Puan Maharani belum tepat jadi cawapres, tunggu 5 tahun lagi. Sabarlah
Puan Maharani bersabarlah. Image: tribunnews.com |
Puan magang di kabinet saja. Image: solopos.com |
Barangkali masyarakat pemilih akan lebih menerima jika Puan Maharani didapuk menjadi anggota kabinet, sebagai menteri dalam pemerintahan Joko Wi, sehingga bisa belajar menjadi eksekutif, dan Puan bisa membuktikan kemampuan politik dan kemampuan memimpin, sehingga tidak ada di bayang-bayang ibunda. Jika dilihat dari sisi ilmu kepemimpinan dan ilmu manajemen, maka Puan perlu belajar dari bawah, minimal menjadi menteri atau memimpin salah satu fraksi di DPR, sehingga rakyat dan para politisi lain bisa melihat Puan menampilkan sisi leadership dan kemampuan manajerialnya sekaligus. Puan masih muda, sehingga masih perlu magang di DPR atau di kabinet Joko Wi.
Puan juga akan kesempatan emas untuk mensosialisasikan dirinya ketika ke berbagai daerah. Selama ini Puan hanya nampak di layar TV dan media ketika mendampingi Megawati Sukarno Putri. Ibarat anak konglomerat, Puan belum membuktikan kemampuannya, maka sabarlah dan belajarlah dahulu. Suatu saat Puan akan menjadi leader yang hebat. Jika langsung dijadikan cawapres, maka akan menjadi bumerang bagi Joko Wi dan PDI P sebagai partai besar. Puan harus menunjukkan bahwa PDI P bisa menjadi partai modern dan mengutamakan proses daripada membawa nama besar Megawati, Taufiek Kiemas dan trah Sukarno belaka.
Saran untuk Megawati dan Joko Wi
Jika Megawati sayang kepada Puan Maharani, maka Megawati pun harus bersabar untuk tidak mencalonkan Puan untuk menjadi cawapres Joko Wi pada pilpres 2014. Joko Wi pun harus berani untuk mengatakan tidak atau belum saatnya Puan menjadi wakil presiden. Puan belum punya pengalaman di bidang eksekutif, meskipun telah aktif di PDIP dan DPR. Jangan membandingkan pengalaman Puan dengan ibunda, karena Megawati berbeda jaman dan peristiwa dengan sang putri.
Abraham Samad, Dahlan Iskan, Mahfud MD dan JK. Image: radarsukabumi.com |
Jika Puan dipaksakan untuk tampil sebagai cawapres, maka elaktibilias Joko Wi bisa turun, dan Megawati akan dituding telah menjadikan PDI P untuk membangun dinasti politi, bahkan nepotisme. Isu ini masih sangat sensitif, maka perlu waktu 5 tahun bagi puan untuk menjadi calon leader di posisi yang lebih tinggi, apakah wakil presiden atau presiden. Puan masih muda, dan perlu waktu untuk lebih dikenal oleh masyarakat terutama dari aspek pengalaman dan kemampuannya memimpin. Joko Wi adalah contoh karena telah bisa membuktikan kepemimpinan di bisnis, dua kali mempimpin Solo sebagai walikota dan kini sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Lebih elok dan lebih masuk akal jika Joko Wi didampingi oleh salah satu dari tokoh yang selama ini diwacanakan seperti Abaraham Samad, Jusuf Kala atau Mahfud MD. Ketiga tokoh tersebut lebih tepat menjadi cawapres karena Indonesia membutuhkan figur mereka saat ini sampai 2019, bukan Puan Maharani karena proses sejarah akan memberikan kesempatan untuk Puan lima tahun mendatang.
Komentar