Hubungan Diplomatik dengan Israel: Alasan dan Dampaknya bagi Negara-negara Islam di Timur Tengah
Negara-negara yang ada di dunia, meskipun memiliki sumber daya alam dan manusia yang hebat tidak bisa sendirian dalam memakmurkan rakyat dan menjadikannya sebagai negara maju. Setiap negara berdaulat pasti akan menjalin hubungan diplomatik dan berbagai kerja sama lainnya selain hubungan politik.
Begitu pula di Timur Tengah, beberapa negara Islam di Jazirah Arab telah menjalin hubungan diplomatik sejak lama dengan Israel. Memang ada pasang surut, bahkan ada yang memutus hubungan di masa lalu, namun akhirnya dilakukan normalisasi karena perkembangan geopolitik maupun karena alasan-alasan lainnya.
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa negara-negara Islam seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, yaitu antara lain:
Normalisasi hubungan dengan Israel dapat membuka akses ke pasar dan teknologi Israel yang maju dan inovatif, sehingga dapat membawa manfaat ekonomi bagi negara-negara tersebut.
Bahwa negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dapat bekerja sama dalam hal keamanan dan intelijen, sehingga dapat membantu melindungi negara mereka dari ancaman bersama, seperti terorisme dan ancaman regional dari negara-negara seperti Iran.
Karena Iran dianggap sebagai ancaman regional bagi negara-negara Arab, dan normalisasi hubungan dengan Israel dapat membantu menciptakan aliansi regional yang lebih kuat dalam menghadapi ancaman dari Iran.
Bahwa negara-negara Arab semakin menyadari bahwa diplomasi berbasis kepentingan dapat membawa manfaat jangka panjang bagi negara mereka, terutama dalam hal keamanan dan ekonomi.
Kerjasama antara negara-negara Islam yang bersahabat dengan Israel terutama terfokus pada bidang ekonomi dan keamanan. Beberapa bentuk kerja sama yang dilakukan antara lain:
Perdagangan dan investasi maupun pertukaran teknologi. Israel dikenal sebagai negara yang unggul dalam teknologi, terutama di bidang teknologi pertanian dan medis. Negara-negara Islam yang bersahabat dengan Israel telah melakukan pertukaran teknologi dalam bidang-bidang tersebut.
Beberapa negara Timur Tengah bersahabat dengan Israel dalam upaya untuk menangani ancaman terorisme dan menghadapi musuh-musuh bersama.
Warga Israel menjadi wisatawan di negara-negara di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab. Sejak normalisasi hubungan antara Israel dan UEA pada tahun 2020, perjalanan wisata antara kedua negara telah dibuka, dan banyak wisatawan Israel telah mengunjungi UEA.
Selain UEA, ada juga negara-negara lain di Timur Tengah yang menjadi tujuan wisata bagi wisatawan Israel, seperti Yordania dan Mesir.
Pada tahun 2018, Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa rakyat Israel memiliki hak untuk memiliki negara mereka sendiri. Pernyataan tersebut dianggap sebagai sinyal positif dijalinnya hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel.
Komentar