Jangan Cela Keindahan Budaya Dengan Kacamata Agama Semata
Bangsa Indonesia seharusnya menjadi warga yang paling bersyukur di dunia karena memiliki keberagaman budaya, adat istiadat, pemandangan alam yang unik nan memukau.
Belum lagi kalau bicara soal cita rasa di bidang kuliner, musik, tari-tarian dan cabang kesenian lainnya yang mempesona mata seperti lukisan, ukiran atau berbagai peninggalan arsitektur yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Keindahan ulos dan kemben khas Batak semakin indah setelah dikenakan oleh Yuni Shara. (hipwee.com) |
Berbagai candi indah seperti Borobudur atau Prambanan serta dahsyatnya pemandangan danau Toba dengan pulau Samosir di tengahnya. Keunikan di sekitarnya diwarnai pula oleh seni budaya serta adat istiadat masyarakat Batak. Keindahan itu nampak kasat mata bukan hanya pada pemandangan alamnya, juga mempesona karena musik dan lagu-lagu Batak, begitu pula busana mereka yang unik.
Hal serupa kita temukan pula di daerah lain, bahkan warisan seni budaya Nusantara diakui dunia. Masyarakat global pun dengan happy menyaksikan itu semua yang datang sejak dua abad terakhir untuk melihat dan merasakan dari dekat keberagaman Nusantara yang tiada duanya ini.
Dengan kemajuan infrastruktur dan kemudahan transportasi, masyarakat yang berada di area code +62 ini pun gemar melancong ke berbagai daerah, bukan hanya ke Bali atau Jogjakarta. Banyak pula yang ingin tahu tentang budaya, pemandangan di Sumatera Utara, dan ingin menyaksikan keindahan alam maupun busana asli tanah Batak.
Dan itulah yang dilakukan oleh Yuni Shara, penyanyi bersuara indah dan mempesona siapa saja yang ingin bernostalgia dengan lagu-lagu Indonesia. Yuni Shara pun dengan bahagia mengenakan busana dari tanah Batak. Mungkin karena dia seorang pesohor (celebrity), pastilah membuat orang terpukau, bahkan ada pula pro dan kontra.
Di masa lalu, busana Batak, Papua dan daerah lain tidak akan menimbulkan kontroversi, bahkan menjadi materi pelajaran di sekolah, namun karena pengaruh global ternyata cara pandang pun berubah. Mungkin karena kaca mata yang digunakan belum pas atau bukan kaca mata asli.
Rudi S. Kamri bersama Cilla pada sebuah acara kebudayaan juga semakin tampan dan cantik dengan busana bernuansa Nusantara. (New Inspiration Channel) |
Gara-gara Yuni Shara yang tercyduk mengenakan busana Batak dan mendapat tanggapan dengan kaca mata agama, Rudi S. Kamri pun terusik untuk menyampaikan rasa resah dan gelisahnya. Rudi dengan kaca matanya (entah merek apa, tapi pasti asli lah) pun menulis dengan gaya khasnya yang blakblakan, seolah-olah tanpa kaca mata.
Sebagai pemerhati sosial dan politik, Rudi S. Kamri pun menulis untuk kita sebagai berikut:
Jangan Cela Keindahan Budaya
Dengan Kacamata Agama Semata
Oleh:
Rudi S Kamri
Keindahan mana lagi yang hendak kita dustakan saat melihat
si cantik jelita YUNI SHARA berpakaian bernuansa adat Batak? Saya tidak
menguasai tentang pernik-pernik pakaian adat Batak, tapi jujur saya terpana
melihat pesona kain khas batak saat dikenakan oleh penyanyi bersuara indah
lembut mendayu kelahiran Batu, 3 Juni 1972 (hampir 48 tahun) ini.
Jangan benturkan keindahan budaya nusantara hanya dengan
kacamata agama semata. Karena disamping tidak bijaksana juga tidak akan
menghasilkan apa-apa. Biarkan budaya nusantara tetap subur lestari di jalurnya
dan biarlah agama yang menjadi hak private seseorang dalam mencari panduan
kehidupan memayunginya.
Jangan lakukan dikotomi diantara keduanya. Karena ibarat
budaya itu bumi, agama adalah langitnya. Berbudaya tanpa agama, seperti
berjalan di kegelapan tanpa tahu arah tujuan yang pasti. Namun sebaliknya
beragama tanpa landasan budaya seperti berjalan melayang tidak menapak bumi dan
kehilangan nilai kemanusiaan yang hakiki.
Satu hal yang penting, sangat tidak elok menilai ketaatan
beragama seseorang HANYA dari pakaian dan penampilan semata. Agama jauh lebih
luas dan lebih mulia dibandingkan hanya sekedar penampilan luar yang terlihat
sempurna.
Sebagai contoh. Seorang Ratu Atut dan Rita Widyasari rapi
berhijab tapi khusuk juga melakukan korupsi. Asma Dewi dan Neno Warisman
berjilbab tapi setiap saat rajin menebarkan kebencian dan fitnah kesana kemari.
Luthfi Hasan mantan Presiden PKS berpakaian gamis, berjenggot dan berjidat
hitam yang rajin berdakwah, tapi rajin korupsi daging sapi.
Ada lagi kisah Pastor Herman Jumat Masan dari Keuskupan
Larantuka Flores NTT yang rajin menyampaikan firman Allah tapi diam-diam rajin
berzina dan tega membunuh 3 anaknya dan pasangan gelapnya Mary Grace. Ada juga
cerita pendeta ternama di Gereja Bethany Surabaya yang dilaporkan jemaatnya
karena diduga menggelapkan aset dan keuangan gereja senilai 4,7 Triliun. Dan
banyak contoh kemunafikan lainnya
Jadi dapat disimpulkan bahwa pakaian dan penampilan TIDAK
SELALU mencerminkan atau berbanding lurus dengan keimanan dan keindahan
kepribadian seseorang.
So, biarkanlah Yuni Shara berpose untuk melestarikan budaya
yang dia kagumi. Jangan dihakimi dengan pikiran yang sempit tanpa empati. Bagi
yang merasa sudah berpakaian santun, teruskan saja sesuai dengan keyakinan
masing-masing.
Akan lebih baik kalau kemudian mau belajar dari kesopanan dan
kerendahan hati seorang Yuni Shara dalam menanggapi cercaan dari orang yang
menghinanya. Kalau anda saat ini sudah berpakaian santun kemudian ditambah
ber-lisan sopan tentunya akan semakin menaikkan "personal value" anda
di mata sesama dan tentunya di hadapan Allah.
Yang jelas sebagai laki-laki normal, saya terpesona
termehek-mehek melihat ciptaan Tuhan yang maha luar biasa ini. Perpaduan
keindahan budaya dan keindahan ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna. Artistik dan
cantik berpadu menyatu uleng-ulengan. Tidak 100% sempurna memang, tapi justru
dengan ketidak-sempurnaan itulah yang membuat Yuni Shara terlihat semakin indah
menawan mempesona. Duuuuh....
Jangan cela Yuni Shara, lebih baik datangi cermin dan
berselfie-lah dengan pose yang sama, siapa tahu anda lebih mempesona. Kalau
anda ternyata tidak lebih indah dibanding Yuni Shara juga tidak apa-apa,
tetaplah bersyukur karena pasangan anda toh tetap memilih anda, tul gak?
Dan biarkan Yuni Shara tetap menjadi bunga mimpi para pria
dewasa......
Salam SATU Indonesia
17042018
17042020
#RepostWithEdited
Pesona busana Nusantara yang dipadukan dengan indah oleh Enny Sulistyowati, seorang penari dan aktivis Budaya Nusantara bisa anda saksikan pada tayangan ini.
Jika artikel ini indah dan berguna untuk kecintaan kita pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dengan semangat Bhineka Tunggal Ika dengan rantai Persatuan Indonesia, tentu merupakan kesempatan terbaik untuk membaginya di jejaring media sosial anda yang sudah ada di smartphone atau gadget anda.
Komentar