Hot Topic

Pria Asal Samosir Ini Sempat Dianggap Bodoh Akhirnya Sukses Menjalankan Kopling. Apa Rahasianya?

Rehat sejenak dari hiruk pikuk politik, gosip artis atau rasa sedih karena pandemi Covid-19 belum berakhir, mungkin menarik untuk menyimak kisah inspiratif dan unik. Barangkali anda akan terinspirasi untuk melakukan hal positif dan sekaligus menghasilkan profit di kemudian hari. Ini adalah kisah Sariaman Malik yang berasal dari Desa Lumban Suhi Suhi, Samosir, Sumatera Utara. 

Sariaman Malik adalah pekerja keras yang sebenarnya sukses bekerja di sejumlah perusahaan besar di luar negeri. Dia tidak terlena dengan kesuksesannya, lalu nekad pulang ke kampung halaman. Dia ingin mengubah profesinya. Respon orang tuanya ternyata mengejutkan. Sariaman sempat ditolak orang tua dan dianggap bodoh karena dia sudah sekolah tinggi, bahkan sudah sukses, namun malahan memilih jualan kopi keliling dengan becak. 

Sariaman Malik, entrepreneur Kopling dari Samosir berpose dengan becak motor yang menawarkan kopi lezat dengan harga terjangkau (m.merdeka.com)

Kisah menarik ini diwartakan kembali oleh merdeka.com (28/6/2021) dengan mengutip pernyataan Sariaman Malik di Kanal YouTube CapCapung. Sariaman menjelaskan bahwa,  "Saya pemilik Kopling atau kopi keliling, yang saya buat di becak atau di betor (becak motor)," 

Sariaman mempunyai karir cemerlang sebagai bartender dan sering meraih predikat juara dalam berbagai kompetisi bartender di Indonesia. Dia pun bercerita, "Sebelum saya jualan di kopling, tahun 1999 saya banyak pengalaman kerja sebagai bartender. Sewaktu itu saya sering mengikuti kompetisi di Indonesia. Beberapa kali jadi juara 1 dan mendirikan himpunan bartender di Sumatra Utara," 

Berkat etos kerja yang baik dan profesional sebagai bartender profesional, Sariaman pun melanjutkan karirnya luar negeri. Sariaman bekerja di sejumlah perusahaan besar, termasuk hotel bintang lima. Karena kesuksesannya itu keluarganya menilai bahwa Sariaman tidak perlu memulai bisnis dari nol di tanah kelahirannya. 

Terkait sikap keluarganya itu Sariaman pun menjelaskan, "Pertama saya pulang ke kampung halaman, keluarga sangat-sangat tidak setuju. Karena orangtua menganggap saya sudah sekolah tinggi, punya pengalaman di luar negeri, sudah bekerja secara profesional. Tapi kok malah tinggal di kampung dan menganggap saya sangat bodoh. Saya ingin membuktikan, bisa berkarya untuk masyarakat," 

Sariaman tetap nekad dan menjalankan bisnis kopi keliling dengan becak. Bisnisnya ini disebut Kopling. Anehnya, Sariaman sebenarnya tidak suka minum kopi, namun dia beralih profesi dari seorang bartender profesional menjadi pedagang kopi keliling.  

Untuk meraih sukses dengan profesi barunya, Sariaman belajar soal kopi ke sejumlah guru. Ternyata Sariaman bercita-cita membudidayakan kopi khas tanah Batak. Yan menarik dari bisnisnya adalah karena dia menjual kopi dengan becak yang dikendarainya berkeliling untuk menarik perhatian penikmat kopi. 

Sariaman kemudian mengatakan, "Menurut saya, kopi ini budaya orang Batak yang ada di Samosir. Salah satu cara melayani tamu datang. Karena saya merasa, kalau yang di Samosir ini armada atau angkutannya ini adalah becak. Jadi saya ingin masyarakat itu bisa menikmati kopi di becak," 

Yang membuatnya bersemangat adalah karena Sariaman merasa senang bisa merangkul pelanggan dari kalangan menengah ke bawah. Dia pun menjelaskan bahwa, "Ini akan membuat saya lebih dekat dengan masyarakat untuk kelas menengah ke bawah. Karena mereka juga layak menikmati kopi yang ada di coffeshop yang mahal," 

Dengan menggunakan becak ternyata mempermudah Sariaman agar bisa dekat dengan masyarakat. Yang menarik dari Sariaman adalah dia ingin masyarakat agar bisa menikmati kopi mahal dengan harga terjangkau.

Tentang becak yang digunakannya sebagai perangkat bisnis kopi keliling atau Kopling, Sariaman punya pendapat unik, "Becak ini jadi salah satu cara mengedukasi masyarakat, bagaimana cara kopi-kok di coffeshop, hotel, maupun caffe. Sambil di perjalanan, bisa sambil menikmati pemandangan alam," 

Bisnis Kopling yang kini dijalankan bartender profesional ini ternyata memberi dampak positif dan baik bagi para petani di Sumatera Utara. Sariaman dan temannya akan membeli biji kopi dari para petani dengan harga baik, bahkan lebih tinggi dari harga yang ditawarkan oleh para tengkulak kopi. 

Sebagaimana diberitakan oleh merdeka.com (28/6/2021), Sariaman Malik mengatakan lebih lanjut, "Berdampak ke petani kopi. Biasanya petani hanya menjual ke tengkulak, kalau di sini namanya toke. Saya langsung membeli ke petani dengan harga tanpa potongan. Jadi mereka bisa menikmati harga," 

Dia menambahkan pula, "Nilai jual dari proses ini sangat tinggi. Jadi saya bisa menciptakan harga spesial ke petani. Kemudian saya roasting sendiri dan racik di dalam becak," terangnya.

Harapan Sariaman memang mulia karena dia berkeinginan untuk mengubah pola pikir masyarakat, bahwa Kopi yang tumbuh di Samosir sejatinya juga bisa dinikmati oleh siapa saja, bukan hanya sebagai bahan pewarna dan mesiu. Hal inilah yang menjadi alasan kopi yang dihasilkan para petani Samosir dijual kepada para tengkulak dengan harga murah.

Namun Sariaman juga mengatakan bahwa, "Tantangan menggeluti kopi becak ini, saya harus mengedukasi masyarakat. Kopi arabica dan segala yang ada di Samosir ini memiliki cita rasa yang sangat baik. Dulunya menganggap kopi arabica itu bukan untuk diminum, misal buat mesiu, cat," 

Berbeda dengan kisah suksesnya berkarir di luar negeri, termasuk sebagai bartender di hotel bintang lima, kini sebagai seorang pengussaha "Kopling", dia merasa lebih tenang karena ada kebebasan tanpa tekanan dari boss atau atasan. 

Dengan bersemangat Sariaman mengungkapkan isi hati dan harapannya, "Kita menuju ke kebebasan waktu, kebebasan finansial dan kita bisa lebih banyak berekspresi atau berkarya tanpa ada tekanan dari atasan atau bos. Jadi kita bebas untuk menghasilkan produk dari usaha kita sendiri. Saya juga pernah mengalami jatuh bangun," 

Menjadi seorang entrepreneur bukan hanya dibutuhkan kerja keras, melainkan juga semangat belajar yang tiada henti serta kreatif dan melihat dengan cermat apa yang dibutuhkan calon pelanggan. Inovasi pun dibutuhkan supaya bisa menawarkan produk atau jasa yang unik, sehingga menarik hati masyarakat. 

Apakah anda juga senang dengan kegiatan seruput kopi di pagi dan sore hari? 

Di antara anda mungkin masih menjadi seorang bawahan atau karyawan, dan sudah ngebet ingin memulai bisnis, misalnya bisnis kopi, tanpa harus menggunakan becak atau sepeda?

Sebelum anda menentukan keunikan bisnis kopi, tentu penting untuk memahami berbagai jenis kopi, aroma dan asal usul kopi maupun cara menyajikannya. 

Kalau anda serius, anda perlu belajar tentang kopi dari Herr Boediman Harjanto alias Om Ato, alumni Jerman, seorang pemerhati dunia kopi, juga memiliki bisnis di bidang kopi. Bahkan anda bisa membeli coffee beans asli atau bubuk kopi yang dihasilkan dari kebun kopi. Om Atau bekerja sama dengan petani untuk menghasilkan kopi Nusantara yang bermutu tinggi.


Herr Boediman Harjanto yang akrab disapa dengan sebutan Om Ato atau Pak Ato ini bisa anda hubungi melalui WhatsUp Chat pada nomor: +62 817 0170 154

Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren