Hot Topic

Renungan Sejarah Kemerdekaan RI & Mencari Penerus Presiden Jokowi

 Kemerdekaan Republik Indonesia adalah satu anugerah besar yang di berikan Allah SWT, Tuhan Maha Perkasa kepada bangsa ini. Bagai mana tidak, secara logika tidak mungkin bangsa ini mencapai kemerdekaan dan lepas dari cengkeraman penjajah ketika itu. Bangsa kulit putih dari belahan dunia sana, berdatangan ke negeri nan makmur ini, mereka mengincar rempah-rempah yang tumbuh begitu banyak di negeri yang subur ini. 

Begitu rakus dan tamaknya mereka mengeruk kekayaan yang ada dan tumbuh di negeri ini. 

Begitu asyiknya mereka menikmati itu semua, hingga mereka bertahan dalam waktu yang lama. Bahkan mereka menancapkan kukunya dan menjajah seluruh wilayah persada Nusantara Indonesia tercinta. 

Guna memperkokoh kekuasaan mereka menjajah negeri ini, merekapun membekali kekuasaannya itu dengan peralatan perang tercanggih pada saatnya. Sementara pribumi, dimana mayoritasnya adalah para petani dan masyarakat desa yang awam dan memiliki pendidikan sangat rendah, bahkan banyak sekali masyarakat desa itu tidak sama sekali mengenal pendidikan, kalaupun ada hanya bisa di alami oleh masyarakat tertentu saja. 

Itupun jumlahnya hanya sedikit sekali dan mereka yang mengenyam pendidikan itu ber-tempat tinggal di kota-kota besar saja. Kendatipun demikian masyarakat itu memiliki tingkat ke-patuh-an begitu tinggi kepada tokoh panutan setempat. Para tokoh panutan bisa berasal dari kepala suku, tokoh adat, kiayi, guru ngaji dan seterusnya. Merekahlah yang memberikan bimbingan kepada masyarakat itu. 

Berkat semangat dan keinginan tinggi untuk lepas dari penjajah yang semakin meraja-lela itu lah bangkitnya gerakan perlawanan terhadap kekejaman kaum kolonial. 


Atas tirakat dan Mujahadah (hubungan rohani kepada Sang Pencipta) para tokoh itulah yang mengobarkan semangat juang seluruh lapisan masyarakat untuk berjuang, membela negara, mengusir penjajah itu. 

Hal mana pernah di lakukan oleh seorang ulama besar bernama Hadrotus-syech KH. M. Hasyim Asy'ary yang memfatwakan bahwa mengusir penjajah itu hukumnya fardhu 'ain bagi setiap warga Indonesia. Fatwa itu yang di kenal dengan istilah "Resolusi Jihad".

Dengan fatwa Resolusi Jihad itu pula, seorang pemuda bernama Bung Tomo dengan lantang dan gagah berani memekikkan kalimat takbir.  Pekikan kalimat takbir itu mampu memompa semangat seluruh masyarakat Jawa Timur merebut kota Surabaya dari kekuasaan Belanda saat itu. 

Peristiwa bersejarah itu kemudian di kenal dengan peristiwa 10 November yang kemudian di tetapkan sebagai hari Pahlawan.

Ini artinya bahwa kemerdekaan itu adalah hasil perjuangan para pahlawan yang tidak kenal lelah. 

Mereka meyakini betul bahwa perjuangan itu adalah ibadah, kalaupun mereka gugur dalam peperangan itu, mereka gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa dan mendapatkan kedudukan mulia di sisi-Nya.

Semangat juang masyarakat itu hanya bermodalkan semangat dan keyakinan kuat akan pertolongan dari Sang Pencipta. 

Para pendiri Republik ini begitu arif sehingga dalam pembukaan UUD'45 di awali dengan kalimat "Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT" Indonesia mencapai kemerdekaan...

Tanpa pertolongan dan anugerah itu, bisa di pastikan Indonesia tidak mungkin mencapai kemerdekaan. 

Bagai mana mungkin, masyarakat yang hanya bermodalkan bambu runcing mampu mengalahkan pasukan penjajah dengan persenjataan yang lengkap.

Melihat proses perjuangan itu, sebagai masyarakat yang beradab maka kita wajib ber-syukur dan berterima kasih kepada para pahlawan. 

Bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih itu kita implementasikan dengan mengisi dan membangun negara ini dengan baik guna memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masayarakat tanpa melihat latar belakang agama, suku, bahasa, adat, budaya, ras dan sebagainya.

Panataan dan pembangunan itu bisa tercapai maka di perlukan pemimpin atau presiden yang mampu memahami kondisi ini. 

Sejak merdeka 1945 sampai saat ini, Indonesia sudah memiki 7 kepala negara atau presiden. Dan saat ini Indonesia di pimpin oleh bapak IR. H. Joko-Widodo dimana beliau mempunyai gaya kepemimpinan dan kinerja yang di akui oleh rakyat ini hingga mencapai 80% tingkat kepuasan masyarakat. Satu prestasi yang luar biasa. 

Masa jabatan Presiden Jokowi akan berakhir pada tahun 2024. Untuk melanjutkan pembangunan dan kemajuan negara ini ke depannya diperlukan seorang pemimpin atau presiden yang akan di pilih pada pemilu tahun 2024 nanti.

 Pemimpin atau presiden yang akan terpilih nanti di harapkan mampu melanjutkan program kerja yang sudah di jalankan oleh bapak Joko-Widodo. Agar terus terbina kesinambungan pembangun di semua sektor. 

Kriteria pemimpin yang di maksud ada pada seorang calon presiden atau capres yang akan berlaga pada pemilihan umum presiden tahun 2024. Beliau bernama Bapak " H. Ganjar Pranowo "

Penulis: 

H. Rusli Sidiq (ALIANSI PEMERSATU TANAH AIR - APTA)



Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren