Hot Topic

Inilah Pesan Cak Lontong Yang Dilupakan

 Komedian Cak Lontong telah mewarnai dunia entertainment Indonesia dengan celotehannya dengan konten yang kadang kala mengagetkan akal sehat. Terutama ketika membahas survey khas Cak Lontong. Penonton yang cerdas pasti akan tertawa, minimal tersenyum setelah memahami apa maksud ujaran pelawak intelek bernama asli Ir. Lies Hartono ini. 

Tidak heran pelawak kelahiran Magetan, Jawa Timur ini sering diundang oleh banyak perusahaan swasta, BUMN dan instansi pemerintah. Pria yang lahir pada 7 Oktober 1970 ini bisa tampil sebagai MC atau pengisi acara utama untuk berbagai event. Televisi nasional pun sudah dijelajahi Cak Lontong dan membuat jutaan orang tertawa, baik ketika tampil secara solo maupun berpasangan dengan pelawak lainnya. 

Tugas para komedian selain membuat penonton tertawa, sengaja atau tidak mereka punya kewajiban moral untuk memberi pencerahan. Dalam berbagai kesempatan Cak Lontong yang tukang insinyur yang mengaku nyasar jadi pelawak ini lumayan berhasil untuk memberikan sentilan dan sindiran kepada pemirsanya. 

Kenapa banyak yang lupa dengan himbauan Cak Lontong untuk Mikir sebelum berujar atau berbuat ya? (serumpi.com)

Cak Lontong juga dikenal karena sering mengucapkan Salam Lemper. Tagline terkenal lainnya adalah Mikir atau Mikiiiir. Setiap materi lawakan yang dibawakan Cak Lontong selalu ada celetukan dan narasi yang menggelitik hati nurani, entah disadari atau tidak oleh mereka yang menonton. Tertawa dan tersenyum melihat tingkah Cak Lontong memang sah-sah saja, apakah menonton secara gratis atau berbayar. 

Ujaran MIKIR atau MIKIIIIR dari Cak Lontong sebenarnya memiliki makna dalam, dan ini cocok dikatagorikan sebagai kearifan lokal ala pencentus Salam Lemper ini, apalagi di era media sosial. Ini masuk akal karena banyak orang yang lupa dengan himbauan lucu Cak Lontong untuk berpikir sebelum berkata dan bertindak. 

Tidak heran banyak warga, laki dan perempuan yang kena masalah hukum formal dan hukuman sosial dari masyarakat lainnya. Mereka mengucapkan hardikan, caci maki dan ujaran yang bukan saja tidak sopan, melainkan juga bernada ujaran kebencian. 

Yang menarik adalah ketika mereka diundang atau ditangkap oleh pihak berwajib, dan biasanya setelah ramai dikritik warganet di media sosial, maka mereka yang telah melakukan aksi yang tidak sesuai dengan adat ketimuran, maupun norma-norma yang berlaku di tanah Nusantara ini - jalan keluarnya adalah membuat pernyataan minta maaf di secarik kertas lalu ditandatangani dengan meterai (saat ini sudah bernilai Rp 10.000). 

Pernyataan itu dibarengi pula dengan audio visual, sehingga akan menjadi viral seperti video atau foto editan yang bernuansa kebencian, caci maki atau hal-hal yang melanggar hukum baik formal maupun perbuatan yang berlawanan dengan kepatutan yang berlaku di masyarakat. 

Mungkin karena nilai meterai yang begitu murah, hanya sepuluh ribu rupiah, sehingga banyak orang yang lupa untuk mikir seperti yang dihimbau oleh Cak Lontong.

Efek tanpa mikir terlebih dahulu akan menghasilkan perkataan dan perbuatan yang akan membuat si pelaku akan dipermalukan seumur hidupnya, yang mungkin akan membuat keturunannya menderita karena malu. Hal ini terjadi karena di era digita ini, gerak-gerik seseorang akan dengan mudah terekam oleh kamera CCTV, smartphone dan kamera jenis lainnya. 

Kalau jaman dahulu ada istilah "Famous in 5 Minutes", maka jaman sekarang tidak butuh waktu lima menit, meskipun akan menerima dampak yang fatal akibatnya untuk diri sendiri maupun keluarga. 

Baiklah, sambil merenungkan kembali pesan Cak Lontong, yuk tertawa sejenak dengan menyaksikan tayangan berikut ini: 


Ayo tertawa tanpa menertawakan orang lain. 


Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren