Kata Ketum PPP: Elektabilitas Lulung rendah, maka tidak mumpuni untuk jadi cagub DKI
Sepertinya impian Abraham Lunggana alias H Lulung, wakil ketua DPRD DKI dan merupakan kader PPP untuk menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI pada 2017 akan kandas. Ketua Partai Persatuan Pembangunan yang baru, Romahurmuziy alias Romy, tak melihat Lulung cukup mumpuni untuk berlaga pada Pilgub nanti. Menurut Romy, elektabilitas Lulung tak memadai. Lulung memang sudah mengambil formulir di PDI P yang memang membuka pendaftaran calon gubernur.
Jika PPP batal mencalonkan Lulung, maka "pertandingan" Ahok vs Lulung tidak akan terjadi. Padahal Lulung sangat percaya diri untuk "head to head" melawan Ahok. Sebagaimana dikutip dari megapolitan.kompas.com, Lulung mengatakan bahwa "Bicara survei independen, sombongnya orang Betawi nih, hari ini (elektabilitas) Lulung sudah melewati tiga kali lipat (elektabilitas) Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama),"
Romy juga mengatakan bahwa Lulung merupakan figut potensial, namun hasil-hasil survei yang dilakukan PPP belum memadai sampai saat ini untuk menuju DKI-1. Sebagaimana dikutip dari news.detik.com, Romy mengatakan PPP memang akan memprioritaskan kader internal untuk diusung di Pilgub DKI. Namun jika tak ada figur yang kuat, apalagi kursi yang dimiliki PPP tak cukup untuk mengusung calon sendiri, maka PPP akan berkoalisi.
Ternyata ada yang mengganjal dalam hubungan Romy dengan Lulung di dalam internal PPP. Menurut berita pada news.detik.com, Lulung sendiri sebenarnya tak mengakui Romy sebagai Ketum PPP. Dia mengakui Djan Faridz sebagai pemimpinnya. Lulung mengaku sudah meminta izin Djan untuk maju Pilgub DKI.
Apakah PPP tidak akan mengikuti jejak Partai Nasdem dan Hanura yang telah menyatakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bahkan tanpa syarat, meskipun Ahok akan tampil sebagai calon independen.
Teman Ahok dan para pendukung Ahok mungkin perlu bersabar menanti perkembangan politik yang akan terjadi dalam beberapa bulan ini, misalnya sikap PDI Perjuangan dan partai lain termasuk PPP. Selain Gerindra, masih ada kemungkinan PDI P dan PPP akan mendukung Ahok pada Pilkada Jakarta 2017. Konon politik itu seni, penuh trik dan strategi. Lagipula, Megawati Sukarno Putri kan sayang kepada Ahok.
Jika PPP batal mencalonkan Lulung, maka "pertandingan" Ahok vs Lulung tidak akan terjadi. Padahal Lulung sangat percaya diri untuk "head to head" melawan Ahok. Sebagaimana dikutip dari megapolitan.kompas.com, Lulung mengatakan bahwa "Bicara survei independen, sombongnya orang Betawi nih, hari ini (elektabilitas) Lulung sudah melewati tiga kali lipat (elektabilitas) Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama),"
Abaraham Lunggana alias Lulung. Image: infokuberita.com |
Ternyata ada yang mengganjal dalam hubungan Romy dengan Lulung di dalam internal PPP. Menurut berita pada news.detik.com, Lulung sendiri sebenarnya tak mengakui Romy sebagai Ketum PPP. Dia mengakui Djan Faridz sebagai pemimpinnya. Lulung mengaku sudah meminta izin Djan untuk maju Pilgub DKI.
Lulung pada sebuah acara. Image: merdeka.com |
Apakah PPP tidak akan mengikuti jejak Partai Nasdem dan Hanura yang telah menyatakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bahkan tanpa syarat, meskipun Ahok akan tampil sebagai calon independen.
Teman Ahok dan para pendukung Ahok mungkin perlu bersabar menanti perkembangan politik yang akan terjadi dalam beberapa bulan ini, misalnya sikap PDI Perjuangan dan partai lain termasuk PPP. Selain Gerindra, masih ada kemungkinan PDI P dan PPP akan mendukung Ahok pada Pilkada Jakarta 2017. Konon politik itu seni, penuh trik dan strategi. Lagipula, Megawati Sukarno Putri kan sayang kepada Ahok.
Komentar