Militer Israel respon balon api pembakar dari Jalur Gaza. Gencatan senjata berantakan?
Belum sebulan Naftali Bennett dilantik sebagai Perdana Menteri Israel yang baru, tersiar kabar mengejutkan dari Jalur Gaza pada Rabu sore, 16 Juni 2021. Militan Palestina diberitakan melancarkan serangan balon api dari wilayah Palestina itu. Hal ini terjadi beberapa jam setelah Israel menggempur Jalur Gaza dari udara pada Rabu pagi.
Melansir informasi dari kantor berita AFP, situs media online CNNIndonesia.com (17/6/2021) mewartakan bahwa serangan udara oleh militer Israel di kantong Palestina di Gaza merupakan serangan pertawa di era pemerintahan Perdana Menteri Naftali Bennett, pengganti Benyamin Netanyahu.
Sementara itu juru bicara pemadam kebakaran di wilayah Israel melaporkan bahwa tim mereka sedang memadamkan empat tempat yang mengalami kebakaran yang dimulai oleh balon api yang datang dari Jalur Gaza (Palestina) pada Rabu sore.
Ternyata timbul pula ketegangan di West Bank atau Tepi Barat, bahwa tentara Israel menyebutkan bahwa mereka menembak seorang perempuan Palestina, yang dituduh berusaha untuk menabarak tentara Israel dengan mobil, lalu menikam mereka.
Aksi kekerasan ini terjadi sesudah peserta unjuk rasa ultranasionalis Yahudi membanjiri Kota Tua Yerusalem, dan sejumlah polisi bentrok dengan warga Palestina untuk membersihkan rute prosesi.
CNNIndonesia.com juga mewartakan bahwa militer Israel merespon Balon Pembakar yang dikirim dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Jet tempur Israel telah menyerang komplek militer milik organisasi Hamas pada hari Rabu. Hamas adalah salah satu faksi di parlemen Palestina yang masih dianggap organisasi teroris oleh Arab Saudi, Amerika Serikat, Israel dan Uni Eropa.
Sebagaimana diketahui, pada 21 Mei 2021 yang lalu sebenarnya telah disepakati gencatan senjata setelah terjadi perang 11 hari antara pihak Hamas dengan Israel.
Apapun rencana perdamaian antara Palestina dan Israel sepertinya akan melalui jalan panjang dan berliku.
Komentar