Kerajaan Indragiri Selayang Pandang Di Era Digital
Sejarah Indonesia memang sangat menarik untuk ditelusuri dan dipelajari. Indonesia atau Nusantara memiliki sejarah yang sangat panjang sampai akhirnya Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Sebelum itu negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini terdiri dari berbagai kerajaan.
Setiap kerajaan atau kesultanan memiliki adat istiadat, seni budaya, bahasa dan berbagai peninggalan penting. Dari semua itu, secara filosofis dan sosiologis sangat mempengaruhi keberagaman warga Nusantara yang memberi warna indah untuk Indonesia sampai saat ini dan mendatang.
Salah satu kerajaan yang juga membentuk Indonesia adalah Kerajaan Indragiri dengan segala keunikan adat istiadat, bahasa, tata krama, seni dan kebudayaan maupun kearifan lokal yang ada di wilayah kerajaan ini.
Kerajaan Indragiri adalah sebuah Kerajaan Melayu. Lokasi kerajaan indah ini dalam peta geografi masa kini berada di Kabupaten Indragiri
Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Indonesia.
Menurut YM Tengku Parameswara, selaku Tengku Mahkota/pemangku Sultan Indragiri menjelaskan bahwa Kerajaan atau Kesultanan Indragiri pertama kali berpusat di Pekan Tua, yang sekarang merupakan wilayah Indragiri Hilir.
Dikutip dari pramuka.uin-suska.ac.id Kerajaan Indragiri berdiri perkiraan tahun 1298 dan ada juga yang mengatakan berdiri pada tahun 1347 dan Raja pertamanya bergelar Raja Merlang I yang berkedudukan di Malaka saat itu.
Tengku Prameswara yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini menerangkan bahwa sampai saat ini belum dilantik sebagai Raja atau Sultan Indragiri di era digital ini.
Tengku Prameswara yang sangat bersahaja dan rendah hati ini yang akrab disapa Tengku oleh para sahabatnya adalah putera mahkota Kerajaan Indragiri yang tetap menjaga adat istiadat peninggalan para leluhur yang diwariskan turun temurun baik kepada Tengku selaku Tengku Mahkota atau Pemangku Sultan maupun oleh kerabat kerajaan serta warga di Indragiri.
Lebih lanjut Tengku menjelaskan pula, bahwa sedang dicari waktu yang tepat untuk penobatannya sebagai Sultan Indragiri yang sejati, ahli waris sah dari Kerajaan Indragiri. Sebagai Pemangku Sultan, dan kelak setelah resmi menjadi Sultan Indragiri, Tengku kemudian menegaskan bahwa sebagai ahli waris Kerajaan akan tetap menjaga warisan sejarah yang melekat pada diri dan keluarganya.
Menurut Tengku, seperti halnya kerajaan dan kesultanan lain di berbagai daerah di Indonesia, setiap raja atau Sultan memiliki tanggung jawab moral yang sangat besar untuk menjaga adat istiadat, bahasa, seni budaya dan berbagai peninggalan yang telah diwariskan oleh para leluhur dari masa silam, sehingga tetap bisa disaksikan eksistensinya di masa kini dan di masa yang akan datang.
Bangsa yang besar dan beradab adalah bangsa yang tetap menghormati dan melestarikan warisan leluhur.
Komentar