Hot Topic

Jokowi tegas: Ormas Anti Pancasila akan digebuk

Ketika bertemu sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, pada 17 Mei 2017, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan, bahwa Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara sudah final. Hal itu diucapkan Jokowi usai usai menunaikan salat Jumat dan santap siang di Aula Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, 19 Mei 2017 di hadapan 1500 prajurit TNI. 

Lebih lanjut Presiden Jokowi juga mengatakan, bahwa negara tidak akan diam dalam menghadapi gerakan-gerakan merongrong kedaulatan NKRI yang berdasarkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana dikutip dari nasional.kompas.com, Jokowi bahkan dengan tegas menyatakan, "Kalau ada ormas yang seperti itu, ya kita gebuk," Tidak hanya yang anti-Pancasila, bahkan negara juga akan 'menggebuk' ormas yang radikal dan berhaluan komunis. 
Jokowi, Presiden Jokowi, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, TNI, Polri, Jokowi gebuk, gebuk ormas anti Pancasila
Presiden Jokowi di hadapan prajurit TNI. Image: nasional.kompas.com
Pernyataan tersebut sangat penting karena Pancasila sudah final sebagai dasar negara kita. Selain itu, belakangan ini gerakan yang mengganggu kemajukan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai ras, agama, suku, golongan semakin sering terjadi. Berita atau peristiwa semacam ini bukan hanya ramai di berbagai media sosial, melainkan juga telah memasuki ruang kelas dan pertemuan besar di kampus, pawai, demontrasi. Disinyalir pula telah masuk ke rumah-rumah ibadah. 

Sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan pada 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai daerah Nusantara telah bersumpah untuk bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia. Para pemuda ketika itu juga menyatakan bahwa berbangsa yang satu, Indonesia. Selanjutnya mereka menyatakan, bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda ini memberi inspirasi kepada setiap elemen bangsa sebelum era kemerdekaan, bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang majemuk. 
Jokowi, Presiden Jokowi, Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, TNI, Polri, Jokowi gebuk, gebuk ormas anti Pancasila
Jokowi bersama Kapolri dan Panglima TNI. Image: tempo.co
Kemudian lahirlah Pancasila pada 1 Juni 1945, yang kemudian dipilih oleh para pendiri bangsa sebagai Negara Indonesia. Setiap butir-butir Pancasila menjadi sumber hukum pada setiap peraturan perundang-undangan di Indonesia, dari tingkat pusat sampai daerah. Pancasila adalah asas bangsa Indonesia, sehingga bukan hanya pemeritah saja yang menjadikan Pancasila sebagai asas dalam setiap keputusan atau undang-undang, melainkan juga setiap organisasi masyarakat (ormas), partai politik dan sebagainya harus mencantumkan Pancasila sebagai ideologi organisasi. 

Hal inilah yang ditegaskan kembali oleh Jokowi, bahwa pemerintah akan "gebuk" setiap ormas atau gerakan anti Pancasila. Tentu setiap tindakan tegas tersebut akan dilakukan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Langkah pertama, pemerintah sedang memproses pembubaran HTI yang bertentangan dengan Pancasila. 

TNI dan Polri sudah sepakat untuk mendukung semangat Jokowi ini, demikian pula setiap anggota masyarakat Indonesia yang mencintai persatuan dan kesatuan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  

Ayo saksikan video mengejutkan tentang Pancasila dengan nara sumber, PM Susbandono, seorang pakar SDM dan pembicara di radio serta sering tampil di seminar-seminar penting di Indonesia:




Komentar

Topik Hangat

Sejarah dan Makna Puasa Ramadhan: Menyucikan & dan Meningkatkan Spiritualitas Umat Islam di Seluruh Dunia

HM Darmizal: Umroh Milenial Diluncurkan ICMI Travel | Kejutan Baru Di Era Digital

Muncul nama Ridwan Kamil & Ahmad Sahroni sebagai Cagub pada Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana dengan Kaesang?

Shin Tae Yong Dari Panggung Kecil Wujudkan Impian Penggila Sepak Bola Indonesia

Pilkada DKI Jakarta 2024 Bakal Seru. PDI Perjuangan Calonkan Siapa?

Rekam Jejak Anies Baswedan: Analisis Sebelum Pemilihan Presiden 2024

Makan Siang & Susu Gratis: Antara Pro Kontra & Dampaknya Pada Masyarakat & Negara

Gibran, Mahfud MD & Cak Imin: Mampukah Merayu Calon Pemilih Pada Debat Cawapres?

Indonesia Keren