Kriteria Capres 2014 menurut BJ Habibie
BJ Habibie, presiden RI ke 3. Image: http://shelf3d.com/ |
Dengan berita ini diharapkan PPP segera solid kembali, sehingga bisa berkoalisi dengan partai lain. Informasi ini menjadi menarik dan mengigatkan tentang kriteria capres yang diharapkan pantas untuk memimpin Indonesia dari 2014 sampai 2019.
Jika anda pernah menonton "Mata Najwa" pada sebuah acara Habibie special, pada 5 Februari 2014, BJ Habibie kepada Najwa mengaku tidak kenal kepada Rhoma Irama, yang konon seorang profesor musik, atau tepatnya raja dangdut, maka semua penonton di studio Metro TV merasa heran, begitu pula penonton di luar studio, kok ada orang tidak mengenal Rhoma Irama, yang juga digadang-gadang PKB untuk jadi capres, namun kini suasana sudah berbeda.
Joko Wi capres sesuai kriteria BJ Habibie. Image: politik.news.viva.co.id |
Pada acara Mata Najwa itu, BJ Habibie juga menyarankan bagaimana sebaiknya kriteria calon presiden RI pada pilpres 2014 - dan seterusnya. Habibie, presiden RI ke -3 ini memberikan kriteria dari sisi umur, bahwa capres presiden yang ideal adalah jika memiliki rentang usia dari usia 40, dan maksimal berusia 60 tahun.
Dengan kriteria ini, maka hanya Joko Wi yang paling memenuhi syarat, sedangkan Aburizal Bakrie alias ARB atau Ical (67), Wiranto (66), Prabowo Subianto (62) atau Rhoma Irama (67), mereka tidak memenuhi syarat dari aspek usia karena mereka telah berusia di atas 60 tahun, sedangkan Joko Wi baru berusia 52 tahun. Untuk kriteria lainnya, BJ Habibie menantang anggota DPR untuk membuat syarat-syarat dan ketentuan supaya bisa berlaku sepanjang masa, dan dituangkan dalam sebuah undang-undang Pemilu.
JK, Rhoma Irama, Mahfud MD plihan PKB? Image: lensaindonesia.com |
Tentu Joko Wi yang baru berusia 52 lebih sesuai dengan kriteria Habibie, dan ini telah dibuktikan Joko Wi ketika menjadi walikota Solo dua kali berturut-turut, dan juga bisa bertindak tegas di Jakarta sebagai Gubernur DKI - padahal di Jakarta banyak preman. Anda tentu masih ingat bagaimana Ahok "hebat' dalam menghadapi hadangan "preman" di Pasar Tanah Abang.
Joko Wi juga bisa tetas untuk menuntaskan waduk Pluit, banjir kanal Timur, kampung deret, dan banyak lainnya, termasuk membuat birokrasi di DKI lebih baik, dan bersama Ahok, Joko Wi telah membuat para birokrat DKI, termasuk di berbagai kecamatan menjadi lebih rajin dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.
Prabowo Subianto dan Ical alias ARB. Image: liputanislam.com |
Jika ada gangguan pada pemerintahan Joko Wi dan Ahok, maka itu hal biasa karena mereka mewarisi kebobrokan birokrasi dari beberapa dekade sejak DKI ditinggal oleh Ali Sadikin, gubernur terbaik Jakarta. Pengalaman dua periode sebagai walikota Solo, dan keberanian Joko Wi dalam bertindak tegas di DKI, apalagi telah memenuhi kriteria dari sisi usia menurut saran BJ Habibie pada acara Mata Najwa, dan dari sisi integritas, tentu Joko Wi bisa dipercaya karena Joko Wi, juga Ahok anti suap dan tentu saja anti korupsi.
Jika ditambahkan lagi kriteria lain, Joko Wi juga tidak punya masalah lain seperti yang diisukan pada calon-calon presiden lainnya, misalnya dari aspek pelanggaran hak asasi manusia, aspek bisnis seperti hutang dan masalah perpajakan. Kalau anda mengikuti informasi di media sosial seperti Facebook atau BlackBerry Messenger dan media online lainnya, maka pada umumnya masyarakat kita tidak rela bila presidennya ternyata memiliki perusahaan yang punya hutang triliunan rupiah atau jutaan dollar, dan sebagainya.
Prabowo, Joko Wi dan Ical alias ARB. Image: http://skalanews.com/ |
Rakyat Indonesia kini hanya menunggu supaya koalisi PDI Perjuangan semakin kokoh dengan Partai Nasdem, plus barangkali dengan PKB. Kalau menurut beberapa petinggi PKB, ternyata PKB sudah kapok dengan poros tengah versi lama atau versi baru, dan akan cenderung berkoalisi dengan partai nasionalis misalnya PDI Perjuangan.
Jika partai-partai di Indonesia sibuk mencari teman koalisi, maka rakyat masih sibuk memikirkan bagaimana caranya supaya kuali supaya selalu ada isi (meminjam pojok kompas).
Semoga pilpres 2014 aman, dan akan ada presiden Indonesia yang hebat.
Komentar