Terungkap akhirnya kok Ahok masih jadi bahan omongan?
Ahok ternyata tetap diingat orang banyak, baik oleh para pendukung, teman maupun lawan adalah karena gaya Ahok yang ceplas ceplos, pro kontra, prestasi maupun hal lainnya.
Setelah keluar dari sekolah kehidupan di MAKO BRIMOB, Depok, Jawa Barat ternyata Ahok lebih senang dipanggil sebagai BTP, yang merupakan singkatan dari namanya aslinya Basuki Tjahaja Purnama. Hal ini ditegaskan pada bukunya berjudul "Panggil Saya BTP", yang diluncurkan setelah diangkat oleh Erick Thohir, menteri BUMN sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Kehebohan tentang Ahok memang tetap bergaung bahkan ketika "mantan" Gubernur Jakarta ini selama "bersekolah" di MAKO BRIMOB yang juga dihuni oleh para teroris itu. Ada banyak karangan bunga yang bertebaran selama beberapa hari di sana, sampai akhirnya Ahok meminta hal itu tidak dilakukan lagi.
Fenomena karangan bunga ini juga sempat terjadi pada saat menjelang Ahok mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI, lalu digantikan oleh wakilnya yang setia, Djarot Saiful Hidayat. Mereka dikenal sebagai pasangan Ahok Djarot pada Pilkada Jakarta 2017 yang penuh drama itu.
Kini Ahok telah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sebuah BUMN besar yang menyangkut kepentingan orang banyak ini. Presiden Jokowi secara khusus memberikan tugas khusus kepada Ahok eh BTP untuk memberantas mafia migas yang sejak dahulu kala menikmati rente, komisi dan berbagai proyek yang berkaitan dengan energi dari minyak mentah, gas, ekspor dan impor minyak, dan segala sesuatu yang berkaitan di Pertamina maupun lembaga lain yang punya urusan dengan dunia migas ini.
Kehebohan sempat pula terjadi ketika Ahok mengumumkan harga Pertamax, yang disambut gembira oleh para pemilik kendaraan bermotor, bahkan oleh pemilik sepeda motor yang ternyata sebelumnya sering atau sesekali menggunakan Pertamax dengan alasan untuk menjaga mesin sepeda motornya tetap "sehat".
Ketika Pikada Jakarta 2017 ada tokoh yang bilang bahwa Ahok hanya bisa dikalahkan oleh isu SARA. Pasangan Ahok Djarot memang memetik kemenangan pada putaran pertama, namun kalah pada putaran kedua. Saat kampanye berlangsung, bahkan sebelum Pilkada digelar BTP alias Ahok telah mendapat gempuran luar biasa dari lawan politik maupun berbagai pihak yang mendukung lawan politiknya. Meskipun Pilkada 2017 itu adalah untuk memilih DKI 1, namun para pendukung Anies Sandi bisa berdatangan dari luar Jakarta.
Mereka berbondong-bondong ikut demonstrasi di Jakarta. Sampai akhirnya ada sebuah video yang diedit sedemikan rupa oleh Buni Yani, seorang dosen di perguruan tinggi swasta itu. Video editan itu pun viral berputar di media sosial. Ahok pun masuk ruang sidang dengan dakwaan sebagai penista agama, dan diberi ganjaran dua tahun.
Menurut pengakuan Ahok, sebagai manusia dia juga sempat stress berada di ruang tahanan meskipun ada banyak simpati dan kunjungan yang mengalir dari Jakarta, luar kota, bahkan dari luar negeri. Ahok rajin olah raga, menulis buku, dan membaca banyak buku juga membalas surat-surat yang rajin berdatangan bagaikan surat cinta yang diterima remaja yang sedang mabok asmara.
Sebagai narapidana tentu tidak dibolehkan menggunakan smartphone, padahal ketika menjadi wagub di era Jokowi sebagai gubernur dan berlanjut saat BTP menjadi gubernur, smartphone merupakan salah satu andalan Ahok untuk menerima pengaduan atau keluhan warga, sehingga Ahok akhirnya meluncurkan aplikasi Qlue, yang sangat berguna bagi warga Jakarta di era Ahok Djarot. Aplikasi ini merupakan teknologi canggih yang digunakan Ahok sebagai bagian dari program Smart City yang dibangun Ahok selain menerima warga setiap pagi di Balai Kota, dan memberikan solusi untuk masalah yang dialami oleh warga.
Lalu penggunaan Qlue pelan-pelan meredup sampai akhirnya mati suri di era Anies Sandi, sampai akhirnya Anies ditinggalkan Sandiaga Uno yang mencalonkan diri sebagai Cawapres pada Pilpres 2019. Anies pun enggan meniru gaya Ahok untuk menanti warga Jakarta di Balai Kota untuk menyelesaikan masalah warga, dan mengalihkannya ke kantor Camat dan Kelurahan, sehingga birokrasi gaya lama dimulai lagi.
Akhirnya Qlue hidup lagi setelah BTP menjadi Komisaris Utama di Pertamina. Pada 13 April 2020 pada account medsosnya @basukibtp Ahok mengumumkan bahwa para pengemudi Ojek Online atau Ojol bisa mendapatkan diskon 50% atau cashback jika mengunduh aplikasi MyPertamina.
Selain itu Ojol juga akan mendapatkan kupon undian #BerbagiBerkahMyPertamina 2020 untuk berkesempatan memenangkan total hadiah Milyaran rupiah. Menurut situs bisnis.tempo.co (13/04/2020) promo tersebut berlaku pada periode 14 April hingga 12 Juli 2020.
Kehebohan lainnya adalah ketika Presiden Joko Widodo menyebut Ahok sebagai salah satu calon "Gubernur" atau Kepala Badan Otorita IKN (Ibu Kota Negara) yang baru di Kalimantan Timur. Pro kontra pun terjadi pada pengumuman tersebut, dan terjadi penolakan terhadap pencalonan tersebut. Penolakan itu juga dialami Ahok ketika terdengar berita bahwa Basuki Tjahaja Purnama dicalonkan sebagai pengurus di Pertamina atau PLN, dan akhirnya tetap diangkat sebagai Komisaris Utama, bukan sebagai Direktur Utama.
Ahok yang sempat menjadi YouTuber ini dengan Channel bertajuk "Panggil Saya BTP" yang masih bisa disaksikan ini, namun dengan kesibukannya di Pertamina, tentu tak sempat lagi untuk tampil di channel tersebut. Kabar lainnya yang tentu membuat Ahok bahagia adalah karena punya momongan baru dari pernikahannya dengan Puput pada 25 Januari 2019.
Kalau Ahok memang lebih senang dipanggil BTP dan mengaku telah menjadi Basuki sebagaimana pernah disebutkan oleh Djarot, maka Ahok akan lebih bijak untuk berbicara dan bertindak, sehingga Ahok sukses mengantar Pertamina yang menguntungkan serta bermanfaat bukan saja untuk menambah deviden bagi negara, juga untuk kesejahteraan warga +62 ini sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.
Para penggemarnya yang konon belum semua move on ini, tetap berharap bahwa Ahok bisa membuat kejutan yang baik dan sesekali lucu, namun lebih fokus untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang bisa mendunia.
Apakah Ahok benar akan jadi gubernur pertama di Ibu Kota Negara RI yang baru? Biarlah waktu yang akan menjawab.
Sebelum anda membaca artikel lain, ada tayangan menarik tentang Ahok pada video berikut ini:
Setelah keluar dari sekolah kehidupan di MAKO BRIMOB, Depok, Jawa Barat ternyata Ahok lebih senang dipanggil sebagai BTP, yang merupakan singkatan dari namanya aslinya Basuki Tjahaja Purnama. Hal ini ditegaskan pada bukunya berjudul "Panggil Saya BTP", yang diluncurkan setelah diangkat oleh Erick Thohir, menteri BUMN sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Kehebohan tentang Ahok memang tetap bergaung bahkan ketika "mantan" Gubernur Jakarta ini selama "bersekolah" di MAKO BRIMOB yang juga dihuni oleh para teroris itu. Ada banyak karangan bunga yang bertebaran selama beberapa hari di sana, sampai akhirnya Ahok meminta hal itu tidak dilakukan lagi.
Ahok VS Anies pada debat Pilkada DKI 2017 (suara.com) |
Ketika Djarot jenguk Ahok di LP Cipinang sebelum Ahok diungsikan ke Mako Brimob (sayangi.com) |
Kini Ahok telah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sebuah BUMN besar yang menyangkut kepentingan orang banyak ini. Presiden Jokowi secara khusus memberikan tugas khusus kepada Ahok eh BTP untuk memberantas mafia migas yang sejak dahulu kala menikmati rente, komisi dan berbagai proyek yang berkaitan dengan energi dari minyak mentah, gas, ekspor dan impor minyak, dan segala sesuatu yang berkaitan di Pertamina maupun lembaga lain yang punya urusan dengan dunia migas ini.
Kehebohan sempat pula terjadi ketika Ahok mengumumkan harga Pertamax, yang disambut gembira oleh para pemilik kendaraan bermotor, bahkan oleh pemilik sepeda motor yang ternyata sebelumnya sering atau sesekali menggunakan Pertamax dengan alasan untuk menjaga mesin sepeda motornya tetap "sehat".
Ahok luncurkan cashback untuk pengemudi Ojol |
Mereka berbondong-bondong ikut demonstrasi di Jakarta. Sampai akhirnya ada sebuah video yang diedit sedemikan rupa oleh Buni Yani, seorang dosen di perguruan tinggi swasta itu. Video editan itu pun viral berputar di media sosial. Ahok pun masuk ruang sidang dengan dakwaan sebagai penista agama, dan diberi ganjaran dua tahun.
Menurut pengakuan Ahok, sebagai manusia dia juga sempat stress berada di ruang tahanan meskipun ada banyak simpati dan kunjungan yang mengalir dari Jakarta, luar kota, bahkan dari luar negeri. Ahok rajin olah raga, menulis buku, dan membaca banyak buku juga membalas surat-surat yang rajin berdatangan bagaikan surat cinta yang diterima remaja yang sedang mabok asmara.
Sebagai narapidana tentu tidak dibolehkan menggunakan smartphone, padahal ketika menjadi wagub di era Jokowi sebagai gubernur dan berlanjut saat BTP menjadi gubernur, smartphone merupakan salah satu andalan Ahok untuk menerima pengaduan atau keluhan warga, sehingga Ahok akhirnya meluncurkan aplikasi Qlue, yang sangat berguna bagi warga Jakarta di era Ahok Djarot. Aplikasi ini merupakan teknologi canggih yang digunakan Ahok sebagai bagian dari program Smart City yang dibangun Ahok selain menerima warga setiap pagi di Balai Kota, dan memberikan solusi untuk masalah yang dialami oleh warga.
Lalu penggunaan Qlue pelan-pelan meredup sampai akhirnya mati suri di era Anies Sandi, sampai akhirnya Anies ditinggalkan Sandiaga Uno yang mencalonkan diri sebagai Cawapres pada Pilpres 2019. Anies pun enggan meniru gaya Ahok untuk menanti warga Jakarta di Balai Kota untuk menyelesaikan masalah warga, dan mengalihkannya ke kantor Camat dan Kelurahan, sehingga birokrasi gaya lama dimulai lagi.
Akhirnya Qlue hidup lagi setelah BTP menjadi Komisaris Utama di Pertamina. Pada 13 April 2020 pada account medsosnya @basukibtp Ahok mengumumkan bahwa para pengemudi Ojek Online atau Ojol bisa mendapatkan diskon 50% atau cashback jika mengunduh aplikasi MyPertamina.
Selain itu Ojol juga akan mendapatkan kupon undian #BerbagiBerkahMyPertamina 2020 untuk berkesempatan memenangkan total hadiah Milyaran rupiah. Menurut situs bisnis.tempo.co (13/04/2020) promo tersebut berlaku pada periode 14 April hingga 12 Juli 2020.
Kehebohan lainnya adalah ketika Presiden Joko Widodo menyebut Ahok sebagai salah satu calon "Gubernur" atau Kepala Badan Otorita IKN (Ibu Kota Negara) yang baru di Kalimantan Timur. Pro kontra pun terjadi pada pengumuman tersebut, dan terjadi penolakan terhadap pencalonan tersebut. Penolakan itu juga dialami Ahok ketika terdengar berita bahwa Basuki Tjahaja Purnama dicalonkan sebagai pengurus di Pertamina atau PLN, dan akhirnya tetap diangkat sebagai Komisaris Utama, bukan sebagai Direktur Utama.
BTP di antara petinggi Pertamina, Menteri BUMN dan Presiden Jokowi (jawapos.com) |
Ahok yang sempat menjadi YouTuber ini dengan Channel bertajuk "Panggil Saya BTP" yang masih bisa disaksikan ini, namun dengan kesibukannya di Pertamina, tentu tak sempat lagi untuk tampil di channel tersebut. Kabar lainnya yang tentu membuat Ahok bahagia adalah karena punya momongan baru dari pernikahannya dengan Puput pada 25 Januari 2019.
Ahok & Puput berbusana adat Jawa (liputan6.com) |
Kalau Ahok memang lebih senang dipanggil BTP dan mengaku telah menjadi Basuki sebagaimana pernah disebutkan oleh Djarot, maka Ahok akan lebih bijak untuk berbicara dan bertindak, sehingga Ahok sukses mengantar Pertamina yang menguntungkan serta bermanfaat bukan saja untuk menambah deviden bagi negara, juga untuk kesejahteraan warga +62 ini sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945.
Uneg-uneg warga tentang Ahok terungkap pada video ini.
Para penggemarnya yang konon belum semua move on ini, tetap berharap bahwa Ahok bisa membuat kejutan yang baik dan sesekali lucu, namun lebih fokus untuk menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang bisa mendunia.
Apakah Ahok benar akan jadi gubernur pertama di Ibu Kota Negara RI yang baru? Biarlah waktu yang akan menjawab.
Sebelum anda membaca artikel lain, ada tayangan menarik tentang Ahok pada video berikut ini:
Komentar