M Qodari Sebut Hal Yang Sangat Mungkin Terjadi Pada Pilpres 2024
Pada 2024 akan terjadi Pemilihan Umum Serentak, yang mungkin suasananya akan berbeda daripada Pilpres 2019. Apakah akan seru dan gegap gempita seperti yang terjadi pada pemilu sebelumnya? Secara kasat mata Presiden Joko Widodo menurut konstitusi jabatannya akan berakhir pada 2024, maka banyak perbincangan tentang siapa yang paling pas sebagai penerus Presiden Jokowi.
Sudah banyak nama tokoh yang disebut-sebut sebagai kandidat pada Pilpres 2024 seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, bahkan nama Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Moeldoko juga masuk dalam pantauan para pengamat maupun dalam survey.
Namun ada hal berbeda yang menjadi sudut pandang M Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer. M Qodari yang sering tampil di berbagai media maupun dalam berbagai talk-show ini meyakini, bahwa gagasan menyandingkan Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan terwujud.
Keyakinan tersebut bahkan sudah menjadi program komunitas Jokpro 2024 yang mendukung Jokowi dan Prabowo sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Komunitas ini dipimpin oleh Baron Danardono Wibowo sebagai Ketua Umum.
Baron Danardono Wibowo, Ketua Umum Jokpro 2024 juga berpendapat bahwa gagasan Jokowi 3 kali adalah sangat mungkin, dengan Prabowo Subianto sebagai Cawapres 2024.
Sebagaimana dilansir dari oleh beritasatu.com dari diskusi KahmilPreneur Talk yang digelar secara virtual pada Rabu 14 Juli 2021, M Qodari menegaskan kembali bahwa pasangan Jokro 2024 adalah, “Sangat mungkin,”
Menurut M Qodari menyebutkan bahwa ada empat
alasan yang membuat gagasan tersebut akan terwujud. Alasan pertama, amendemen
UUD 1945 terbuka untuk dilaksanakan. Buktinya, dalam pemberitaan media massa
terlihat DPD mendukung dilakukanya amendemen UUD 1945.
Kemudian yang menjadi alasan kedua adalah karena mayoritas masyarakat Indonesia puas terhadap Jokowi terlihat dari hasil survei kepuasan terhadap kinerja Jokowi.
Terkait hal itu M Qodari lalu menyatakan bahwa, “Kalau ada yang bilang masyarakat tidak puas dengan kinerja Jokowi, datanya apa? Hasil survei kan mengatakan sebagian besar masyarakat puas dengan kinerja Jokowi,”
Yang menjadi alasan ketiga adalah karena mayoritas
elite politik mendukung Jokowi terlihat dari komposisi dukungan partai politik.
Lebih lanjut M Qodari mengatakan bahwa, “Alasan keempat, DPD juga cenderung setuju amandemen dan ketua DPD adalah pendukung Prabowo pada 2014 dan Jokowi pada 2019,”
Karena empat alasan itulah M Qodari bersama dengan pendukung gagasan Jokpro 2024 lainnya mendirikan sekretariat nasional (Seknas). Menurutnya, Seknas harus didirikan, karena visi harus punya kaki.
Lalu M Qodari menjelaskan, “Jadi tidak mungkin saya berdiri sendiri. Karena yang punya pikiran dan gagasan ini juga banyak setelah saya muncul di media. Kita merencanakan bisa hadir di seluruh wilayah Indonesia dan dukungan itu terus bertambah,”
Menurut M Qodari dukungan terhadap Jokowi tiga periode dan dipasangkan dengan Prabowo, kata Qodari menjadi seperti bola salju.
Direktur Eksekutif Indo Barometer ini menegaskan bahwa, "Gagasan ini menjadi bola salju, lama kelamaan makin besar dukungannya. Kalau seluruh masyarakat semakin banyak yang tahu, maka semakin banyak dukungannya. Yang cenderung menolak itu kalangan menengah ke atas, kalau menengah ke bawah mendukung,”
Komentar