Namun, BJ Habibie, mengatakan tak mengenali calon presiden dan penyanyi dangdut, Profesor Rhoma Irama. Kenapa ya? Ketika Najwa menunjukkan foto Rhoma Irama kepada Habibie . Image: kaskus.co.id Padahal sebagian elemen PKB telah mencalonkan sang Raja Dangdut Rhoma Irama sebagai Capres, meskipun ada Jusuf Kalla yang berpengalaman sebagai wakil presiden dan pernah kalah ketika

Mahalnya transformasi Ical menjadi ARB

Gambar
Susilo Bambang Yudhoyono dikenal dengan nama SBY, begitu pula Jusuf Kala disebut dengan nama JK . Demikian pula Joko Widodo biasa dipanggil Joko Wi . Tokoh politik legendaris di Amerika Serikat, John F Kenedy sangat terkenal dengan sebutan JFK, begitu pula banyak selebriti seperti penyanyi, bintang film, atau atlit banyak yang memiliki nama lain berupa singkatan atau julukan unik, dan membuat mereka mudah dikenal oleh penggemar dan pendukung politik mereka. Mereka tidak mengeluarkan biaya khusus untuk mempopulerkan nama kecil, nick name atau julukan mereka kepada publik karena semua sudah melekat dalam nama resmi mereka. ARB dalam lomba avatar. Image: trismadeviant.deviantart.com Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu membuang uang untuk mengubah namanya menjadi SBY . Wartawan telah sejak lama menulis namanya dengan singkatan SBY, begitu pula JK merupakan singkatan Jusuf Kala. Kedua tokoh ini pernah menjadi menteri, bahkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.  Kita

Indonesia Keren