Evaluasi Hutang Indonesia Era Jokowi
Di tengah krisis ekonomi global hutang Indonesia di jaman Presiden Joko Widodo menjadi perhatian, bahkan diduga mengkhawatirkan. Pandangan tersebut dikaitkan dengan resesi dunia yang sudah berdampak pada ratusan negara, bahkan sudah membuat banyak negara maju yang mengalami krisi pangan dan kekurangan pasokan energi, belum lagi terkena dampak serius akibat invasi Rusia di Ukraina.
Presiden Jokowi sejak 2014 sampai saat ini telah membangun berbagai jenis proyek infrastruktur. Yang dibangun bukan hanya jalan tol, melainkan juga waduk atau bendungan, tol laut, bandara internasional, pelabuhan laut, dan sebagainya.
Pemerintahan Jokowi juga sangat banyak membangun sarana pendukung pariwisata selain bandara internasional, misalnya Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah yang dinilai sukses menyelenggarakan balapan kelas dunia, Moto GP.
Selain membangun Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi juga mengembangkan pariwisata Labuan Bajo ketingkat yang sangat tinggi, sehingga membutuhkan biaya pembangunan yang sangat besar. Tujuannya adalah agar Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur ini menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Penilaian atau kritik terhadap besarnya hutang Indonesia pada rezim atau pemerintahan Presiden Jokowi memang gencar dilontarkan para pengamat ekonomi, politisi dan media online, maupun media sosial. Kritik tersebut banyak yang dicetuskan sangat pedas, dan terdengar sangat mengkhawatirkan.
Pada sebuah diskusi yang bertajuk Quo Vadis Arah Pembangunan Nasional, terungkap pula tentang besarnya hutang Indonesia akibat masifnya pembangunan infrastruktur maupun non fisik yang dilakukan di jaman rezim Jokowi.
Polemik hutang era Jokowi bisa disaksikan pada tayangan berikut ini:
Komentar