Hot Topic

Begini Respon Sri Sultan Hamengku Buwono Terhadap Ganjar Pranowo Terkait Pasien Covid-19

 Penularan virus Corona di Indonesia memang sangat mengkhawatirkan. Beberapa daerah belum reda dari status zone merah. Terjadi kekurangan tempat tidur di berbagai Rumah Sakit, para dokter dan tenaga medis serta tim Satgas Covid-19 pun menerima beban berat akibat lonjakan pasien yang membludak setiap harinya. Gubernur Jawa Tengah menyadari masalah ini, sehingga Ganjar mengajukan permintaan terhadap kepada Gubernur Jawa Barat, Jawa Timur dan Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Ganjar Pranowo sempat mengutarakan niatnya berkomunikasi dengan Sri Sultan HB dan Khofifah Indar Parawansa terkait laporan banyaknya pasien dari DIY dan Jawa Timur yang dirawat di Wonogiri.

Terkait hal itu CNNIndonesia.com (19/6/2021) Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tak mempersoalkan berbagi fasilitas rumah sakit di kawasan perbatasan. Jawa Tengah memiliki beberapa kota dan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur, DIY maupun Jawa Barat. 

Sri Sultan menanggapi ajakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengharapkan kerja sama rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 di wilayah perbatasan. Bagi Sri Sultan kerjasama itu adalah sah-sah saja bahwa ada kerjasama antar daerah untuk saling menopang antar-rumah sakit atau berbagi ketersediaan tempat tidur untuk warga. Sri Sultan kemudian menjelaskan bahwa hal itu tergantung situasi perkembangan kasus Covid-19 di masing-masing daerah.

Ganjar Pranowo bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Presiden Jokowi ketika uji coba Kereta Api Listrik dari Stasiun Tugu, Yogyakarta - Klaten, Jawa Tengah (merdeka.com)

Sebagaimana diwartakan oleh CNNIndonesia.com pada 19 Juni 2021, Sri Sultan HB menegaskan bahwa, "Berbagi enggak ada masalah, tapi kan juga harus diperhitungkan. Nanti kita dipenuhi dari tempat lain, kita (kasus) naik terus nanti ditaruh di mana," 

Berdasarkan data terakhir di Yogyakarta yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 per 17 Juni 2021 petang telah mencapai 73,90 persen untuk kategori non-critical dan critical.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah meminta pihak rumah sakit untuk tetap melayani pasien yang datang tanpa melihat KTP. Meskipun demikian, politikus PDI Perjuangan itu mengaku segera melakukan komunikasi dengan Sultan dan Khofifah demi menindaklanjuti penanganan pasien Covid-19 di perbatasan Wonogiri-Wonosari dan Wonogiri-Pacitan.

Sementara itu Dewi Irawati Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul mengaku belum menerima laporan akan adanya pasien dari wilayahnya yang menyeberang ke Wonogiri, Jawa Tengah untuk mendapatkan penanganan.

Dewi Irawati mengungkapkan melalui pesan singkat bahwa, "Saya belum mendengar itu. Tapi, dalam penanganan pasien mestinya tidak berbatas alamat. Sama saja di DIY juga ada merawat masyarakat Jateng," 

Meski dirinya tak menampik kasus Covid-19 di Bumi Handayani sedang tinggi-tingginya. Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan dari 93 unit tersisa 18 bed saja.

Lebih lanjut Dewi Irawati menegaskan pula, "Pasien boleh memilih di mana mau mendapatkan pelayanan. Bagi kami pemberi pelayanan adalah menyiapkan sarananya atau tempat tidurnya. Tidak melihat dari mana pasien berasal. Kami rencana akan menambah tempat tidur juga," 

Melonjaknya jumlah warga yang tertular virus Corona di berbagai daerah, begitu pula DKI Jakarta yang beberapa hari terakhir sudah sangat mengkhawatirkan. Karena itu sikap dan kebijakan serta aksi nyata dari Kepala Daerah sebagaimana telah dilakukan Ganjar Pranowo maupun Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan sikap yang sangat fokus untuk mencegah penularan Covid-19 yang telah diboncengi oleh varian baru yang penularannya sangat cepat dan mematikan itu. 

Tampak bahwa gerakan gotong-royong atau kerja-sama antar daerah dan provinsi semakin dibutuhkan dalam menangangi pandemi global ini.

Masyarakat pun harus lebih waspada dan ingat selalu untuk melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana telah berulang kali diingatkan oleh Presiden Jokowi maupun pihak Satgas Covid-19. Peranan tokoh masyarakat seperti para ulama, politisi, dan pelaku media sosial juga sangat penting agar memberikan opini positif agar masyarakat selalu rajin cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. 




Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren