Postingan

Hot Topic

Pengamat meminta Ical alias ARB evaluasi pencalonnya sebagai Capres 2014

Gambar
Ketika Joko Wi blusukan dengan  PM Belanda Mark Rutte. Image:   spdi.eu Jika kita menengok ke belakang, sebelum Aburizal Bakrie alias Ical atau ARB "dicalonkan" oleh Partai Golkar sebagai Capres 2014, tokoh penting dan mantan Ketua Golkar Akbar Tanjung sudah mengingatkan tentang pencalonan ARB sebagai capres Golkar supaya ditinjau, begitu pula Jusuf Kalla alias JK, dan tidak sedikit kalangan internal di Golkar juga ragu dengan pencapresan ARB atau julukan aslinya Ical. Kini gara-gara video Maladewa , keraguan itu kembali muncul.  ARB bersama istrinya dan kader Golkar. Image: politik.news.viva.co.id Aburizal Bakrie atau Ical mendapat kritik diminta melakukan instrospeksi diri. Karena kalau dipaksakan hal itu bakal semakin menurunkan elektabilitas Partai Golkar menjelang Pemilu Legislatif pada 9 April 2014. Pada akhir acara diskusi penelitian Di antara  Persepsi Publik dan Persepsi Elit : Jokowi Effect vs Zalianty Effect, seorang pengamat politik, Emrus mengatakan

Pemilu Legislatif 2014 di Tiongkok dan kisah Teddy Bear, dan video Maladewa

Gambar
Video Maladewa, ARB, Teddy Bear dan Zalianty bersaudara. Image: sayangi.com Warga Negara Indonesia di Tiongkok, pada Minggu pagi, 30 Maret mulai mendatangani kantor perwakilan RI di beberapa wilayah di negara itu untuk menyalurkan aspirasi politiknya pada Pemilu Legislatif 2014, dan warga Indonesia di Timur Tengah juga akan lebih awal mencoblos daripada di Indonesia. WNI di Timur Tengah akan mencoblos pada tanggal 4 April 2014.  Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah WNI di luar negeri juga punya perhatian untuk mengenal rekam jejak para calon legislator yang diharapkan ikut untuk memperjuangkan nasib WNI di luar negeri, khususnya para TKI atau pekerja Indonesia di manca negara, apalagi begitu banyak berita buruk tentang perlakuan buruk atau kejam dari para majikan di Arab Saudi, Malaysia dan negara lainnya. Para pahlawan devisa itu masih belum semua bernasib baik, sehingga para anggota DPR terpilih diharapkan bisa berjuang lebih keras untuk perbaikan nasib mereka. Gaya Rh

Sindiran untuk Joko Wi karena para pesaing gelisah dan cemas

Gambar
Ruhut Sitompul. Image: rri.co.id Pembicaraan di warung kopi, di kantor-kantor, gosip sore hari, dan debat di televisi, maka selain kasus video maladewa, maka heboh sindirian pada Joko Wi dan Megawati merupakan topik hangat di mana-mana. Sejak Joko Wi resmi mendapat mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarno Putri - untuk menjadi Capres pada pemilihan umum 2014, tidak henti-hentinya Joko Wi disindir oleh berbagai kalangan. Tentu saja disindir oleh para pesaing PDIP maupun mereka yang tidak senang dengan pencalonan Joko Wi sebagai Capres Republik Indonesia. Akibat pencalonan tersebut, terjadilah Joko Wi Effect terutama pada penguatan rupiah dan penguatan IHSG, dan ini berdampak pula pada kegembiraan banyak orang yang sejak lama mendambakan sosok Joko Wi untuk memimpin NKRI. Dan tentu saja mengejutkan para calon presiden dari partai lain. Hanya beberapa tokoh politik yang menyambut gembira pencapresan Joko Wi  ini. Ruhut Sitompul, tokoh unik dari Partai Demokrat

Pemilu 2014 dikejutkan video Maldive Island: Ical dan Aziz Syamsuddin liburan bersama dua artis

Gambar
Aziz Syamsuddin (paling kiri) dan ARB (paling kanan) bersama artis terbang ke Maladewa. Image: forum.kompas.com/nasional Jika hari pertama kampanye publik Indonesia dikejutkan dengan berita tentang diajaknya anak-anak ikut kampanye, misalnya dikatakan PKS paling banyak menyertakan anak-anak pada kampanye mereka. Dan baru saja penonton televisi dan penggemar Internet Indonesia dikejutkan dengan video berdurasi 3.22 detik, yaitu tentang liburan Ketua Umum Golkar  Aburizal Bakrie ke Maladewa.   Video Maladewa itu merekam aktivitas Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) alias Ical bersama dengan Wakil Ketua Komisi III, Azis Syamsuddin, dan dua perempuan saudara kandung yang merupakan aktris Indonesia, Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty.Pada video itu mereka tampak gembira dalam pesawat pribadi dalam perjalanan menuju Pulau Maladewa atau Maldives Island. Foto ini telah beredar di berbagai jejaring media sosial. Kepulauan Maladewa memang dikenal indah dan menjadi tu

Joko Wi Effect pada ekonomi dan emosi partai pesaing

Gambar
Joko Wi Effect? (image dari BBM).  Omong-omong, apakah anda sudah menerima foto di sebelah ini dari teman-teman BBM (Black Berry Messenger) anda di group atau secara personal? Inilah salah satu Joko Wi Effect. Kita bisa menafsirkan banyak hal dari foto olah digital ini, dan menarik untuk dijadikan bahan analisa politik dan psikologi sosial, dan tentu saja selingan atau humor di tengah kemacetan jalan. Anda pasti sudah tahu melejitnya IHSG dan menguatnya Rupiah ketika Ketua Umum PDI Perjuangan mengumumkan pencalonan Joko Wi sebagai capres 2014. Ternyata pengumuman itu telah menjadi Joko Wi Effect, dan bisa anda baca pula bagaimana efeknya pada sebuah artikel di Kompas hari ini, Senin 17 Maret 2014. Media juga memberikan ulasan tentang efek pencalonan Joko Wi ini dari berbagai sudut, termasuk komentar para pengamat dan tokoh politik maupun para pemimpin partai politik. Imbas pencapresan Joko Wi pada pemilu 2014 ini bergema riuh pada kampanye hari pertama. ARB yang aslinya punya n

Joko Wi calon presiden RI 2014

Gambar
Joko Wi capres RI 2014 . Image: politik.kompasiana.com Apakah anda terkejut? Barangkali anda tidak terkejut, akhirnya Ketua Umum PDIP, Presiden RI ke 5, Megawati Sukarno Putri , akhirnya mengeluarkan perintah harian yang sangat penting: Joko Wi adalah calon presiden RI pada pemilihan umum 2014 .  Berkat breaking news Joko Wi sebagai capres, Indeks saham IHSG juga meroket menjadi 3 persen, padahal sebelumnya sempat terpuruk. Rupiah pun menguat 100 poin, dollar US pun keok. Semoga ini menjadi modal untuk perbaikan ekonomi Indonesia. Para penggemar dan pendukung Joko Wi pasti sangat bahagia dengan kejutan dan keputusan Megawati yang legowo untuk menjadi King Maker, dan mencalonkan Joko Wi sebagai capres RI, tinggal menunggu  siapa yang akan jadi calon wakil presiden, pendamping Joko Wi. Apakah Megawati atau Puan Maharani, atau dari partai lain, tentu tidak mungkin Ahok. Ahok akan jadi pengganti Joko Wi sebagai gubernur DKI, jika Joko Wi menang, dan itu sesuai dengan Undang-undan

Kenapa BJ Habibie tidak kenal Raja Dangdut Rhoma Irama

Gambar
BJ Habibie di acara Mata Najwa . Image: youtube.com Barangkali ada di antara anda yang melewatkan acara talk show Mata Najwa , episode 5 Februari 2014. Najwa menampilkan Presiden RI ke 3, BJ Habibie, dan pasti banyak penonton terkejut ketika menonton acara Metro TV ini.  Ketika itu, dalam episode " Habibie Spesial ", Najwa memperlihatkan foto-foto calon presiden seperti ARB, Prabowo Subianto, Wiranto, dan tentu saja yang digadang-gadang jutaan orang, Joko Wi . Habibie m engenal dengan baik nama-nama mereka dan Habibie memberikan kriteria, capres 2014 sebaiknya berusia di antara 40 - 60 tahun. Namun, BJ Habibie, mengatakan tak mengenali calon presiden dan penyanyi dangdut, Profesor Rhoma Irama. Kenapa ya? Ketika Najwa menunjukkan foto Rhoma Irama kepada Habibie . Image: kaskus.co.id Padahal sebagian elemen PKB telah mencalonkan sang Raja Dangdut Rhoma Irama sebagai Capres, meskipun ada Jusuf Kalla yang berpengalaman sebagai wakil presiden dan pernah kalah ketika

Mahalnya transformasi Ical menjadi ARB

Gambar
Susilo Bambang Yudhoyono dikenal dengan nama SBY, begitu pula Jusuf Kala disebut dengan nama JK . Demikian pula Joko Widodo biasa dipanggil Joko Wi . Tokoh politik legendaris di Amerika Serikat, John F Kenedy sangat terkenal dengan sebutan JFK, begitu pula banyak selebriti seperti penyanyi, bintang film, atau atlit banyak yang memiliki nama lain berupa singkatan atau julukan unik, dan membuat mereka mudah dikenal oleh penggemar dan pendukung politik mereka. Mereka tidak mengeluarkan biaya khusus untuk mempopulerkan nama kecil, nick name atau julukan mereka kepada publik karena semua sudah melekat dalam nama resmi mereka. ARB dalam lomba avatar. Image: trismadeviant.deviantart.com Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu membuang uang untuk mengubah namanya menjadi SBY . Wartawan telah sejak lama menulis namanya dengan singkatan SBY, begitu pula JK merupakan singkatan Jusuf Kala. Kedua tokoh ini pernah menjadi menteri, bahkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.  Kita

Indonesia Keren