Indonesiana / All About Indonesia

  Para coffee lovers around the world selalu punya cara untuk menikmati secangkir kopi agar hari-hari bisa berlalu dengan rasa bahagia. Ada yang ditemani croissant, timus, singkong goreng, bahkan tape bakar yang bisa dihidangkan dengan aneka rasa misalnya parutan keju. Juga ada yang lebih memilih bolu kukus, sehingga secangkir kopi atau teh makin terasa manta p.  Sebelum terjadi serbuan Covid-19, Bandung dikenal tempat wisata kuliner yang bukan saja diramaikan dengan Sundanese food dan aneka makanan unik lainnya. Para wisatawan lokal dan internasional akan dimanjakan dengan berbagai toko camilan, kue-kue lokal dan bernuansa global.  Berbagai jenis cake, donut, roti, kue lapis dan sebagainya, termasuk Bolu Kukus aneka rasa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut Bandung yang juga dikenal dengan sebutan Paris van Java, padahal tidak ada Eiffel Tower di kota Mojang Priangan itu.  Apa daya, warga Jakarta dan sekitarnya maupun wisatan Nusantara yang punya kenangan indah dengan keramahan wa

  Minum kopi sudah menjadi tradisi global sejak jaman dahulu kala. Cara minum kopi dan bagaimana menikmati kopi yang nikmat tidaklah sama di setiap negara, bahkan di negara yang sama pun tidak sama. Ini terjadi secara faktual di Indonesia dari era sebelum Indonesia merdeka. Baik cara meracik kopi, seni menghidangkan kopi, dan apa yang menjadi teman ngopi dari Sabang sampai Merauke tidaklah sama, apalagi di Perancis, Brazil atau Korea.  Memang ada sebagian orang yang sudah merasa begitu bahagia meskipun ngopi "tanpa ada yang menemani". Namun ada juga yang puyeng, bahkan resah dan gelisah kalau minum kopi tanpa ditemani kue, cake, roti bakar atau jajanan pasar.  Minum kopi merupakan tradisi kuno yang semakin mengglobal (Image: freepik.com) Apakah anda termasuk orang yang resah dan gelisah jika black coffee atau kopi tubruk yang sudah terhidang di meja anda tanpa pendamping seperti getuk, timus, croissant yang biasanya anda nikmati di cafe favorit sebelum ada pandemi global? Nah