Respon Menkes Budi Gunadi Sadikin Terhadap SARS-CoV-2 Varian Baru Virus Corona
Kejutan Presiden Joko Widodo ketika melakukan reshuffle kabinet selain memilih Gus Yaqut sebagai Menteri Agama adalah munculnya Budi Gunadi Sadikin alias BGS sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto. Ada pro kontra terhadap pilihan Presiden Jokowi mengingat BGS bukan seorang dokter seperti lazimnya menkes pada era sebelumnya.
Meskipun ada yang kurang sreg, namun masuknya BGS dianggap tepat mengingat pengalamannya di beragam jabatan penting, apalagi dinilai berhasil dalam hal pengadaan vaksin dalam kapasitasnya sebagai anggota Satgas Covid-19. Lalu, apa gebrakan Menkes Budi setelah ada mutasi virus Corona baru yang disebut SARS-CoV-2 yang muncul di Inggris dan Afrika Selatan?
Hal penting yang disampaikan oleh BGS adalah bahwa, "Hal-hal seperti ini teman-teman jangan terlalu terburu-buru kita menolak berita, atau menerima kebenaran berita. Ini hal teknis kedokteran, kita harus konsultasi ke para ahli,"
Menurut BGS kabar tentang varian virus baru tersebut adalah masalah teknis yang perlu dikonfirmasi kebenarannya oleh para ahli, sehingga BGS meminta masyarakat agar tidak buru-buru menyimpulkan kabar terkait virus yang dinamai SARS-CoV-2 tersebut.
Situs cnnindonesia.com melaporkan pula, Dante Saksono Harbuwono pada kesempatan yang sama disebutkan bahwa kementerian kesehatan telah membentuk tim untuk mempelajari mutasi virus baru tersebut.
Dia menyatakan juga masyarakat supaya fokus pada berita positif ketimbang membesar-besarkan masalah mutasi virus Corona yang terjadi di luar negeri. Pada kesempatan itu Dante mengatakan, "Komunikasi positif dengan tidak menakut-nakuti orang, membuat orang itu lebih care terhadap 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) jauh lebih penting daripada mengangkat isu-isu seperti itu,"Sampai tanggal 13 Desember 2020, telah terkonfirmasi setidaknya ada 1.108 kasus yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris
bagian timur dan selatan. Meski belum ada bukti bahwa strain ini berdampak pada respon antibodi, keparahan penyakit, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, tetapi kasus baru terkait varian virus baru itu dikabarkan terus meningkat.
Diharapkan mutasi virus baru itu tidak akan masuk ke Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 yang menyebutkan bahwa telah dilakukan penyempurnaan terhadap regulasi pelaku perjalanan untuk WNI dan WNA dari luar negeri telah diterapkan.
Regulasi itu dituangkan pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No. 3 Tahun 2020, bahwa WNA dari Inggris, baik yang transit maupun yang ikut penerbangan langsung, tidak boleh memasuki wilayah Indonesia untuk sementara waktu. Sedangkan WNA dari wilayah Australia dan Eropa harus menunjukkan hasil tes negatif RT-PCR yang dikeluarkan fasilitas kesehatan di negara asal maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan.
Baca pula:
Hal-hal Yang Membuat Bu Risma Kaget Setelah Menjadi Mensos Baru
Komentar