Pemilu 2014 dikejutkan video Maldive Island: Ical dan Aziz Syamsuddin liburan bersama dua artis
Aziz Syamsuddin (paling kiri) dan ARB (paling kanan) bersama artis terbang ke Maladewa. Image: forum.kompas.com/nasional |
Jika hari pertama kampanye publik Indonesia dikejutkan dengan berita tentang diajaknya anak-anak ikut kampanye, misalnya dikatakan PKS paling banyak menyertakan anak-anak pada kampanye mereka. Dan baru saja penonton
televisi dan penggemar Internet Indonesia dikejutkan dengan video berdurasi
3.22 detik, yaitu tentang liburan Ketua Umum Golkar
Aburizal Bakrie ke Maladewa. Video Maladewa itu merekam aktivitas Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie
(ARB) alias Ical bersama dengan Wakil Ketua Komisi III, Azis Syamsuddin, dan
dua perempuan saudara kandung yang merupakan aktris Indonesia, Marcella
Zalianty dan Olivia Zalianty.Pada video itu mereka tampak gembira dalam pesawat
pribadi dalam perjalanan menuju Pulau Maladewa atau Maldives Island.
Kepulauan
Maladewa memang dikenal indah dan menjadi tujuan wisata bulan madu pasangan
pengantin baru, dan siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam tropis.
Tentu acara terbang ke Maladewa dua pasang pria dan wanita; Aburizal Bakri,
kini capres dari Golkar dan Wakil Ketua Komisi III DPR, Azis Syamsuddin tentu
menjadi pertanyaan publik. Para pengamat meminta ARB untuk memberikan
klarifikasi tentang video tersebut. Dalam website jpnn.com juga ada kalimat
seperti ini: "Kita Tunggu Kejelasan Alasan 2 Pasang Manusia Lain Jenis di
Pulau Bulan Madu/Maladewa"
Klarifikasi menjadi penting bila langsung dilakukan oleh ARB atau Humas Golkar mengingat kampanye Pemilu 2014 sedang berlangsung, sampai akhirnya nanti pencoblosan pada 9 April 2014, apalagi ARB atau Ical merupakan Capres Golkar. Bila perlu minta bantuan Roy Suryo untuk memeriksa keaslian video dan foto-foto yang sudah terlanjur beredar di YouTube, televisi, dan media lainnya.
Apakah video tersebut akan mengguncang kredibilitas ARB alias Ical? Sekjen Golkar pada wartawan juga membantah bahwa video Maladewa tersebut telah mengganggu internal Golkar, namun bagaimana pendapat rakyat Indonesia yang disebut religius setelah melihat tayangan liburan Ical dan Aziz bersama para artis tersebut. Mereka berpasangan liburan ke Maladewa? Liburan ke Maladewa sebenarnya bukan tujuan liburan yang murah, namun bagi Ical tentu bukan masalah.
Terlepas dari timing munculnya video itu di YouTube dan televisi di masa kampanye Pemilu Legislatif 2014 ini, apalagi Ical alias ARB telah resmi dicalonkan sebagai Capres oleh Golkar, meskipun tidak semua pengurus dan anggota Golkar rela dengan pencalonan Aburizal Bakri, yang dikenal sebagai salah satu pengusaha besar Indonesia dengan berbagai group perusahaan dan pemilik Universitas Bakrie ini. Karena itu, ARB sudah semestinya memberikan klarifikasi tentang liburan ke Maladewa dengan berpasangan itu, apalagi bila dikaitkan dengan adat ketimuran yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia, yaitu tentu aneh berlibur dengan wanita - non keluarga.
Adegan lain dari video Maladewa. Image: jpnn.com |
Melihat timing dari video Maladewa tersebut, apakah bisa dianggap sebagai black campaign? Sebenarnya di media sosial dan BlackBerry Messenger telah ada beberapa foto tentang Ical yang mengaitkan hutang group Bakrie, begitu pula tentang Prabowo yang juga dikaitkan dengan topik serupa. Apakah akan muncul "informasi" lain tentang pribadi ARB dan bisnis Bakrie, misalnya tentang lumpur Lapindo atau Asuransi Jiwa Bakrie. Semoga yang dimunculkan bukan rumor.
Para pemilih muda dan siapa saja yang peduli bagi Indonesia yang lebih baik, pasti terperangah dengan munculnya video Maladewa tersebut. Bahwa memang sulit memilih calon wakil rakyat, Guberbur, bupati, walikota apalagi presiden yang mempunyai rekam jejak bersih dari gosip dan berbagai kisah pribadi atau skandal lainnya. Wajar jika masyarakat khawatir kalau pengalaman masa lalu yang kurang sesuai dengan adat dan budaya Indonesia yang menjunjung integritas keluarga yang utuh dan harmonis akan bisa memimpin negeri yang sudah lelah dengan berbagai kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, pencemaran lingkungan, skandal di parlemen dan pemerintahan, juga di lembaga yudikatif.
Para pemilih muda dan siapa saja yang peduli bagi Indonesia yang lebih baik, pasti terperangah dengan munculnya video Maladewa tersebut. Bahwa memang sulit memilih calon wakil rakyat, Guberbur, bupati, walikota apalagi presiden yang mempunyai rekam jejak bersih dari gosip dan berbagai kisah pribadi atau skandal lainnya. Wajar jika masyarakat khawatir kalau pengalaman masa lalu yang kurang sesuai dengan adat dan budaya Indonesia yang menjunjung integritas keluarga yang utuh dan harmonis akan bisa memimpin negeri yang sudah lelah dengan berbagai kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, pencemaran lingkungan, skandal di parlemen dan pemerintahan, juga di lembaga yudikatif.
Kita juga harapkan para juru kampanye tidak memanfaatkan momen video liburan ke Maladewa para petinggi Golkar tersebut untuk menjatuhkan Ical atau ARB, melainkan mereka harus bisa lebih bijaksana ketika kampanye. Biarkan para pemilih menilai sendiri setiap gosip atau rekam jejak seorang caleg atau capres.
Seperti ketentuan KPU, sebaiknya kampanye dengan memasarkan program partai, visi dan misi partai masing-masing untuk perubahan Indonesia menuju Indonesia Hebat dan Jaya atau Indonesia Baru. Masyarakat Indonesia kini akan fokus untuk memilih anggota legislatif dan presiden yang punya komitmen untuk Indonesia sejahtera, berbudaya, bebas korupsi dan memiliki kedaulatan pangan, ekonomi yang bertumbuh secara riil, bukan hanya pertumbuhan semu.
Omong-omong bagaimana pendapat anda?
Seperti ketentuan KPU, sebaiknya kampanye dengan memasarkan program partai, visi dan misi partai masing-masing untuk perubahan Indonesia menuju Indonesia Hebat dan Jaya atau Indonesia Baru. Masyarakat Indonesia kini akan fokus untuk memilih anggota legislatif dan presiden yang punya komitmen untuk Indonesia sejahtera, berbudaya, bebas korupsi dan memiliki kedaulatan pangan, ekonomi yang bertumbuh secara riil, bukan hanya pertumbuhan semu.
Omong-omong bagaimana pendapat anda?
Komentar