Gara-gara Tarif Baru Donald Trump, Rupiah Melemah. Apakah Pemerintah punya Strategi?
Melemahnya Rupiah terhadap US Dollar: Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
Kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Donald Trump telah menyebabkan gejolak di pasar keuangan global, termasuk melemahnya rupiah terhadap US Dollar. Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang, tidak luput dari dampak kebijakan ini.
Apa langkah strategis pemerintahan Prabowo Gibran untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia agar tidak terjadi resesi atau krisis ekonomi dan keuangan?
Mampukah Kabinet Merah Putih ciptakan lapangan kerja baru sebagaimana pernah dijanjikan Gibran Rakabuming Raka pada kampanye Pilpres 2024 yang lalu?
*Penyebab Melemahnya Rupiah*
- *Kebijakan Tarif Impor Trump*: Pengumuman tarif impor oleh Trump menyebabkan ketidakpastian di pasar keuangan global, membuat investor lebih berhati-hati dalam melakukan investasi.
- *Volatilitas Pasar Keuangan Global*: Reaksi pasar terhadap kebijakan tarif impor Trump menyebabkan volatilitas di pasar keuangan global, termasuk pasar saham dan obligasi.
- *Tekanan terhadap Nilai Tukar Rupiah*: Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar disebabkan oleh tekanan pada pasar keuangan domestik dan global.
*Dampak terhadap Indonesia*
- *Melemahnya Nilai Tukar Rupiah*: Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US Dollar meningkatkan biaya impor dan memperberat beban korporasi dengan utang dalam dolar.
- *Penurunan Permintaan Ekspor*: Tarif perdagangan yang melemahkan ekonomi global akan mengurangi permintaan ekspor Indonesia, khususnya untuk komoditas utama seperti kelapa sawit, batu bara, dan karet.
- *Peluang Dana Murah*: Suku bunga global yang lebih rendah menciptakan peluang bagi pemerintah dan korporasi Indonesia untuk menerbitkan surat utang dengan biaya yang lebih murah.
*Strategi Adaptasi Indonesia*
- *Mengelola Risiko Volatilitas*: Memperkuat cadangan devisa, menjaga defisit transaksi berjalan tetap terkendali, serta memastikan bahwa instrumen moneter dan fiskal siap digunakan untuk menstabilkan ekonomi.
- *Menarik Peluang Dana Murah*: Menerbitkan obligasi global dengan biaya rendah untuk mendanai pembangunan infrastruktur dan investasi produktif.
- *Mendorong Diversifikasi Ekspor*: Memperluas ekspor ke negara-negara non-tradisional untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional seperti AS dan China ¹.
Untuk jangka panjang, pemerintahan Prabowo Gibran barangkali ada strategi yang disiapkan, apalagi ambisi Prabowo Subianto ingin pertumbuhan ekonomi 8 persen. Begitu pula ambisi Gibran Rakabuming Raka untuk ciptakan lapangan kerja untuk 19 juta orang. Padahal gelombang PHK telah terjadi beberapa bulan ini, dan akan berlanjut, khususnya untuk industri padat karya.
Komentar