Hot Topic

Kronologi Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan, Pasca Arema FC kalah 2 - 3 dari Persebaya

23 tahun penantian Persebaya untuk bisa mengalahkan klub kebanggaan warga Malang, Arema FC terwujud di Stadion Kanjuruhan, Malang, tepatnya di kandang skuad Singo Edan. Sepertinya kekalahan tipis 2 - 3 membuat suporter Arema sangat kecewa, dan ini dianggap memicu mereka turun ke lapangan dan terjadilah awal kerusuhan, yang menyebabkan sekitar 127 orang tewas. Anggota polisi juga ada yang meninggal dalam peristiwa terbesar sepanjang sejarah sepakbola Indonesia. 

Peristiwa ini merupakan tragedi paling kelam dalam dunia sepakbola Indonesia, yang seharusnya diwarnai semangat sportivitas dan jiwa besar, siap kalah dan siap menang. Peristiwa ini terjadi pada Malam Minggu, Sabtu, 2 Oktober 2022. 

Menurut situs berita kompas.com (2/10/2022) dilaporkan bahwa kekalahan skuad Singo Edan di kandang mereka memicu emosi suporter Arema. Para pemain lantas berlari menuju ruang ganti setelah wasit meniup peluit panjang mereka. Tradisi saling memberi salam seuasi bertanding tidak terjadi saat itu karena ribuan suporter turun ke lapangan secara sporadis. Dengan sigap pihak pemain langsung mengamankan para pemain. 


Dilaporkan bahwa para suporter turun ke lapangan berlari menuju ruang ganti untuk mengejar pemain. Beberapa dari mereka juga melemparkan benda-benda tumpul. Yang menjadi sasaran pelampiasan emosi dan amukan mereka adalah fasilitas pertandingan dan  Perlengkapan pertandingan seperti papan iklan, bangku pemain dan jaring gawang. Menurut situs kompas.com kendaraan milik polisi juga turut menjadi sasaran amukan mereka. 

Pada akun resmi Persebaya ditulis bahwa, "Tim telah keluar dari area stadion dan langsung menuju titik evakuasi agar bisa segera kembali ke Surabaya dan beristirahat," 

Diketahui bahwa para skuad Persebaya sempat tertahan di Stadion Kanjuruhan, namun mereka aman ketika pulang menggunakan kendaraan taktis (rantis) milik polisi. Sementara para pemain Arema FC tertahan di ruang ganti pemain. Pemain Areama yang masih tertahan juga turut membantu menolong korban yang berjatuhan. 

Sebagaimana dilaporkan pula oleh Radio Elshinta FM pada dini hari (2/10/2022) polisi sudah menghimbau para suporter agar tidak turun ke lapangan. Karena tidak bisa dikendalikan polisi pun terpaksa melepaskan tembakan gas air mata. 

Menurut laporan tribunnews.com pada (2/10/2022) bahwa selain 127 korban tewas, ada 13 mobil rusak, begitu pula fasilitas stadion dan peralatan pertandingan yang menjadi sasaran amukan suporter yang kecewa dengan kekalahan yang dialami klub kesayangan mereka di kandang sendiri. 

Inilah derby Liga 1 yang sangat memilukan dan merupakan tragedi kelam dunia sepakbola Indonesia. Dalam peristiwa ini kompas.com melaporkan bahwa ada pula suporter Aremania turut membantu para suporter yang pingsan, sebagaimana dilakukan oleh para pemain dan staf Arema yang tertahan di stadion turut membantu korban.

Tragedi seperti ini harus menjadi yang terakhir. Pihak panitia harus mengevaluasi untuk laga berikutnya agar tidak lagi terjadi peristiwa kelam ini. Keselamatan pemain dan penonton serta warga sekitar stadion harus menjadi prioritas utama, bukan hanya mengejar rating siaran televisi dan keuntungan dari pertandingan belaka. 

PSSI sebagai federasi yang merupakan pemangku kepentingan pun harus lebih tegas untuk memberi sanksi kepada fans club atau suporter. Peristiwa seperti ini bukan hanya urusan pihak keamanan, baik TNI dan Polri saja. 

BACA PULA ARTIKEL LAINNYA.

BERITA INDONESIA & GLOBAL.

Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Kanker Paru-Paru: Gejala, Penyebab, Akibat, dan Cara Pencegahannya

Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa: Dari Tentara Hingga Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Mengejutkan Rekam Jejak Paus Franciscus: Asal Usul, Pendidikan, dan Perjalanan Menjadi Paus

Dampak Makan Ikan Yang Jarang Diketahui dan Yang Sudah Dipahami

Indonesia Keren