Hamas & Israel Akhirnya Gencatan Senjata. Akankah Ada Solusi Damai Permanen?
Banyak pemimpin dunia termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Joe Biden (AS) yang menyerukan agar perang Israel Palestina dihentikan dan dilakukan gencatan senjata. Akhirnya setelah berperang selama 11 hari, pertempuran dahsyat tersebut, baik Israel dan Hamas salah satu faksi Palestina telah mengumumkan gencatan senjata.
Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Jokowi, sebagaimana halnya Presiden Sukarno dan presiden RI di setiap pemerintahan selalu mendukung upaya perdamaian dan mendukung Palestina merdeka dan berdaulat. Indonesia selalu konsisten melaksanakan amanat UUD 1945, yaitu politik bebas dan aktif secara proporsional.
Sebagaimana dilaporkan situs berita online news.detik.com (21/5/2021), Joe Biden di White House, Washington DC menyambut baik gencatan senjata tersebut dan menyatakan bahwa, "Saya yakin kami memiliki kesempatan sejati untuk membuat kemajuan dan saya berkomitmen untuk mengupayakannya,"
Lebih lanjut Joe Biden yang mengalahkan Donald Trump pada
Pemilu lalu, menjelaskan bahwa dia sudah berbicara dengan PM Israel Netanyahu, dan
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Isi pembicaraan tersebut adalah terkait
gencatan senjata.
Benyamin Netanyahu juga telah mengkonfirmasi gencatan
senjata dengan Hamas yang menguasai Gaza. Perdana Menteri Israel ini menerima
usulan gencatan senjata yang ditawarkan Mesir. Dalam keterangannya pada 21 Mei
2021, Netanyahu menegaskan bahwa, "Dengan suara bulat menerima rekomendasi
untuk menerima inisiatif Mesir untuk gencatan senjata tanpa syarat.
Sementara itu pihak Hamas mengumumkan gencatan senjata itu
berlaku mulai Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Para pemimpin dunia dan warga internasional juga menyambut
baik gencatan senjata ini, dan diharapkan ada solusi damai yang lebih permanen,
sehingga tidak lagi ada perang yang telah membuat warga di Palestina dan Israel
menderita. Warga sipil di kedua negara ini pada umumnya sudah bosan dan lelah
dengan permusuhan kedua negara bertetangga ini.
Komentar