Rahasia Iron Dome Terkuak Dari Medan Perang Israel VS Hamas Palestina
Kawasan Timur Tengah saat ini sedang memanas setelah serangan udara Israel menewaskan 32 warga Palestina di Gaza, dan tercatat tiga orang warga Israel yang tewas dalam perang tersebut. Dikabarkan bahwa ini merupakan serangan paling berat antara Hamas dan Israel sejak perang 2014 di Gaza. Dari peristiwa ini terungkap bahwa perang bukan hanya membutuhkan semangat dan senjata canggih, melainkan juga teknologi perang yang terus berkembang.
Sampai saat ini pihak Hamas dilaporkan telah meluncurkan
lebih dari 1000 roket dari wilayah Gaza ke Israel. Menurut laporan situs berita
online CNNIndonesia.com (12/5/2021) sebagian besar roket yang ditembakkan pihak
Hamas tidak sempat mencapai target karena dicegat dan dihalau oleh Israel yang
meiliki sistem pertahanan paling canggih saat ini, yaitu Iron Dome.
Di era perang modern, teknologi digital memegang peranan sangat
penting seperti pada Iron Dome yang dimiliki oleh Israel. Sekadar informasi,
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel yang berbasis di darat. Fungsi
alat canggih ini adalah untuk mengintervensi roket dan altileri jarak dekat. Teknologi
Iron Dome ini dikembangkan secara khusus berdasarkan potensi serangan yang
mungkin masuk ke wilayah Israel dari teritori Palestina, bahkan sudah
diperhitungkan jika ada Kawasan Lebanon yang masih dikontrol oleh Hezbollah.
Meskipun Palestina atau faksi Hamas memiliki senjata roket
atau rudal paling canggih sekalipun, dengan teknologi terkini Iron Dome yang
dimiliki Israel, maka ribuan roket yang berharga ribuan dollar per unitnya sulit
untuk mencapai target yang mereka inginkan. Hal ini terungkap jelas ketika akun
Israel Defence Forcel menayangkan aksi Iron Dome mencegat roket milik Hamas
yang diluncurkan dari Gaza. Iron Dome juga sukses meledakkan roket milik Hamas,
salah satu faksi di Palestina tersebut.
Pada tayangan tersebut para pemilik smartphone di seluruh
dunia bisa menyaksikan kedahsyatan Iron Dome menghalau roket milik Hamas.
Pegiat media sosial melihat benda seperti bola api dengan berekor asap tampak
saling bertabrakan yang membuat langit gelap berwarna kemerahan.
Iron Dome yang telah menyelesaikan final test pada Juli 2010
itu satu unitnya diperkirakan berharga US$ 100 Juta atau Rp 1,4 Triliun.
Dilaporkan bahwa satu unit Iron Dome mampu menjaga area seluas 150 kilometer
persegi.
Iron Dome berperan penting dalam pertahanan berlapis Israel
untuk melindungi dari serangan roket, misil jarak dekat, dan mortar. Yang
mengejutkan adalah Iron Dome ternyata mampu membedakan antara roket yang
mengancam daerah populasi dan yang akan jatuh tanpa berpotensi terlalu membahayakan
penduduk.
Dari berita yang dilansir CNNIndonesia.com (12/5/2021)
Israel mengklaim bahwa Iron Dome berhasil mencegah 85 persen 400 roket dari
Jalur Gaza, yang diprediksi ditargetkan untuk menyerang wilayah Israel yang
memiliki penduduk sipil. Dikabarkan pula bahwa Israel sudah memiliki 10 unit
Iron Dome, yang sepertinya belum ada tandingannya sampai saat ini.
Israel sebagai sebuah negara yang posisinya terjepit di tengah
negara-negara lain di Timur Tengah memang akan selalu mengembangkan teknologi
perangnya untuk pertahanan maupun melakukan serangan. Negara ini dikenal memiliki
ilmuwan jenius di segala bidang, yang pernah menjadi rebutan Uni Soviet dan
Amerika Serikat di era perang dunia maupun perang dingin.
Dari sejak jaman dahulu sampai sekarang, ada ribuan jenis teknologi di segala bidang yang ditemukan atau dikembangkan warga Israel di negerinya sendiri maupun yang sudah menjadi warga negara di luar negeri telah diterapkan dan digunakan di seluruh dunia. Teknologi tersebut kemudian dikembangkan bersama ilmuwan lain di berbagai negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya.
Tidak heran jika banyak negara tetangga di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, Mesir dan sebagainya telah menjalin hubungan diplomatik, perdagangan dan teknologi secara masif untuk mendapatkan alih teknologi maupun investasi dari pemerintah dan perusahaan swasta yang berbasis di Israel.
Teknologi itu bukan hanya untuk keperluang perang, melainkan untuk teknologi lain seperti kedokteran, peralatan rumah tangga, pertanian, dan tentu saja berbagai gadget seperti laptop, digital camera, tablet dan smartphone yang kita gunakan, termasuk untuk beraktivitas di media sosial.
Komentar