Mengungkap Titik Nol Ibukota Baru RI & Siapa Calon Gubernur Pertama?
Ibukota baru untuk NKRI memang bukan hal baru. Bung Karno, Presiden RI pertama sudah merencanakan hal ini dengan visi luar biasa. Setelah sekian tahun hanya menjadi rencana, akhirnya Presiden ke 7, Joko Widodo yang akrab dengan sapaan Jokowi mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Hal yang sama terjadi dengan MRT, yang direncanakan di era Presiden Suharto, sebagai seorang gubernur, Jokowi mengeksekusi rencana tersebut menjadi fakta. Akhirnya Indonesia memiliki MRT sebagai moda transportasi modern di Jakarta.
Titik Nol dan Istana Presiden di Ibukota baru telah dinyatakan akan berada di Penajam Paser Utara. Hal ini diungkapkan oleh Suharso Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas. Sebagaimana dilaporkan cnnindonesia.com (13/4/2021), Suharso Monoarfa menegaskan kepastian tersebut, "Insyaallah titik nol, titik istana Ibu Kota Negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,"
Kepastian itu disampaikan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat berkunjung ke titik nol pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan titik lokasi Istana Negara pada Senin, (12/4/2021).
Sementara itu cnbcindonesia.com (25/3/2021) juga melaporkan bahwa peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dilakukan pada tahun ini. Presiden Jokowi sudah punya ancar-ancar lokasinya pada 2019, bahwa lokasi untuk letak Istana Presiden yang akan menjadi titik 0 juga sudah ditentukan.
Terkait pembangunan fisik ibukota baru tersebut, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso menyatakan bahwa, "Siap secara fisik kita siap membangun istana. Kita sudah menentukan titik 0 di mana istana presiden akan dibangun. Core-nya kita harus tahu dulu. Dari kawasan ini dengan demikian bisa dibangun secara bertahap,"
Kepindahan ibukota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur sudah ada master plannya dan akan menggerakkan perekonomian di Kalimantan, selain alasan teknis bahwa Jakarta sudah kurang kondusif. Hal inilah yang sudah dibayangkan oleh Presiden Sukarno, sehingga sang proklamator sudah mempunyai grand design dan visi yang melampaui jamannya.
Meskipun ibukota pada saatnya akan berada di tempat baru, Jakarta akan tetap menyandang status sebagai kota pariwisata, pusat perdagangan dan perekonomian nasional. Hal ini sudah dibuktikan oleh Malaysia yang membuktikan ibukotanya ke Putra Jaya dan Kualalumpur tetap ramai dikunjungi wisatawan serta menjadi pusat niaga internasional sampai sekarang.
Berkaitan dengan administrasi pemerintahan, selain menjadi pusat pemerintahan NKRI, maka seperti halnya ibukota sebuah negara seperti di Washington, USA atau negara lain, maka sebuah kota akan dipimpin oleh seorang administrator setingkat gubernur.
Hal itu sudah dipikirkan oleh Presiden Jokowi. Sebagaimana dilaporkan oleh bbc.com (6/3/2020), pada awal Maret 2020 Presiden Joko Widodo memasukkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai salah satu calon gubernur, yang disebut sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) RI di Kalimantan Timur ini.
Terungkap pula pesaing Ahok, yaitu Azwar Anas, bupati Banyuwangi dan Bambang Brodjonegoro, Menteri Ristek & Teknologi, yang menurut berita belakangan ini Kementerian yang dipimpinnya akan dimasukkan ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini berlanjut dengan berita akan adanya resshuffle kabinete.
Menarik untuk menyimak tayangan berikut tentang wacana dan reaksi warga tentang ibu kota baru, maupun siapa yang akan menjadi Gubernur atau Kepala Badan Otorita IKN.
Terungkap pula opini seorang puteri Dayak terhadap keputusan Presiden Jokowi tentang Ibu Kota Negara RI yang baru:
Bagaimana pendapat anda setelah menyaksikan dua tayangan tersebut?
Komentar