Selain Bu Risma & Djarot Muncul Nama Yang Mungkin Mengejutkan Terkait Isu Reshuffle Kabinet
Isu reshuffle Kabinet Jokowi Amin atau Kabinet Indonesia Maju mingu ini semakin santer dibicarakan di televisi nasional, media sosial dan media online. Kehebohan ini semakin menguat setelah dua menteri menjadi tersangka karena kasus suap. Mereka adalah Juliari Batubara, Menteri Sosial dan Edhy Prabowo, Menteri Kelautan & Kemaritiman.
Sampai saat ini mereka masih jadi tahanan KPK sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tipikor. Nama Tri Risma Harini alias Bu Risma, Walikota Surabaya dan Djarot Syaiful Hidayat mantan Gubernur Jakarta yang menggantikan Basuki Tjahaja Purnama ini diduga kuat akan menjadi Menteri Sosial. Siapa yang akan dipilih Presiden Jokowi?
Sementara itu untuk menggantikan Edhy Prabowo yang berasal dari Partai Gerindra muncul nama Fadli Zon yang masih duduk di DPR RI ini, juga Sandiaga Uno, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga cawapres pada Pilpres 2019. Belum terdengar selentingan dari elite Gerindra, siapa yang akan diajukan oleh Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Terkait jatah PDIP dalam reshuffle kabinet ini, medcom.id (19/12/2020) melaporkan keterangan Ahmad Basarah Ketua DPP Partai berlambang Banteng ini, yang mengatakan bahwa "Ada (mantan Gubernur DKI Jakarta) Djarot Saiful Hidayat, (Wakil Ketua Komisi XI DPR) Eriko Sotarduga, (Wali Kota Surabaya) Tri Rismaharini, (anggota Komisi V DPR) Sukur Nababan, dan lain-lain,"
Sampai saat ini belum diketahui siapa yang akan diajukan oleh Megawati Sukarno Putri, Ketua Umum PDI Perjuangan. Lebih lanjut Ahmad Basarah menuturkan bahwa, "Jadi sebaiknya kita tunggu saja keputusan Bu Mega untuk mengusulkan calon mensos pengganti Juliari Batubara kepada Presiden Jokowi,"
Situs beritasatu.com pada 26 November 2020 pernah melaporkan prediksi M. Qodary, Direktur Eksekutif Indo Barometer, bahwa ada lima orang dari Partai Gerindra yang paling berpeluang menggantikan posisi Edhy Prabowo, yaitu Fadli Zon, Sufmi Dasco, Ahmad Muzani dan Sugiono serta Sandiaga Uno.
M. Qodari menjelaskan, bahwa “Jadi tentunya yang paling berpeluang adalah dari tokoh Gerindra, dilihat dari latar belakang kelima nama elit Partai Gerindra yang berpeluang masuk menggantikan Edhy Prabowo sebetulnya ada dua nama, Sandiaga Uno dan Fadli Zon,”
Kemudian M. Qodari menyatakan pula bahwa, “Kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi menteri, sangat menarik karena apa, karena Sandiaga Uno itu calon wakil Presiden dari Prabowo, jadi kalau dia masuk wah komplit ini rekonsiliasi politik. Dan di sisi yang lain dengan masuknya Sandiaga Uno maka harusnya peluang kinerja yang lebih bagus juga akan terjadi,”
Memilih dan memutuskan siapa yang akan menjadi menteri menurut Undang-undang Dasar merupakan kewenangan penuh (hak prerogatif) Presiden, namun Presiden Joko Widodo juga akan mempertimbangkan usulan dari partai.
Menarik pula dianalisa, apakah jabatan menteri sosial justru akan diberikan kepada kader Partai Gerindra, dan menteri Kelautan dan Kemaritiman akan dijabat oleh kader PDI Perjuangan. Perkiraan lainnya adalah apakah hanya dua menteri yang kini masih "kosong" itu yang akan diganti.
Jika ini terjadi, maka ada tokoh penting dari para relawan yang mendukung Presiden Jokowi pada kampanye Pilpres 2019 seperti HM. Darmizal MS, Ketua Umum RèJo. Begitu pula Jeffry Yunus, relawan Jokowi yang kini memimpin Komunitas Sinergi Indonesia Maju. Diketahui bahwa program Sinergi Indonesia Maju adalah mendukung Visi Indonesia Maju yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi untuk menjalankan pemerintahan periode kedua sampai tahun 2024.
Masih banyak lagi relawan yang punya track record menarik sebagai menteri baru pada Kabinet Jokowi Amin mendatang.
Pada sebuah reshuffle kabinet pergeseran posisi juga sangat dimungkinkan, begitu pula ada menteri yang akhirnya diganti dengan orang baru, yang mungkin tidak pernah diduga oleh para pengamat selama ini.
Mungkinkah Presiden Jokowi akan membuat sebuah kejutan sebelum tahun baru 2021 ini?
Apakah calon yang nanti diusulkan oleh Partai Gerindra atau PDI Perjuangan akan sesuai dengan kriteria dan kemampuan yang diinginkan oleh Presiden untuk memenuhi keinginan rakyat, maka pimpinan partai seharusnya lebih mengutamakan kecakapan, kejujuran, rekam jejak dan kemampuan yang dibutuhkan seorang menteri, apalagi Presiden Jokowi punya moto yang sangat terkenal yaitu Kerja Kerja Kerja.
Komentar