Benarkah Ahok Djarot akan head to head vs Sandiaga Uno? Bagaimana Yusril?
Terdengar kabar bahwa Sandiaga Uno akan berpasangan dengan Anies Baswedan, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi penantang Ahok Djarot pada Pilkada 2017. Belum diketahui siapa diantara Sandiaga Uno atau Anies Baswedan yang akan tampil sebagagai gubernur dan wakilnya. Jika ini benar, maka Mardani yang dicalonkan PKS sebagai wakil Uno dipastikan akan batal sebagai calon wagub.
Omong-omong, apakah Koalisi Kekeluargaan masih ada? Apakah Parpol di luar pengusung Ahok Djarot bisa mendapatkan penantang yang kuat?
Sementara itu di Puri Cikeas sejak kemarin malam sudah sibuk dengan upaya untuk mencari calon penantang Ahok, dan diharapkan supaya bisa head to head juga melawan Ahok Djarot. Muncul nama putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, yang masih TNI aktif, untuk dicalonkan menjadi calon gubernur pada Pilkada 2017. Jika Agus jadi tampil, apakah dia rela melepas karirnya di TNI?
Nama Rizal Ramli, Yusril Izha Mahendra kembali masuk radar pada bursa pencalonan setelah gagal mendekati PDIP.
Muncul pula analisa tentang peluang Ahok Djarot pada Pilkada mendatang ini, apakah hanya satu putaran atau satu putaran. Jika hanya ada dua pasang calon, maka diduga akan satu putaran saja, sedangkan kalau ada 3 pasang calon, maka terbuka kemungkinan yang sangat besar akan terjadi dua putaran.
Berbeda dengan Pilkada di daerah lain, Jakarta memang unik terutama karena faktor Ahok yang unik. Lagipula Jakarta merupakan pusat berbagai kegiatan di Indonesia. Daya tarik Ahok merupakan faktor penting di berbagai media. Para penggemar dan pendukung Ahok juga muncul di berbagai daerah, bahkan para diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri seperti Eropa dan Taiwan, bahkan Australia ada komunitas pendukung Ahok.
Belum diketahui apakah mereka akan pulang ke Jakarta untuk mencoblos Ahok pada 15 Februari 2017, sehari setelah Valentine Day, khususnya WNI yang masih memegang KTP DKI Jakarta.
Gerakan pendukung Ahok di luar negeri pernah terjadi ketika Jokowi menjadi calon presiden pada 2014. Ahok juga mendapat fans yang banyak di luar negeri seperti Teman Ahok, Sahabat Ahok, Forum Ahok, Relawan Ahok, dan berbagai group di Facebook, Twitter dan media sosial lainnya.
Pilkada di Jakarta sejak era Jokowi memang sangat menarik perhatian para netizen di berbagai media sosial, dan semakin heboh ketika Ahok digadang-gadang oleh Teman Ahok sebagai calon independen. Kini Teman Ahok dan berbagai kelompok lainnya masih tetap setia kepada Ahok, meskipun Ahok memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai gubernur melalui jalur parpol. Akhirnya Partai Nasdem, Hanura, Golkar dan terakhir PDI Perjuangan mendukung Ahok Djarot dan telah didafkarkan di KPUD Jakarta.
Pilkada Jakarta pada 2017, head to head atau tidak, masyarakat Jakarta hanya ingin kegiagtan sehari-hari tetap bisa berjalan lancar, aman dan nyaman. Dan tidak ada lagi isu SARA dan kegiatan yang mengganggu keamanan.
Omong-omong, apakah Koalisi Kekeluargaan masih ada? Apakah Parpol di luar pengusung Ahok Djarot bisa mendapatkan penantang yang kuat?
Ahok vs Uno, head to head? Image: youtube.com |
Nama Rizal Ramli, Yusril Izha Mahendra kembali masuk radar pada bursa pencalonan setelah gagal mendekati PDIP.
Muncul pula analisa tentang peluang Ahok Djarot pada Pilkada mendatang ini, apakah hanya satu putaran atau satu putaran. Jika hanya ada dua pasang calon, maka diduga akan satu putaran saja, sedangkan kalau ada 3 pasang calon, maka terbuka kemungkinan yang sangat besar akan terjadi dua putaran.
Agus Harimurti Yudhoyono (kiri), istrinya Anisa Pohan dan Ibas. Image: news.okezone.com |
Yusril Izha Mahendra. Image: redaksiindonesia.com |
Gerakan pendukung Ahok di luar negeri pernah terjadi ketika Jokowi menjadi calon presiden pada 2014. Ahok juga mendapat fans yang banyak di luar negeri seperti Teman Ahok, Sahabat Ahok, Forum Ahok, Relawan Ahok, dan berbagai group di Facebook, Twitter dan media sosial lainnya.
Anies & Rizal Ramli. Image: m.rmol.co |
Pilkada Jakarta pada 2017, head to head atau tidak, masyarakat Jakarta hanya ingin kegiagtan sehari-hari tetap bisa berjalan lancar, aman dan nyaman. Dan tidak ada lagi isu SARA dan kegiatan yang mengganggu keamanan.
Komentar