Kisah Sang Mantan: Balada Sebuah Lagu dan Covid-19
Apakah anda sudah mendengar lagu terbaru karya SBY?
Para penyanyi yang melantunkan lagu terbaru karya SBY (timesindonesia.co.id) |
Kalau bicara tentang mantan pasti sangat unik dan
beraneka persepsi yang bisa timbul. Ada yang mengartikan mantan adalah bekas camat,
bekas gubernur, juga bekas pacar. Namun, kata bekas sudah digunakan lagi untuk
menyebut kaitan “pernah” sebagai bekas ini atau bekas itu. Sejak jaman Orde
Baru kata bekas atau ex diganti menjadi mantan, bahkan sudah masuk dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
Akhirnya kata bekas tetap digunakan untuk benda seperti
mobil bekas, HP bekas dan sebagainya. Kini sang mantan berlaku untuk seseorang
yang pernah menjadi kekasih, pacar, istri, suami atau mertua. Kalau mantan pacar sering dijadikan bahan becandaan.
Awas CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali).
Kata mantan juga digunakan
untuk orang yang tidak menjabat lagi, entah sudah pensiun atau berganti karir.
Indonesia pasti banyak punya mantan gubernur, namun
mantan presiden tidaklah banyak. Kita juga masih punya mantan wakil presiden
dan mantan presiden, Megawati Sukarno Putri. Mantan presiden sebelumnya sudah
dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa.
Presiden Jokowi bareng Barack Obama menantikan bakso dan nasi goreng di sebuah restoran dekat Istana Bogor, Jawa Barat. (kompasiana.com) |
Kegiatan para mantan pejabat juga mantan presiden bisa
macam-macam. Kalau di Amerika Serikat seperti Presiden Barack Obama menulis
buku, menyiapkan musium atas namanya dengan segala Pernik yang akan dipajang di
musiumnya. Obama juga sempat jalan-jalan ke Bali dan Jogjakarta, lalu ke Bogor kangen-kangenan
dengan Presiden Jokowi sambil makan bakso dan nasi goreng.
Sementara itu Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY juga
masih aktif di Partai Demokrat, dan menulis lagu, bahkan rekaman dengan dukungan
penyanyi top markotop. Inilah yang menjadi perhatian Rudi S. Kamri pemerhati sosial
politik dan aktivis budaya yang rajin mengenakan Batik selain aktif menjadi
moderator handal juga nara sumber di berbagai seminar penting. Kenapa Rudi penasaran terhadap SBY yang menulis lagu?
Bagaimana dengan anda?
Sambil tetap semangat working from mumpung lagi stay at
home, yuk luangkan waktu sejenak membaca tulisan bernas Rudi berikut ini:
Balada Sebuah Lagu dan Covid-19
Oleh:
Rudi S Kamri
Berapa ratus juta Sang Mantan harus mengeluarkan uang
untuk merekam dan memproduksi video klip lagu "Cahaya Dalam
Kegelapan"? Dengan komposer dan artis penyanyi Indonesia papan atas,
mungkinkah semua seniman musik dan penyanyi itu dibayar Rp 0,- alias gratis
untuk menggarap lagu yang kualitasnya biasa banget itu? Mungkin saja, ini kan
untuk tujuan sosial, kata beberapa orang. Bisa jadi. Tapi entah mengapa saya
tidak percaya.
Saya sudah 17,5 kali memutar video klip lagu "Cahaya
Dalam Kegelapan". Saya yang biasanya mudah tersentuh ingin mencari sesuatu
inspirasi atau semangat melalui lagu itu. Tapi entahlah saya tidak menemukan
apapun dari lagu itu. Yang terpapar kuat di otakku hanya wajah imut
menggemaskan dari Yuni Shara semata.
Mungkinkah ada yang salah dengan saya?
Makanya saya minta
beberapa teman-teman untuk mendengar lagu ini. Dan hasilnya 99,9% komentarnya
Yuni Shara keren dan tambah cantik bla bla bla. Hoooiiiiii kesan terhadap
lagunya, bukan penyanyinya.... Ada temanku malah suaranya di-silent dia asyik
menikmati kecantikan Yuni Shara, Joy Tobing, Ita Purnamasari dan Lala Karmela.
Gak sopan mereka.....
SBY sedang memainkan gitar didampingi Marie Elka Pangestu mantan menteri Pariwisata & menteri perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (harianindo) |
Harus saya katakan dengan kerendahan hati, Sang Mantan
telah kembali gagal menyampaikan maksud dan tujuan dalam membuat sebuah lagu.
Lagu itu terlalu biasa. Kurang unsur estika dalam musikalitasnya. Dan liriknya
pun, seperti puisi anak SD di pinggiran kampungku.
Dia seperti sedang onani
spritual, asyik dengan diri sendiri sambil membangun drama halusinasi.
Diciptakan sendiri, dinikmati sendiri dan kemudian dibangga- banggakan sendiri.
Dia memanfaatkan bencana Covid-19 untuk menggelar panggung buat dirinya
sendiri.
Saya iseng membayangkan, andai saja uang untuk
memproduksi lagu dan video klip itu dibelikan Alat Pelindung Diri (APD) untuk
tenaga medis yang sedang berjibaku di garda depan menangani pasien yang
terpapar Covid-19 atau paket sembako bagi saudara kita yang terdampak dan
membutuhkan, saya yakin akan jauh bermakna dan bermanfaat. Saya meyakini hal
itu.
Ada teman saya bilang, mungkin saja keluarga Sang Mantan
diam-diam sudah menyumbang sejuta APD dan sepuluh juta paket sembako, tapi
tidak mau diekspose. Mereka kan keluarga yang rendah hati. Mungkin saja.......
Tapi entah mengapa saya tidak percaya kedua hal itu
dimiliki oleh keluarga sang Mantan.
Cahaya Sang Mantan masih terlihat di gelap di
mataku...... entah mengapa.
Salam SATU Indonesia
14042020
Artikel lain: Tentang Mantan Wapres
Komentar