Jika PKS & Gerindra Rujuk, Nasib Anies Bagaimana Pada Pilpres 2024?
Partai Demokrat buka suara tentang wacana rujuknya PKS dengan Partai Gerindra, sedangkan PKS bersama Demokrat sebelumnya sudah siap berkoalisi, yaitu dalam Koalisi Perubahan untuk usung Anie Baswedan untuk berlaga pada Pilpres 2024.
Bagaimana nasib Anies sebagai Capres 2024, jika PKS benar-benar rujuk dengan Gerindra, maka nasib koalisi dengan NasDem akan goyah. Sebagainnana diketahui PKS dan Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan dengan Partai NasDem, setelah Surya Paloh deklarasikan Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024.
Menurut catatan sejarah Pemilu 2019, Gerindra dan PKS adalah mitra koalisi ketika Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno. Di dalam koalisi mereka ada pula PAN, Demokrat dan Partai Berkarya. Saat ini PAN sudah ada di gerbong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.
Sementara itu Tifatul Sembiring (goriau.com) pada Jumat, 2 Desember 2022, dalam akun Twitter pribadinya, politisi senior PKS, mantan menteri di era Presiden SBY ini menyatatakan, bahwa "Jangan harap ku kan kembali, padamu lagi," ujar Tifatul Sembiring.
Cuitan Tifatul Sembiring itu merupakan tanggapan terhadap Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, yang berharap agar PKS berkoalisi lagi dengan Gerindra seperti pada Pilpres 2019 yang silam.
Berbeda dengan pernyataan Tifatul Sembiring, CNNIndonesia.com (4/12/2022) Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu membuka peluang rujuk dengan Gerindra di kontestasi politik 2024. Hal itu disampaikan Syaikhu kepada CNNIndonesia.com, "Ya sangat mungkin kita kan melihat dinamika politik masih terus berkembang ya,"
Sementarat itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat
Herzaky Mahendra Putra mengatakan Demokrat tak ikut campur terkait peluang
rujuk PKS-Gerindra.
Herzaky menyatakan bahwa paratinya masih berkomunikasi dengan baik dengan PKS maupun NasDem. Kalau benar-benar terjadi kesepakatan rujuk antara PKS dengan Partai Gerindra, maka kondisi koalisi "calon" pengusung Anies Baswedan ini bakal berubah, yaitu syarat presidential treshold akan berkurang sangat banyak, padahal dibutuhkan minimal 20 persen untuk bisa mendaftarkan Anies Baswedan dan bakal cawapresnya (yang belum ada sampai sekarang) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2023, agar bisa bertanding dengan pasangan lainnya.
Blantika politik Indonesia memang dinamis, sehingga apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi agar ojo kesusu, sepertinya memang tepat.
Komentar