Mengulik Lemahnya Rupiah Terhadap US Dollar. Apakah sama dengan Krisis Moneter 1998?

 Pada saat liburan panjang Idul Fitri Rupiah anjlok alias melemah terhadap US Dollar. 

Menurut berita online tvOne.com yang mengutip informasi dari Berdasarkan data yang dikutip dari tradingeconomics.com, pada perdagangan Senin (31/3/2025) sore, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USDIDR) kembali melemah 46 poin atau 0,28 persen, ke level Rp16.650 per Dolar AS.

Melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini, 2 April 2025, mendekati kurs rupiah pada krisis moneter 1998. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

*Penyebab Melemahnya Rupiah*

Beberapa faktor yang menyebabkan melemahnya rupiah terhadap dolar AS adalah:

- _Kurangnya Minat Investor_: Orang kaya lebih tertarik untuk berinvestasi di Amerika dan Eropa daripada di Indonesia, sehingga permintaan dolar AS meningkat.¹

- _Meningkatnya Impor_: Impor yang meningkat namun ekspor yang tidak meningkat menyebabkan permintaan dolar AS meningkat, sehingga nilai rupiah melemah.

- _Utang Indonesia yang Meningkat_: Utang Indonesia kepada negara lain semakin meningkat, sehingga nilai rupiah melemah.

- _Kebijakan The Fed dan Pemerintah Dunia Lainnya_: Kebijakan keuangan yang dikeluarkan oleh Federal Reserve System (The Fed) dan pemerintah dunia lainnya juga mempengaruhi nilai rupiah.

*Persamaan dengan Krisis Moneter 1998*

Beberapa persamaan antara melemahnya rupiah hari ini dengan krisis moneter 1998 adalah:

- _Melemahnya Nilai Rupiah_: Kedua kondisi tersebut ditandai dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.

- _Kurangnya Kepercayaan Investor_: Kedua kondisi tersebut juga ditandai dengan kurangnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia.

*Perbedaan dengan Krisis Moneter 1998*

Beberapa perbedaan antara melemahnya rupiah hari ini dengan krisis moneter 1998 adalah:

- _Penyebab Utama_: Penyebab utama krisis moneter 1998 adalah krisis keuangan Asia, sedangkan penyebab utama melemahnya rupiah hari ini adalah kombinasi dari beberapa faktor, termasuk kurangnya minat investor dan meningkatnya impor.

- _Dampak terhadap Perekonomian_: Dampak krisis moneter 1998 terhadap perekonomian Indonesia lebih parah daripada dampak melemahnya rupiah hari ini.

Dalam kesimpulan, melemahnya rupiah terhadap dolar AS hari ini memiliki beberapa persamaan dengan krisis moneter 1998, namun juga memiliki beberapa perbedaan. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam untuk memahami penyebab dan dampak melemahnya rupiah hari ini.

Masyarakat, pengusaha dan investor dalam dan luar negeri sangat menantikan kebijakan dan langkah nyata yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kabinet Merah Putih agar pelemahan rupiah tidak berlanjut.