Soal 'Susu Beruang' Yang Diburu Banyak Orang Begini Penjelasan Profesor Zubairi Djoerban
Tidak terlalu lama sejak virus Corona atau Covid-19 menyerbu Indonesia pada tahun 2020, banyak informasi berseliweran di berbagai media sosial. Virus berbahaya ini direspon berbagai komentar, termasuk adanya teori konspirasi maupun hal-hal lain tentang cara menghadapi virus mematikan ini. Upaya manusia untuk menangkal bahaya seperti wabah ini memang sangat wajar, meskipun sering tanpa mengecek ulang pada pihak lain yang lebih faham.
Belakangan ini berbagai merek vitamin bahkan obat yang sebenarnya untuk mengobati cacingan juga diserbu warga. Bagaikan transaksi di bursa saham, terjadi panic buying, sehingga sempat terjadi kelangkaan vitamin di apotik maupun toko obat atau mini market. Berita terbaru yang sempat menimbulkan kegemparan adalah susu beruang yang diburu masyarakat. Mereka percaya bahwa susu yang dikemas menarik dalam kaleng tersebut akan membantu tubuh mereka untuk melawan virus Corona.
Banyak toko dan supermarket yang kehabisan stok susu beruang ini. Begitulah media sosial, selalu ada saja "informasi" yang terlanjut viral dan akhirnya ditelan mentah-mentah oleh warga.
Sebagaimana diwartakan oleh health.detik.com (4/7/2021) Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merespon perilaku begitu banyaknya warga memburu susu beruang. Prof Zubairi menegaskan bahwa "susu beruang" yang digembar-gemborkan sebagai penangkal virus Corona tidak bisa mengobati orang yang terkena paparan virus Corona.
Ketua Satgas Covid-19 IDI menjelaskan kepada CNNIndonesia (4/72021) bahwa, "Susu beruang untuk mengobati COVID-19, tentu saja tidak bisa. 'Susu beruang' tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 (virus Corona) penyebab COVID-19,"
Kemudian Prof Zubairi menerangkan bahwa tidak ada jenis susu yang memiliki kandungan yang lebih baik. Bahwa apapun merek atau produk
susu yang di jugal berbagai pusat perbelanjaan, warung atau supermarket pada umumnya memiliki kandungan gizi yang sama, begitu pula 'susu beruang' yang dihebohkan pengguna media sosial.
Menurut Prof Zubairi apapun merek susu dan kemasannya memang kaya akan kandungan protein, karbohidrat dan biasanya dilengkapi dengan mineral dan vitamin. Sementara itu "susu" kental manis kadar proteinnya lebih rendah daripada jenis susu lainnya.
Lalu Prof Zubairi mengatakan bahwa, "Sama saja sebenarnya mau minum 'susu beruang' atau susu bubuk lainnya itu silahkan saja. Tapi, nutrisi yang baik itu harus juga mengandung sayur, buah, karbohidrat, vitamin, dan mineral,"
Menurut Prof Zubairi, untuk menjaga tubuh aman dari paparan Covid-19 tidak hanya dengan minum susu. Tubuh juga membutuhkan asupan makanan yang bergizi tinggi seperti buah, sayur dan mineral.
Penjelasan tentang "susu beruang" dari Satgas Covid-19 IDI tersebut adalah sangat penting untuk difahami selain tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi Covid-19 sebagaimana telah sering diingatkan oleh Presiden Jokowi maupun pihak terkait lainnya.
Karena itu minum susu tetap bermanfaat bagi tubuh kita, terlepas dari berbagai merek yang banyak kita jumpai di berbagai gerai di negeri ini, bukan hanya susu yang menggemparkan itu.
Komentar