Indonesiana / All About Indonesia

  Selain ikan emas, gurame, lele atau ikan bawal, ternyata ikan Nila semakin digemari. Sudah ada Warteg dan rumah makan yang menjual menu ikan Nila. Seperti halnya gurame yang mantap kalau digoreng, dipanggang, dipepes atau diolah menjadi sop yang menyegarkan suasana, ternyata ikan Nila juga cocok di lidah kalau dimasak menjadi sop dan digoreng .  Karena PPKM diperpanjang, maka semakin panjang juga "kesempatan" anda untuk merasakan suasana work from home dengan segala dinamikanya. Agar tidak merasa bosan, meskipun anda sudah nonton serial drama Korea dan film menarik lainnya, juga beberapa game terbaru pun anda mainkan, bahkan sering menang - maka agar anda makin bergairah saat stay at home , jangan hanya masak makanan yang itu-itu saja.  Anda berhak untuk mencoba hidangan baru berupa Ikan Nila Bumbu Kuning. Cara memasaknya ternyata tidak sulit. Kalau anda menyukai rasa gurih dan kesegaran dari Ikan Nila, maka pastikan untuk menyimak langkah demi langkah cara memasak yang di

  Sejak pandemi global merundung dunia ternyata tidak selalu diwarnai awan kelabu. Muncul pula ide bisnis yang telah membantu banyak orang untuk memiliki penghasilan, bahkan tidak sedikit karyawan yang terkena PHK telah menyadari bahwa menjadi pengusaha adalah cara terbaik untuk tidak lagi tergantung pada orang lain (boss).  Ada juga yang nekad menerima tawaran untuk pensiun dini, lalu mencari peluang baru, bukan lagi ke sana kemari mencari lowongan kerja melainkan berani memutuskan untuk berbisnis. Di antara mereka ada yang merintis usaha berdasarkan hobby, pengalaman kerja atau benar-benar bisnis yang selama ini tidak terpikirkan sama sekali.  Apapun yang terjadi di dunia ini, dalam suka dan duka, manusia tidak akan lupa untuk makan dan minum. Bisa dikatakan food industry dengan segala turunannya tidak akan pernah berhenti. Seperti bisnis sayur mayur dan buah-buahan atau makanan lainnya yang mudah busuk, maka dengan teknologi sederhana kita bisa mengolah bahan makanan yang juga mudah

  Kalau Barack Obama tidak menjalani masa kecil dan bersekolah di Jakarta, Indonesia, mungkin belum tentu akan menjadi Presiden USA. Terlepas dari benarnya opini ini, ternyata Barack Obama punya kenangan indah pada kuliner Nusantara seperti Bakso, Nasi Goreng dan Satay Ayam. Barangkali anda pun salah satu penggemar hidangan khas ini.  Indonesia terkenal dengan hidangan sate, namun yang terkenal adalah Sate Ayam yang diracik dengan bumbu kacang khas Madura, Jawa Timur. Hampir di seluruh wilayah Nusantara ada Tukang Sate Ayam Madura. Di antara mereka ada yang juga menjual Soto Ayam Madura. Selain itu di rumah makan Madura kita juga bisa menemukan menu Gulai Kambing dan Sate Kambing yang tentunya dimasak dengan bumbu unik Madura.  Ketika Barack Obama makan bareng dengan Presiden Joko Widodo. Sepertinya Barack Obama sedang memeriksa meja prasmanan, apakah ada Satay Ayam nggak ya? (Image: rmol.id) Sate Ayam Madura sangat mantap dinikmati dengan nasi putih atau lontong dan tentu saja ketupat

 Bukan hanya warga biasa yang punya makanan yang paling dirindukan, terutama kalau sedang merantau jauh dari kampung halaman, apalagi jika sedang di luar negeri. Selain sambel dan kerupuk, pasti ada kuliner Nusantara yang membuat kangen. Ternyata para pemimpin negara pun punya makanan favorit. Barack Obama adalah presiden Amerika Serikat yang pernah menjalani masa kecil di Jakarta.  Obama sangat senang bakso dan sate ayam. Sementara itu Bung Karno, presiden RI pertama yang juga salah satu Proklamator Kemerdekaan Indonesia adalah penggemar Sayur Lodeh. Menjadi seorang presiden di negeri kepulauan yang luas ini tidak membuat Presiden Sukarno lupa pada makanan rumahan meskipun tinggal di Istana Kepresidenan dengan pelayanan first class.  Presiden Sukarno memang sangat cinta pada cita rasa Nusantara. Jabatan RI 1 tidak membuat Bung Karno lupa pada kenangan waktu kecil maupun di masa perjuangan yang berat, bahwa makanan kampung dan pinggir jalan adalah jalan perjuangannya sebagai penyambung

  Para coffee lovers around the world selalu punya cara untuk menikmati secangkir kopi agar hari-hari bisa berlalu dengan rasa bahagia. Ada yang ditemani croissant, timus, singkong goreng, bahkan tape bakar yang bisa dihidangkan dengan aneka rasa misalnya parutan keju. Juga ada yang lebih memilih bolu kukus, sehingga secangkir kopi atau teh makin terasa manta p.  Sebelum terjadi serbuan Covid-19, Bandung dikenal tempat wisata kuliner yang bukan saja diramaikan dengan Sundanese food dan aneka makanan unik lainnya. Para wisatawan lokal dan internasional akan dimanjakan dengan berbagai toko camilan, kue-kue lokal dan bernuansa global.  Berbagai jenis cake, donut, roti, kue lapis dan sebagainya, termasuk Bolu Kukus aneka rasa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut Bandung yang juga dikenal dengan sebutan Paris van Java, padahal tidak ada Eiffel Tower di kota Mojang Priangan itu.  Apa daya, warga Jakarta dan sekitarnya maupun wisatan Nusantara yang punya kenangan indah dengan keramahan wa

  Minum kopi sudah menjadi tradisi global sejak jaman dahulu kala. Cara minum kopi dan bagaimana menikmati kopi yang nikmat tidaklah sama di setiap negara, bahkan di negara yang sama pun tidak sama. Ini terjadi secara faktual di Indonesia dari era sebelum Indonesia merdeka. Baik cara meracik kopi, seni menghidangkan kopi, dan apa yang menjadi teman ngopi dari Sabang sampai Merauke tidaklah sama, apalagi di Perancis, Brazil atau Korea.  Memang ada sebagian orang yang sudah merasa begitu bahagia meskipun ngopi "tanpa ada yang menemani". Namun ada juga yang puyeng, bahkan resah dan gelisah kalau minum kopi tanpa ditemani kue, cake, roti bakar atau jajanan pasar.  Minum kopi merupakan tradisi kuno yang semakin mengglobal (Image: freepik.com) Apakah anda termasuk orang yang resah dan gelisah jika black coffee atau kopi tubruk yang sudah terhidang di meja anda tanpa pendamping seperti getuk, timus, croissant yang biasanya anda nikmati di cafe favorit sebelum ada pandemi global? Nah

  Kalau anda berdomisili di wilayah Jawa Barat, Banten dan Jakarta atau pernah merantau karena menjadi mahasiswa di Bandung, maka dapat diduga anda pasti pernah menikmati hidangan khas Sunda yang menggunakan Leunca, yang mungkin jenis tanaman ini tidak tumbuh di daerah lain. Leunca biasanya dijadikan pendamping makanan utama seperti dedaunan lain yang disebut sebagai lalapan berupa daun-daunan. Sedangkan Leunca bukanlah berupa dedaunan, melainkan buah yang berwarna hijau, ukurannya kecil-kecil.  Selain mantap disuguhkan sebagai lalapan, Leunca juga bisa diolah menjadi hidangan lain yang rasanya tidak kalah dengan pepes Ikan Emas ala Sunda atau Empal Gentong. Nah, kalau anda sedang berusaha untuk menjaga kecantikan kulit dan ingin menjaga keseimbangan berat badan dan tinggi badan, cobalah untuk sesekali memasak Oseng Oncom Leunca, yang juga bermanfaat untuk meningkatkan semangat. Kalau semangat, maka imunitas pun meningkat di tubuh anda.  Apa itu Oncom? Bukan Ali Oncom lho. Oncom adalah

  Di tengah komunitas masyarakat Jawa, Bali, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya di Indonesia, Daun Kelor bukan saja dimanfaatkan untuk penghijauan di halaman rumah atau di ladang, juga dimaksimalkan sebagai bahan pangan yang lezat dan menyegarkan. Selain dipercaya karena menjadi bagian penting dari sekian banyak menu makanan, Daun Kelor pun memiliki sisi lain dari budaya Nusantara, Daun Kelor berkaitan dengan mistik dan black magic.  Setelah Covid-19 menyerang dunia secara global, sebagian masyarakat Indonesia pun teringat kembali pada Daun Kelor yang sebelumnya sempat terlupakan. Di media online, terutama di media sosial, muncul informasi menarik tentang manfaat Daun Kelor, yang dihebohkan mampu untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga berguna untuk menangkal serbuan virus Corona. Pohon Daun Kelor (merdeka.com) Dalam ilmu pengobatan Ayurveda (pengobatan India Kuno) Daun Kelor bisa untuk mengobati diabetes, penyakit kulit, infeksi dan penyakit lainnya. Bahkan dipercaya untuk memban