Hot Topic

Sikap Mahfud MD Soal Beda Kinerja KPK Era Firli Bahuri Dibandingkan Jaman Agus Raharjo

Terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai banyak kritik dari pengamat, warganet dan pegiat anti korupsi. Berbeda dengan pendapat tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menilai KPK di bawah Firli Bahuri di tahun pertama menunjukkan prestasi lebih baik dibandingkan jaman Agus Raharjo CS. Bahkan Mahfud MD mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Gusdur ini menantang Indonesia Corruption Watch ( ICW) untuk melakukan penelitian tentang perbandingan kinerja pimpinan KPK pada tahun pertama.

Situs berita nasional.sindonews.com (28/12/2020) melaporkan tentang sikap Mahfud MD tentang KPK ini. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian bercerita, bahwa jika KPK lemah pasti pemerintah yang disalahkan padahal KPK merupakan lembaga independen seperti halnya KPU, MK, Komnas HAM dan institusi lainnya. 

Mahfud MD bersama Ketua KPK Firli Bahuri di Kantor Menkopohukam (republika.co.id)

Lalu Mahfud MD menegaskan bahwa, "KPK dianggap lemah lalu pemerintah lagi yang dituding, padahal kita sudah mengatakan KPK itu independen. Meskipun sebenarnya suadara, kalau mau kita objektif tahun pertama KPK yang sekarang dibandingkan dengan tahun pertama KPK yang sebelumnya itu objektifnya juga lebih banyak sekarang prestasinya,"

Hal itu dikatakan Mahfud saat diskusi bertajuk Masalah Strategis Kebangsaan dan Solusinya pada 27 Desember 2020 yang diselenggarakan secara virtual. Mahfud berpendapat KPK di jaman Agus Raharjo ditahun pertama tidak bisa berbuat apa-apa dibandingkan KPK di era Agus Raharjo.

Sebelumnya ICW, sebuah LSM pegiat anti korupsi ini sempat ditantang oleh Mahfud MD untuk meneliti bagaimana perbedaan kinerja KPK jaman Agus Raharjo dibandingkan era yang sekarang. Menurut laporan nasional.kompas.com (7/12/2020) menyebut tantangan tersebut setelah KPK menangkap dua Menteri, yaitu Edhy Prabowo, Menteri Kelautan & Perikanan dan Menteri Sosial Juliari P Batubara.

Pada acara Sapa Malam di Kompas TV (6/12/2020) Mahfud MD mengatakan bahwa, "Gini, saya ingin ada semacam civil society semacam ICW itu meneliti kinerja KPK tahun pertama 2015-2016 itu apakah lebih bagus hasilnya dari kinerja KPK yang sekarang tahun (pertama) 2019-2020,"

Terkait tantangan tersebut situs berita nasional.kompas.com (7/12/2020) lebih lanjut melaporkan alasan Mahfud MD. Bahwa relevansi dorongan perbandingan ini tak lepas adanya kekhawatiran publik atas Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Mahfud MD bersama Agus Raharjo Ketua KPK periode sebelumnya (fakta.news)

Kemudian Mahfud MD mengungkapkan bahwa setahun sesudah penerapan UU Nomor 19 ini, KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahuri cs justru mencetak prestasi gemilang. Prestasi itu, misalnya, keberhasilan KPK mencokok anggota DPRD, OTT kepala daerah, meringkus eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi yang sempat buron, hingga termasuk penangkapan dua menteri saat ini.

Sementara itu nasional.okezone.com (28/12/2020) mengutip pula pernyataan Mahfud MD tentang kritik terhadap kinerja KPK. Seperti halnya Komnas HAM, KPK dan lembaga lainnya adalah insttusi independent, sehingga pemerintah tidak bertanggung jawab penuh.

Lebih lanjut Mahfud MD mengatakan bahwa, "Tapi tarolah itu dikira jelek, dibilang jelek itu kan KPK sendiri kita sudah mengatakan KPK itu adalah lembaga di dalam rumpun eksekutif tetapi bukan bagian dari lembaga eksekutif seperti KPU juga, Komnas HAM itukan rumpunnya eksekutif tapi bukn bagian aapalgi bawahan eksekutif,"

Artikel lainnya:

INDONESIA NOW


Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Kanker Paru-Paru: Gejala, Penyebab, Akibat, dan Cara Pencegahannya

Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa: Dari Tentara Hingga Masuk Bursa Pilkada Jawa Tengah

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Mengejutkan Rekam Jejak Paus Franciscus: Asal Usul, Pendidikan, dan Perjalanan Menjadi Paus

Dampak Makan Ikan Yang Jarang Diketahui dan Yang Sudah Dipahami

Indonesia Keren