Hot Topic

Soal Reshuffle Kabinet, Apakah Eddy Soeparno Sekjen PAN Akan Ikut Dilantik Oleh Presiden Jokowi?

Sudah banyak perbincangan soal reshuffle kabinet, terutama karena akan dibentuk kementerian yang mengurus investasi, maupun dileburnya kementerian ristek dan teknologi ke dalam kementerian pendidikan dan kebudayaan. Seperti biasa, sudah mulai bermunculan beberapa nama calon yang heboh dibicarakan baik di televisi nasional, radio, media sosial maupun situs berita online. 

Selain nama Ketua BPKM Bahlil Lahadalia, mucul pula nama Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau lebih terkenal dengan sapaan Aho, juga ada nama Azwar Anas yang sukses memimpin Banyuwangi sebagai bupati. Di tengah keramaian obrolan politik khas warga +62, cnnindonesia.com (16/4/2021) melaporkan bagaimana sikap Partai Amanat Nasional (PAN) tentang wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju Jilid II ini. 

Eddy Soeparno (paling kanan) Sekjen PAN mendampingi Zulkifli Hasan (Ketua PAN) ketika menyambut Presiden Jokowi pada Rakernas PAN pada 6 Mei 2015 (tribunnews.com)

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay pada15 April 2021 kepada cnnindonesia.com menyatakan bahwa, "Secara formal, di internal PAN itu tidak pernah membicarakan hal itu atau belum pernah membicarakan hal itu (soal masuk kabinet)," 

Kemudian Saleh menegaskan pula bahwa jajaran pengurus PAN nantinya akan membahas lebih jauh posisi menteri yang ditawarkan. Lebih lanjut Saleh Partaonan Daulay mengatakan, "Kalau Presiden Jokowi menyampaikan ke kita, ya tentu kita akan membicarakan juga langsung di internal," 

Ketua DPP PAN ini lalu menambakah pula, PAN tidak mau memberikan kader yang tidak sesuai dengan jabatan menteri yang ditawarkan. Menurutnya, memberikan kader yang tidak sesuai justru hanya akan membebani pemerintah.

Terkait dengan munculnya PAN dalam isu reshuffle kabinet ini, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menyebut reshuffle kabinet dipakai Jokowi untuk mengakomodasi kepentingan politik (tribunnews.com, 16/4/2021). Menurut M. Qodari, Jokowi disebut ingin mengakomodasi Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan itu.

Sebagaimana muncul dalam tayangan YouTube Kompas pada Jumat, 16/4/2021, Direktur Eksekutif Indo Barometer yang dikenal tajam dalam pandangan politik ini, Qodari menyebut pula, "Pertama, kebutuhan untuk mengakomodasi Partai Amanat Nasional pasca kemenangan Pak Zulkifli Hasan ke Pak Jokowi," 

Selain itu M Qodari juga menilai reshuffle kabinet digunakan Jokowi untuk mengakomodasi Muhammadiyah.

 Saleh kemudian menegaskan bahwa, "Kita berharap kalau ditarik tentu dapat membantu pemerintah dalam memudahkan langkah pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama di masa pandemi ini,"

Apakah mungkin Sekjen PAN, Eddy Soeparno, akan masuk jajaran kabinet hasil reshuffle yang menurut Ali Ngabalin akan segera diumumkan ini. Sebagaimana dilaporakan liputan6.com (15/4/2021) Eddy Soeparno politisi berparas awet muda ini menegaskan pula, bahwa PAN mendukung  rencana reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Lebih lanjut Eddy Soeparno yang namanya makin terkenal pada Pilpres 2019 ini mengatakan bahwa, “Posisi PAN sejak awal kita mengatakan PAN itu mendukung semua kebijakan pemerintah, meskipun kita akan selalu bersuara jernih, akan memberikan masukan sifatnya korektif, masukan konstruktif, dan apa yang disampaikan PAN tentu untuk kepentingan bersama yang positif,” 

Baca pula berita terkait: 

Mencuat Nama Calon Menteri Investasi Menjelang Reshuffle Kabinet Jokowi


Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren