Suryadharma Ali ketua Partai Persatuan Pembangunan diberi sanksi
Berbeda dengan partai lain sibuk mencari pasangan koalisi setelah usai pencoblosan pada pileg 9 April 2014, eh Partai Persatuan Pembangunan alias PPP malah kisruh. Apakah partai berlambang Kabah ini masih sexy untuk ditaksir sebagai pasangan koalisi untuk Pilpres 2014?
Gara-gara hadir dan berpidato pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, Suryadharma Ali alias SDA, ketua umum Partai Persatuan Pembangunan akan diberi sanksi, atas usul sekitar 27 DPW partai. Mereka berkumpul di Hotel Lor In Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 13 April 2014.
Kehadiran Suryadharma Ali pada kampanye akbar partai Gerindra di Gelora Bung Karno dianggap tidak etis oleh para pengurus dan petinggi PPP, bahkan kehadiran sang ketua umum dianggap telah melecehkan Partai Persatuan Pembangunan yang merupakan partai lama, dan telah eksis sejak jaman orde baru. Menjadi pertanyaan bagi para wakil ketua dan para pengurus wilayah Partai Persatuan Pembangunan, kenapa partai "senior" ini seperti menyerahkan diri kepada Gerindra, partai yang masih junior.
Tindakan Suryadharma Ali dianggap tidak elok karena dia hadir ketika masih "bertempur" atau bersaing di masa kampanye pileg. Artinya, Gerindra merupakan partai pesaing meskipun bisa saja kedua partai tersebut akan berkoalisi, tentu akan ditentukan setelah pencoblosan, dan tepatnya setelah ketahuan jumlah suara yang diraih, meskipun hanya hasil hitung cepat (quick count) dari lembaga survey.
Belum ada tanggapan atau komentar dari pengurus partai lain, apakah Partai Persatuan Pembangunan akan diajak berkoalisi oleh misalnya PDI Perjuangan, Golkar atau diajak koalisi oleh sesama partai Islam seperti PKB dan PKS. Masuk akal jika belum ada partai apapun yang berani mendekati P3 untuk sekadar omong-omong santai tentang koalisi.
Dilihat dari kaca mata apapun tindakan Suryadharma Ali merupakan tindakan yang terlalu terburu-buru, kenapa tidak menunggu minimal satu hari setelah pencoblosan, atau setelah ada gambaran jumlah suara meskipun hanya dari quick count.
Apa yang akan terjadi dengan SDA? Akan kah menteri agama ini akan dimakzulkan?
Barangkali partai lain akan menunggu bagaimana "nasib" Suryadharma Ali yang juga Menteri Agama ini, apakah akan diberi sanksi pemecatan atau pemberhentian sementara. Tentu pemakzulan seorang ketua partai tidak mudah. Pasti ada mekanisme internal sesuai AD/ART (konstitusi) partai tersebut yang harus dilakukan untuk mengganti Suryadharma dengan ketua umum baru. Jangan-jangan akan terjadi kisruh baru, yaitu rebutan jabatan ketua umum di partai ini. Jika ini terjadi, P3 menjadi tidak menarik lagi untuk dijadikan teman koalisi.
Partai Persatuan Pembangunan pasti suli untuk memberi keyakinan kepada partai lain untuk berkoalisi jika terjadi perpecahan di dalam partai tersebut. Akahkah PPP akan kesepian di tengah serunya proses koalisi menjelang pilpres 2014?
Kita sebagai rakyat hanya bisa menunggu, dan semoga tidak ada masalah di akar rumput yang misalnya berakibat terjadinya bentrokan antar kubu di partai Persatuan ini. Para pengurus wilayah P3 sah-sah saja meminta supaya Suryadharma Ali diberi sanksi berat, namun jangan sampai menimbulkan gejolak pada simpatisan partai karena rakyat sudah lelah dengan perkelahian para elit yang menjalar ke tengah masyarakat.
 |
| Suryadharma Ali dan Prabowo pada kampanye Gerindra. Image: m.okezone.com |
Kehadiran Suryadharma Ali pada kampanye akbar partai Gerindra di Gelora Bung Karno dianggap tidak etis oleh para pengurus dan petinggi PPP, bahkan kehadiran sang ketua umum dianggap telah melecehkan Partai Persatuan Pembangunan yang merupakan partai lama, dan telah eksis sejak jaman orde baru. Menjadi pertanyaan bagi para wakil ketua dan para pengurus wilayah Partai Persatuan Pembangunan, kenapa partai "senior" ini seperti menyerahkan diri kepada Gerindra, partai yang masih junior.
Tindakan Suryadharma Ali dianggap tidak elok karena dia hadir ketika masih "bertempur" atau bersaing di masa kampanye pileg. Artinya, Gerindra merupakan partai pesaing meskipun bisa saja kedua partai tersebut akan berkoalisi, tentu akan ditentukan setelah pencoblosan, dan tepatnya setelah ketahuan jumlah suara yang diraih, meskipun hanya hasil hitung cepat (quick count) dari lembaga survey.
 |
| SDA pidato di kampanye Gerindra. Image: m.dakwatuna.com |
Belum ada tanggapan atau komentar dari pengurus partai lain, apakah Partai Persatuan Pembangunan akan diajak berkoalisi oleh misalnya PDI Perjuangan, Golkar atau diajak koalisi oleh sesama partai Islam seperti PKB dan PKS. Masuk akal jika belum ada partai apapun yang berani mendekati P3 untuk sekadar omong-omong santai tentang koalisi.
Dilihat dari kaca mata apapun tindakan Suryadharma Ali merupakan tindakan yang terlalu terburu-buru, kenapa tidak menunggu minimal satu hari setelah pencoblosan, atau setelah ada gambaran jumlah suara meskipun hanya dari quick count.
Apa yang akan terjadi dengan SDA? Akan kah menteri agama ini akan dimakzulkan?
Barangkali partai lain akan menunggu bagaimana "nasib" Suryadharma Ali yang juga Menteri Agama ini, apakah akan diberi sanksi pemecatan atau pemberhentian sementara. Tentu pemakzulan seorang ketua partai tidak mudah. Pasti ada mekanisme internal sesuai AD/ART (konstitusi) partai tersebut yang harus dilakukan untuk mengganti Suryadharma dengan ketua umum baru. Jangan-jangan akan terjadi kisruh baru, yaitu rebutan jabatan ketua umum di partai ini. Jika ini terjadi, P3 menjadi tidak menarik lagi untuk dijadikan teman koalisi.
Partai Persatuan Pembangunan pasti suli untuk memberi keyakinan kepada partai lain untuk berkoalisi jika terjadi perpecahan di dalam partai tersebut. Akahkah PPP akan kesepian di tengah serunya proses koalisi menjelang pilpres 2014?
Kita sebagai rakyat hanya bisa menunggu, dan semoga tidak ada masalah di akar rumput yang misalnya berakibat terjadinya bentrokan antar kubu di partai Persatuan ini. Para pengurus wilayah P3 sah-sah saja meminta supaya Suryadharma Ali diberi sanksi berat, namun jangan sampai menimbulkan gejolak pada simpatisan partai karena rakyat sudah lelah dengan perkelahian para elit yang menjalar ke tengah masyarakat.
Komentar