Presiden Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan PM Yoshihide Suga
Kunjungan Yoshihide Suga ke Indonesia, PM Jepang yang dilantik pada September 2020 lalu yang terjadi di tengah aksi demo mahasiswa dan buruh yang menolak UU Cipta Kerja memang cukup mengejutkan. Presiden Jokowi mengapresiasi kunjungan tersebut dimana PM Jepang memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sebagai PM baru.
Menurut laporan nasional.kontan.id Presiden Jokowi mengatakan, "Hal ini menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia,"
Kedua pemimpin sepakat bahwa pertemuan di Istana Bogor pada 20 Oktober 2020 tersebut merupakan komitmen bersama untuk bekerjasama yang semakin erat di tengah kepastian ekonomi dunia yang diakibatkan oleh wabah Covid-19 yang menyerang ratusan negara di dunia, termasuk Jepang.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menambahkan “Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang tentang pembentukan Asean Covid-19 Response Fund, saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa datang termasuk pembentukan Asean Center for Public Health Emergency and Emerging Disease,"
Sebagaimana dilaporkan oleh kabar24.bisnis.com pembicaraan bilateral PM Suga dengan Presiden Jokowi juga menyepakati pentingnya pembentukan travel corridor arrangement (TCA) untuk perjalanan bisnis Indonesia-Jepang dan sebaliknya. Pembahasan lebih detail akan dilakukan para menlu kedua negara yang dilakukan dalam waktu satu bulan.
Presiden Jokowi juga menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang di indonesia. Ini merupakan pertanda positif setelah Omnibus Law atau UU Cipta Kerja sudah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020.
Selain mengungkap adanya kerjasama antara Jepang dan Indonesia di bidang kesehatan terkait Covid-19, Presiden Jokowi juga memanfaatkan pembicaraan dengan PM Suga agar Jepang menghapus kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia ke Jepang. Kejutan lainnya adalah Presiden Jokowi juga mendorong Jepang untuk berpartisipasi dalam sovereign wealth fund Indonesia.
Sementara itu PM Suga dengan gembira menyatakan bahwa “Jepang akan secara mantap memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti kereta semi cepat jalur Jakarta Surabaya, MRT, pembangunan Pelabuhan Patimban, pembangunan pulau-pulau terluar, dan kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi,”
Ini merupakan kabar baik untuk calon pekerja dan para ahli di Indonesia bahwa pembangunan infrastruktur pada Jokowi Periode Kedua ini tetap berlanjut selain pembangunan SDM. Dengan adanya UU Cipta Kerja, maka semua proses perijinan untuk berbagai investasi dan bisnis akan lebih cepat karena UU tersebut merupakan UU Sapu Jagat untuk mencegah terjadinya pungutan liar, suap dan korupsi yang banyak terjadi sebelum adanya Omnibus Law.
Kedua pemimpin negara bersahabat ini menyepakati pula bahwa Jepang dan Indonesia memperkuat kerjasama multilateral di tengah rivalitas global yang terjadi belakangan ini. Pertemuan PM Suga dan Presiden Jokowi di Istana Bogor tersebut dilaksanakan dengan suasana akrab dengan menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat. Gestur para pemimpin ini memberi tauladan yang sempurna, bahwa kedua bangsa tidak boleh meremehkan dampak yang diakibatkan oleh Virus Corona, baik untuk kesehatan maupun ekonomi.
Menarik pula disimak kesaksian dua insan warga +62 tentang Presiden Jokowi sebagaimana bisa disaksikan pada tayangan berikut ini:
Komentar