Wacana Pemprov DKI Larang Ondel Ondel Ngamen. Apa Solusi Untuk Para Pengamen?
Jakarta sangat beruntung karena memiliki seni budaya khas Betawi seperti Gambang Kromong, lagu-lagu indah, busana khas Betawi, Pencak Silat, makanan lezat unik, juga seni tari yang rancak. Salah satunya adalah Ondel Ondel.
Warga sering melihat patung atau mannequin Ondel Ondel di kantor Pemda DKI, kantor kecamatan dan kelurahan, juga di beberapa hotel atau pusat perbelanjaan, khususnya saat menjelang ulang tahun Jakarta.
Ondel Ondel mungkin akan sulit untuk ditemukan di pinggir jalan Jakarta atau di Car Free Day pada hari minggu di sekitar jalan MH Thamrin dan Sudirman karena ada wacana untuk melarang para pengamen untuk menampilkan Ondel Ondel di jalanan.
Sebagaimana diberitakan oleh monitor.co.id (10/2/2020), Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, mengatakan pihaknya masih membahas soal larangan ondel-ondel sebagai alat mengamen dengan para pemangku kepentingan. Diantaranya tokoh Betawi, sejarawan, budayawan, organisasi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi DKI Jakarta dan sebagainya. Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa menurut sejarah ondel-ondel dibuat untuk upacara mengusir roh halus yang bergentayangan. Karena itu, dari awal ondel-ondel idealnya bukan dijadikan alat untuk mengamen.
Apakah larangan itu akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah atau Maklumat?
Terlepas dari aturan apapun tentang larangan warga atau Pengamen untuk membawa Ondel Ondel sebagai sarana untuk mencari nafkah di Jakarta yang pernah disebut sebagai The Big Village (Kampoeng Besar) ini, atau tidak boleh lagi mengamen di jalan dengan alasan tidak elegan atau lainnya, maka Pemda Jakarta khususnya Gubernur Anies Baswedan harus memikirkan solusi paling tepat, sehingga para pengamen yang selama ini mencari nafkah secara jujur dengan cara memanfaatkan Ondel-ondel tidak kelaparan.
Para pengamen ini pada umumnya tinggal di perkampungan di berbagai lokasi, bahkan ada yang tinggal di balik gedung atau mall mewah yang bertebaran di Jakarta. Apakah para pengamen ini hanya boleh muncul pada ulang tahun Jakarta yang hanya setahun sekali, atau pada event tertentu?
Padahal mereka harus makan setiap hari, bahkan harus lengkap dengan sarapan pagi, dan tentu saja untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Apakah ada pekerjaan atau profesi pengganti yang pasti untuk para pengamen Ondel Ondel ini?
Jika anda belum pernah menyaksikan penampilan Ondel Ondel secara langsung, barangkali video berikut ini bisa menghibur anda. Selain Ondel Ondel yang unik, anda akan menyaksikan ibu-ibu pecinta seni budaya Nusantara dari berbagai komunitas seperti KRIDHA DHARI Indonesia, Komunitas NKRI, Perempuan Berkebaya, Senandung Cinta Bangsa dan ada wajah-wajah patriotik dari Komunitas SEMBARI (SEMANGAT BARU INDONESIA).
Komunitas ini sangat aktif untuk melestarikan lagu nasional maupun busana daerah serta seni budaya Nusantara lainnya.
Apakah anda juga peduli dengan seni budaya Nusantara?
Jika anda menyayangi budaya Indonesia, ayo bagikan informasi ini di group media sosial anda.
Warga sering melihat patung atau mannequin Ondel Ondel di kantor Pemda DKI, kantor kecamatan dan kelurahan, juga di beberapa hotel atau pusat perbelanjaan, khususnya saat menjelang ulang tahun Jakarta.
Ondel Ondel mungkin akan sulit untuk ditemukan di pinggir jalan Jakarta atau di Car Free Day pada hari minggu di sekitar jalan MH Thamrin dan Sudirman karena ada wacana untuk melarang para pengamen untuk menampilkan Ondel Ondel di jalanan.
 |
| Presiden Jokowi & Ibu Iriana Menyambut Raja Carl Gustaf & Ratu Silvia dari Kerajaan Swedia denga busana khas Betawi (kumparan.com) |
Sebagaimana diberitakan oleh monitor.co.id (10/2/2020), Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, mengatakan pihaknya masih membahas soal larangan ondel-ondel sebagai alat mengamen dengan para pemangku kepentingan. Diantaranya tokoh Betawi, sejarawan, budayawan, organisasi Badan Musyawarah (Bamus) Betawi DKI Jakarta dan sebagainya. Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa menurut sejarah ondel-ondel dibuat untuk upacara mengusir roh halus yang bergentayangan. Karena itu, dari awal ondel-ondel idealnya bukan dijadikan alat untuk mengamen.
Apakah larangan itu akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah atau Maklumat?
 |
| Pengamen Ondel Ondel di Jakarta (pontas.id) |
Terlepas dari aturan apapun tentang larangan warga atau Pengamen untuk membawa Ondel Ondel sebagai sarana untuk mencari nafkah di Jakarta yang pernah disebut sebagai The Big Village (Kampoeng Besar) ini, atau tidak boleh lagi mengamen di jalan dengan alasan tidak elegan atau lainnya, maka Pemda Jakarta khususnya Gubernur Anies Baswedan harus memikirkan solusi paling tepat, sehingga para pengamen yang selama ini mencari nafkah secara jujur dengan cara memanfaatkan Ondel-ondel tidak kelaparan.
Para pengamen ini pada umumnya tinggal di perkampungan di berbagai lokasi, bahkan ada yang tinggal di balik gedung atau mall mewah yang bertebaran di Jakarta. Apakah para pengamen ini hanya boleh muncul pada ulang tahun Jakarta yang hanya setahun sekali, atau pada event tertentu?
 |
| Ahok berbusana Jawara Betawi di Kantor Gubernur Jakarta (redaksiindonesia.com) |
Padahal mereka harus makan setiap hari, bahkan harus lengkap dengan sarapan pagi, dan tentu saja untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Apakah ada pekerjaan atau profesi pengganti yang pasti untuk para pengamen Ondel Ondel ini?
Jika anda belum pernah menyaksikan penampilan Ondel Ondel secara langsung, barangkali video berikut ini bisa menghibur anda. Selain Ondel Ondel yang unik, anda akan menyaksikan ibu-ibu pecinta seni budaya Nusantara dari berbagai komunitas seperti KRIDHA DHARI Indonesia, Komunitas NKRI, Perempuan Berkebaya, Senandung Cinta Bangsa dan ada wajah-wajah patriotik dari Komunitas SEMBARI (SEMANGAT BARU INDONESIA).
Komunitas ini sangat aktif untuk melestarikan lagu nasional maupun busana daerah serta seni budaya Nusantara lainnya.
Apakah anda juga peduli dengan seni budaya Nusantara?
Jika anda menyayangi budaya Indonesia, ayo bagikan informasi ini di group media sosial anda.
Komentar