Ganjar Mahfud: Duet Maut Oposisi VS Impian Koalisi Besar & Presidential Club?
Sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru dan pasca reformasi 1998, pada 2024 untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pemilihan presiden secara langsung. Indonesia sah sebagai negara demokratis yang menjalankan sistem dan hukum tata negara yang menganut demokrasi langsug. Bahwa para pejabat publik dari Presiden dan wapres, para kepala daerah, begitu pula para anggota DPR RI dan DPR dipilih langsung oleh rakyat.
Apakah Indonesia akan kehilangan jati dirinya sebagai negara
demokratis jika pemerintahan yang sedang berkuasa dan berjalan tanpa oposisi?
Paska keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak permohonan
capres Anies Cak Imin dan Ganjar Mahfud terkait Pipres 2024, yang artinya
Prabowo Gibran sah menjadi persiden dan wapres terpilih, dan akan dilantik pada
20 Oktober 2024, menggantikan Presiden Joko Widodo.
Baik pasangan Anies maupun Ganjar, kedua mantan capres 2024
ini menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi. Sementara itu baik Prabowo
maupun Gibran bertekad untuk melakukan pendekatan dengan semua partai pengusung
lawan politiknya pada Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, Surya Paloh Ketum Partai Nasdem sudah
terang benderang akan mendukung pemerintahan presiden baru, dan siap masuk
kabinet Prabowo Gibran. Begitu pula PKB dan PKS juga berniat masuk kabinet
pemerintahan baru.
Sedangkan PDI Perjuangan sampai saat ini masih teguh dan
konsisten untuk akan berada di luar pemerintahan, dan menjadi oposisi seperti
pada era Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono alias SBY. Yang menarik adalah Ganjar Pranowo dengan tegas menyatakan
tidak akan masuk kabinet Prabowo Gibran, dan siap menjadi oposisi terhadap
pemerintahan Prabowo Gibran.
Sementara itu, Hasto Kristianto, Sekjen PDI Perjuangan
mendukung sikap tegas dari Ganjar Pranowo. Mahfud MD, mantan cawapres Ganjar
juga menegaskan tidak akan masuk kabinet Prabowo, dan akan berjuang untuk
menegakkan hukum dan demokrasi dari kampus agar berjalan sesuai etika dan
konstitusi.
Koalisi besar yang digagas oleh Prabowo sepertinya tidak
akan terwujud sempurna karena PDI Perjuangan masih konsisten menjalankan
demokrasi, yaitu menjadi oposisi, dan akan berjuang melalui dewan perwakilan
rakyat.
Komentar